403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID oAwiLN6-3Ftky_35dE0Gs7jlF-mdeqKUUOBJ7_TNMAwDw1kIby-nDA==
Ancaman Bagi Orang yang Suka Klaim Nasab Tapi Ternyata Palsu. Foto Ilustrasi KTP elektronik e-KTP -Pertalian nasab punya kedudukan yang penting. Melalui nasab setiap orang bisa mengidentifikasi silsilah dan hubungan keluarganya. Dengan nasab yang jelas akan membantu memudahkan berbagai persoalan seperti pembagian warisan, wali nikah atau persoalan lainnya. Akan tetapi dalam Islam ada larangan bagi seorang mengaku-ngaku memiliki nasab kepada orang lain padahal dirinya pun ragu atau klaimnya tidak memiliki kekuatan. Semisal seseorang mengaku-ngaku memiliki garis keturunan tertentu namun ternyata klaimnya itu palsu. Atau mengaku-ngaku orang tuanya adalah si A padahal sejatinya orang tuanya adalah si B. Selain itu, Islam juga melarang bagi seorang Muslim untuk mengingkari nasab. Semisal seorang anak yang telah merantau di kota besar bertahun-tahun lalu sukses dan kaya raya tapi tidak mengakui bahwa A dan B adalah ayah dan ibunya. Padahal sejatinya A dan B adalah orang tua kandungnya sendiri yang membesarkannya sejak kecil. Atau contoh lainnya seorang bapak tidak mengakui anak keturunannya sendiri lantaran cacat dan lainnya. Maka kedua hal itu yakni mengaku-ngaku nasab orang lain dan mengingkari nasab yang sebenarnya sangat dilarang dalam Islam. Bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan orang yang mengaku-ngaku nasab dan yang mengingkari nasab itu bisa membuat dirinya menjadi kafir dihadapan Allah. وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنِ ادَّعَى نَسَبًالَا يَعْرِفُ كَفَرَبِاللَّهِ وَمَنِ اتْتَفَى مِنْ نَسَبٍ وَاِنْ دَقَّ كَفَرَبِاللَّهِ. Rasulullah ﷺ bersabda Barangsiapa mengaku-ngaku nasab keturunan yang dia sendiri tidak mengetahuinya, maka jadi kafirlah ia kepada Allah. Dan barangsiapa mengingkari nasab walaupun samar nasab itu, maka kafirlah ia kepada Allah.” HR. Thabarani Dalam keterangan lain dijelaskan وَرَوَى أَحَدُ إِنَّ لِلَّهِ تَعَالَى عِبَادًالَايُكَلِّمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَا مَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ وَلَا يَنْظُرُاِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ, قِيْلَ وَمَنْ اُولَئِكَ يَارَسُوْلَ اللَّهِ ؟ قَالَ مُتَبَرِّئٌ مِنْ وَالِدَيْهِ رَاغِبٌ عَنْهُمَاوَمُتَبَرَّئٌ مِنْ وَلَدِهِ وَرَجُلٌ أَنْعَمَ عَلَيْهِم قَوْمٌ فَكَفَرَ نَعْمَتَهُمْ وَتَبَرَّأَمِنْهُمْ. وَالْمُرَادُالْاِنْعَامُ بِالْعِتْقِ. Dan diceritakan Imam Ahmad Sesungguhnya Allah Ta'ala itu mempunyai hamba, yang tidak akan berbicara Allah dengan mereka pada hari kiamat. Dan Allah tidak akan mensucikan dosanya mereka, dan Allah tidak memandang merekadengan rasa kasih sayang. Dan bagi hamba itu diberikan siksaan yang pedih. Sahabat bertanya siapa mereka itu Rasulullah? Rasullullah menjawab Yaitu orang yang menyatakan lepas diri dari kedua orang tuanya tidak mengakui orang tua marah kepada orang tuanya. Orang yang lepas tangan dari anaknyatidak mengakui anak. Dan orang yang diberi kenikmatan oleh suatu kaum lalu dia ingkar dari mereka serta melepaskan diri dari mereka. Yang dimaksud dengan “ memberikan kenikmatan” di sini ialah “Kemerdekaan memerdekakan budak.
Pertanyaan Bagaimana hukumnya seorang laki-laki yang baligh, mampu berpuasa, namun tidak melaksanakannya ?, dan apakah balasannya di dunia ? Teks Jawaban Ramadhan adalah salah satu dari rukun Islam, tidak dibolehkan bagi seorang muslim yang baligh, berakal, yang kena tanggung jawab syari’at meninggalkan puasa Ramadhan tanpa udzur alasan yang dibenarkan, seperti bepergian, sakit dan lain sebagainya. Dan barang siapa yang meninggalkannya -meskipun hanya satu hari- tanpa udzur, maka dia telah melakukan salah satu dosa besar dan dirinya terancam oleh kemurkaan Allah dan siksa-Nya, dia wajib bertaubat dengan penuh kejujuran dan taubat nasuha, dia juga wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya, menurut pendapat para ulama, bahkan sebagian dari mereka menyatakan sebagai hasil dari ijma’. Baca jawaban soal nomor 234125 Adapun orang yang dengan sengaja berbuka tidak melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan, dan dianggap termasuk yang dibolehkan, maka dia telah kafir, dan harus diminta bertaubat, jika dia mau maka akan selamat, namun jika tidak maka konsekuensinya akan dibunuh. Dan barang siapa yang dengan terang-terangan tidak berpuasa, maka seorang imam akan menta’zirnya hukuman sesuai dengan kebijakan hakim, dia pun diberi sanksi yang dianggap mampu mencegahnya agar tidak bisa kembali lagi melakukannya atau yang serupa dengannya. Secara global, di antara pendapat para ulama adalah Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- berkata “Jika seseorang tidak melaksanakan puasa Ramadhan karena menganggapnya halal, padahal dia tahu akan keharaman meninggalkan puasa, maka wajib dinunuh. Dan jika dia seorang yang fasik maka dia diberi sanksi karena tidak berpuasa tersebut sesuai dengan kebijakan seorang imam pemimpin. Namun jika memang dia belum tahu, maka perlu diajari”. Al Fatawa Al Kubro 2/473 Ibnu Hajar Al Haitsami –ramihahullah- berkata “Dosa besar yang ke 140 dan 141 adalah meninggalkan puasa satu hari dari bulan Ramadhan, atau merusak puasanya dengan jima’ atau lainnya, tanpa ada udzur seperti karena sakit, bepergian atau semacamnya”. Az Zawajir 1/323 Ulama Lajnah Daimah lil Ifta’ berkata “Seorang mukallaf jika merusak puasanya di bulan Ramadhan maka termasuk dosa besar, jika tanpa udzur yang syar’I”. Fatawa Lajnah Daimah 10/357 Syeikh Ibnu Baaz berkata “Barang siapa yang meninggalkan puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa udzur yang syar’i, maka dia telah melakukan kemungkaran yang besar, dan barang siapa yang bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya. Maka dia wajib bertaubat kepada Allah dengan penuh kejujuran dan menyesali masa lalunya, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan banyak mengucapkan istigfar, dan segera mengqadha’ hari yang ditinggalkannya”. Syeikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- pernah ditanya tentang orang yang membatalkan puasa pada siang hari di bulan Ramadhan tanpa ada udzur ? Beliau menjawab “Membatalkan puasa di bulan Ramadhan pada siang hari tanpa ada alasan yang dibenarkan termasuk dosa besar, dengan demikian maka orang tersebut dianggap fasik, dan diwajibkan baginya untuk bertaubat kepada Allah dan mengganti sejumlah hari yang ditinggalkannya”. Majmu’ Fatawa dan Rasa’il Ibnu Utsaimin 19/89 Imam An Nasa’i telah meriwayatkan dalam Al Kubro 3273 dari Abu Umamah berkata “Saya telah mendengar Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِي رَجُلَانِ فَأَخَذَا بِضَبْعَيَّ وَسَاقَ الْحَدِيثَ، وَفِيهِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَا بِي فَإِذَا قَوْمٌ مُعَلَّقُونَ بِعَرَاقِيبِهِمْ ، مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا، قُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ . “Pada saat kami tidur, ada dua orang laki-laki yang menghampiriku seraya membopong saya”, lalu beliau melanjutkan ucapannya yang di antaranya “Kemudian mereka berdua membawaku, kemudian terlihat ada suatu kaum yang sedang digantung di tunggangan mereka, pipi bagian bawahnya robek dan mengalirkan darah, saya berkata “Siapa mereka ?”, dia berkata “Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum puasanya sempurna”. Dishahihkan oleh Albani Ash Shahihah 3951 kemudian dia berkata setelahnya “Ini adalah balasan orang yang berpuasa kemudian ia membatalkannya dengan sengaja sebelum masuk waktu berbuka, maka bagaimanakah keadaan orang tidak puasa sama sekali ?! . Semoga Allah senantiasa memberikan keselamatan di dunia dan akherat. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan baca nomor 38747 Wallahu A’lam.KetuaDPW LDII Kalbar, Susanto : Menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan adalah hukumnya wajib, jika dijalankan akan meraih pahala dan apabila tidak berpuasa bakal mendapatkan dosa.. Kewajiban menunaikan puasa sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah 183.. Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Advertisements – puasa merupakan salah satu rukun islam yang wajib dijalani bagi setiap umat muslim di seluruh dunia. Salah satu puasa yang sangat dinanti yaitu puasa saat bulan ramadhan. Kenapa begitu dinanti? Karena bulan ramadhan memiliki begitu banyak keistimewaan yang sayang jika dilewatkan. Salah satunya yaitu menjalankan ibadah puasa dan akan mendapat akibat tidak puasa di bulan di bulan ramadhan tentunya memiliki beberapa keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. Berpuasa di bulan ramadhan dapat menghapus kesalahan atau dosa-dosa yang selama ini telah kita perbuat. Namun tetap semata-mata harus dengan kekuatan iman dan mengharapkan pahala dan ridho dari Allah SWT. Lantas bagaimana jika seseorang tidak berpuasa di bulan ramadhan? Apakah berdosa? Agar tidak penasaran berikut ulasannya untuk juga Doa Menyambut Bulan Ramadhan dan Keistimewaan di DalamnyaKeistimewaan Bulan RamadhanSebelum membahas mengenai akibat tidak berpuasa di bulan ramadhan, penulis akan terlebih dahulu membahas mengenai keistimewaan berpuasa pada bulan ramadhan, yang sangat sayang jika dilewatkan. Berikut uraiannya 1. Pengampunan dosaBulan ramadhan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat muslim, karena dengan berpuasa di bulan ramadhan maka akan mendapat pengampunan dosa-dosa yang telah dilakukan, semuanya kembali ke fitrah. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi “barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. HR. Bukhari, 37. Muslim, 12662. Dibukakan pintu surgaTidak dapat di-pungkiri bahwa tujuan utama umat muslim dalam mengejar akhirat yaitu masuk surga. Bulan ramadhan menjadi bulan dimana pintu surga terbuka dan pintu neraka ditutup serta setan-setan dibelenggu. Bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, akan dijanjikan satu pintu pada hari kiamat di Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!3. Dikabulkannya merangkum, berpuasa menjadi kesempatan agar doa-doa yang selama ini Anda panjatkan dapat terkabul. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi “tiga doa yang tidak ditolak orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin yang adil dan doanya orang teraniaya. Allah SWT mengangkat doanya ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. Demi kebesaran-Ku, engkau pasti Aku tolong meski tidak sekarang”. HR. Ahmad dan TirmidziAkibat Tidak Puasa di Bulan Ramadhan Melihat begitu luar biasanya keistimewaan yang dapat kita peroleh dari berpuasa ramadhan, maka sangat disayangkan jika Anda melewatkannya. Karena sekarang, meskipun jelas-jelas puasa merupakan wajib hukumnya, sebagian orang memandangnya sangat biasa. Bahkan ada yang secara terang-terangan tak puasa. Bagi yang seperti ini tentunya konsekuensinya sangat berat. Allah SWT mengancam orang yang meninggalkan puasa ramadhan secara terang-terangan dengan hukuman yang tak terbayangkan. Lantas apa saja akibat dan ancaman yang diperoleh, berikut telah merangkumnya untuk Anda Dosa yang lebih besar daripada gunungMeninggalkan puasa tanpa ada alasan yang jelas hukumnya dosa. Bahkan bisa dikatakan sebagai dosa besar. Allah SWT telah memberikan ancaman yang sangat besar kepada orang-orang yang meninggalkan ibadah puasa. Meskipun hampir tidak ada satu ayat atau hadits yang mempresentasikan seperti apa dosa yang meninggalkan puasa ini, tetapi yang jelas Allah SWT telah menyiapkan hukuman yang sangat dahsyat bagi orang tersebut di akhirat Dimasukkan ke Dalam Neraka Dengan Siksaan Tak TerbayangkanDalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, beliau pernah bermimpi pada suatu malam didatangi oleh dua orang laki-laki. Kemudian laki-laki ini menarik beliau ke sebuah gunung. Kemudian dari atas gunung nampak sekelompok orang yang menjerit kesakitan seperti disiksa dengan amat beliau menyaksikan orang-orang ini ternyata mengalami kondisi yang mengerikan. Mulut mereka sobek sampai telinga dengan darah yang bercucuran. Ketika Abu Umamah bertanya kepada Rasul perihal mimpi ini, Nabi mengatakan jika mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum waktunya, alias dengan sengaja meninggalkan puasa. Kisah ini ada dalam hadits dan ulama mengatakan sahih. Untuk itu sungguh merugi bagi Anda yang meninggalkan puasa di bulan Tak Berpuasa Adalah Munafik dan Sangat Diragukan KeislamannyaKembali ke perihal puasa Ramadhan yang masuk dalam rukun Islam, banyak ulama yang berpendapat jika ada orang yang secara terang-terangan meninggalkannya, maka ia bisa dikatakan munafik. Artinya, mereka tidak percaya lagi akan Islam lantaran berani dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun hari ini kuatkan Niat mu kebaitullah dan wujudkan bersama snippet="Iframe-Package"]Tak hanya itu, orang-orang yang seperti ini juga sangat diragukan keislamannya. Bahkan secara tersirat bisa pula dihukum dengan murtad karena tidak mempercayai ajaran. Dosanya pun bisa-bisa tak Meninggalkan Puasa Lebih Berdosa Dari BerzinaAdz Dzahabi dalam sebuah buku Fiqih menjelaskan perihal orang yang meninggalkan puasa Ramadhan. Beliau mengatakan barang siapa yang dengan sengaja tak melakukan ibadah pokok satu ini, maka ia mendapatkan dosa yang lebih parah dari berbuat zina. Zina sendiri adalah salah satu dosa besar yang sangat dilaknat oleh bahkan diancam neraka jika sampai meninggal tak sempat bertaubat. Dan meninggalkan puasa dosanya ternyata lebih ngeri daripada ini. Dari akibat dan ancaman yang Anda peroleh dengan meninggalkan puasa ramadhan, maka sungguh menyeramkan dosa orang-orang yang meninggalkan puasa ramadhan secara sebenarnya puasa Ramadhan tidaklah berat, tidak ada orang mati karena puasa. Seumpama sangat lemah pun ada kompensasi berupa qada dan juga fidyah. Allah akan selalu membebankan kewajiban sesuai dengan kemampuan rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di bagi siapaun yang tidak berpuasa ramadhan dengan sengaja, maka wajib bertaubat dengan penuh kejujuran dan taubat nasuha, Anda juga wajib mengganti puasa yang ditinggalkan supaya tidak mendapatkan akibat tidak puasa di bulan ramadhan. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. Keempat: Ketentuan ketentuan Khusus yang berkaitan dengan fidyah : 1. Bagi orang tua renta (lanjut usia) baik laki–laki maupun perempuan yang tidak mampu lagi berpuasa karena kondisi fisik yang sangat lemah, juga orang–orang yang sakit yang tidak ada harapan akan kesembuhannya, maka baginya boleh berbuka (tidak berpuasa) dan cukup membayar
bagiwanita akal/gila 3. Orang yang kerja Orang-orang boleh tidak berpuasa berat 1. Wanita hamil dan orang yang se2d.aOngrang yang menyusui sudah sangat tua/lemah 4. Orang yang sedang dalam 5. Orang yang sedang sakit keras perjalanan/musafir Dijelaskan dalam QS.Al-Baqarah ayat 184
Jakarta - Puasa Ramadan wajib hukumnya bagi umat Islam. Seseorang boleh meninggalkannya hanya jika ada uzur yang dibenarkan oleh syarak. Bagaimana jika sengaja tak puasa?Para ulama mazhab sepakat bahwa umat Islam yang wajib berpuasa adalah mereka yang mukalaf. Muhammad Jawad Mughniyah mengatakan dalam Kitab Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah, yang termasuk mukalaf adalah orang yang sudah baligh dan ulama mazhab sepakat, orang gila tidak wajib puasa dan jika berpuasa maka puasanya tidak sah. Sedangkan anak kecil tidak diwajibkan puasa, namun apabila mengerjakannya, puasanya dianggap sah dengan syarat sudah mumayiz. Selain itu, puasa Ramadhan juga wajib bagi orang yang mampu melakukannya dan tidak terhalang haid atau nifas bagi kewajiban puasa Ramadan bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 183,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙArtinya "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."Allah SWT juga berfirman dalam surah Al Baqarah ayat رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥Artinya "Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir di tempat tinggalnya atau bukan musafir pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan lalu tidak berpuasa, maka wajib menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."Disebutkan dalam buku Hadis Tarbawi karya Bukhari Umar, orang yang tidak memiliki uzur atau sesuatu yang menghalanginya untuk tidak berpuasa-seperti sakit, bepergian, hamil dan menyusui, dan lanjut usia-maka tidak boleh untuk meninggalkan begitu besarnya dosa bagi orang yang sengaja meninggalkan puasa tanpa ada uzur, Rasulullah SAW mengancam orang-orang tersebut dengan ancaman berat, yaitu tidak dapat mengganti satu hari puasa yang ditinggalkannya walaupun ia berusaha membayarnya seumur ini turut dikatakan Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah dengan bersandar pada riwayat Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Barang siapa tidak berpuasa sehari saja di bulan Ramadan, tanpa ada alasan atau tanpa mengalami sakit, maka dia tidak bisa menggantinya dengan puasa sepanjang masa, meski dia melakukannya." HR Bukhari dan Muslim Ibnu Mas'ud juga mengatakan riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,"Barang siapa yang tidak berpuasa sehari di bulan Ramadan, tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh Allah, maka dia tidak bisa menggantinya meski dengan puasa setahun." HR Abu DawudHasan Ayub dalam Kitab Fiqih Ibadah menukil sebuah riwayat yang menyebut bahwa orang yang meninggalkan puasa Ramadan tanpa ada uzur maka termasuk orang kafir. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,"Tali kekang Islam dan fondasi agama ada tiga, di atasnya Islam didirikan, barang siapa yang meninggalkan salah satunya maka ia kafir dan darahnya halal; bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, salat wajib dan puasa Ramadan." HR Abu Ya'la dan Dilami. Dishahihkan oleh Dzahabi Simak Video "Kurma Episode 11 Eh, Lagi Puasa Kok Menelan Ludah Terus-terusan" [GambasVideo 20detik] kri/lus
DariAbu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa adanya alasan (‘udzur) ataupun sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun tidak dapat menimpalinya (membayarnya).” (HR.al-Bukhariy secara Ta’liq) KonsekuensiBagi Orang yang Membatalkan Puasa dengan Sengaja Jika tidak mampu, kafaratnya adalah wajib berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika masih tidak bisa juga, wajib memberi makan 60 orang miskin, dengan ketentuan setiap orang miskin mendapat santunan satu mud. Ancaman dosa tersebut tertera dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah .