ceritadewasa sedarah bersama tanteku ini, merupakan cerita sedarah yang masih ada hubungan kekerabatan atau keluarga, dan perlu anda ingat bahwa cerita dewasa sedarah dengan tanteku ini berbeda dengan cerita panas tante atau pun cerita dewasa tante yang lain-lainnya karena cerita sedarah ini sangat asik sekali, oke tanpa basa-basi lagi kita akan Novel dewasa 18++...anak kecil jagan baca yaa Novel ini bercerita tentang hubungan terlarang antara kakak dan adik kandung dan melakukan hal-hal yang luaarrr biasaaa...!!! Bisakah sang adik menahan godaan kakaknya.... Bisakah sang kakak menolak permintaan adik kesayangannya.... mengadaptasi dari cerita novel yang sangat bagus....dan saya merubah beberapa dan menanmbah beberapa adegan...Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S¢αяℓєԏ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri  
\n \n\n cerita dewasa hubungan sedarah
CeritaSek Sedarah Sampai Hamil Akibat tamparanku, Robbie sangat kaget, dan akupun juga kaget, mengapa aku menampar Dia, aku agak sedikit merasa bersalah. Terlihat dari muka Robbie yang sangat kebingungan dan sangat sedih. Aku tahu bahwa mungkin aku telah salah bertindak, dengan tidak melihat situasi dan kondisi. Cerita Pengen - ABG - Hot - Janda - Sedarah - Apakah lingkaran setan ini tidak akan pernah berakhir? Aku bersumpah iblis telah memilih keluarga saya sebagai rumahnya incest. Semuanya dimulai dengan saudari perempuanku, ibuku, dan bercerai ketika aku masih anak-anak dan saya tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ayah saya dan ayah saya di sebuah peternakan. Aku adalah anak kesayangan ibuku. Hampir setiap malam aku menangis dan memohon agar ayah mengijinkan aku untuk tinggal bersama ibuku. Beberapa kali ayah minta kepada ibu untuk bisa rujuk, tapi ibu saya selalu menolaknya, dan akhirnya pada usiaku yang ke 18, ayah saya bunuh saya adalah seorang anak yang nakal, kakek dan nenek yang sering dibuat pusing oleh tingkah laku saya, akhirnya bertanya pada ibuku apakah dia bersedia membawa saya. Mengingat bahwa saya adalah anak kesayangannya, ibu langsung setuju untuk merawat kembali saya, bahkan katanya “dari dulu juga aku sudah meminta agar Doni tinggal bersamaku, sayang ayahnya bersikeras untuk membawa dia” kata ibu pada kakek dan jarang bisa bertemu dengan ibu saya karena dia sibuk mengelola restoran miliknya. Hal ini menyebabkan saya lebih banyak tinggal dengan kedua saudari perempuan saya, yaitu Lena dia setahun lebih tua dariku, serta adik perempuan saya Marta yang baru berusia 13 tahun. Kedua saudara perempuanku itu tampak lebih dewasa dibanding usianya, serta merupakan duplikat yang sempurna dari ibuku, payudara yang besar, pinggang ramping dan cantik, pantat yang membulat, rambut hitam, mata coklat, bibir mungil berwarna merah delima, dan hidung mancung melengkapi penampilan mereka yang menakjubkan. Mereka begitu mirip satu sama lain, seakan-akan mereka kembar dua, oh lupa kembar tiga dengan ibuku..Di usia 18 tahun saya, hormon kelelakian saya sedang giat-giatnya berproduksi, sebagai akibatnya saya secara tetap terangsang oleh hampir setiap bagian tubuh wanita yang saya lihat, sering sekali aku mengkhayalkan bercumbu dengan wanita. Apalagi aku yang dulunya tidak terbiasa dikelilingi wanita, kini tinggal dengan tiga orang wanita cantik sekaligus dengan ulahnya masing-masing. Saudari perempuanku sering berjalan didalam rumah, dengan hanya mengenakan celana dalam dan BH, sedang ibuku setiap malam setelah mandi malam, mengenakan baju tidur yang yang memperlihatkan sebagian besar tubuhnya, kalaupun tertutup rapat, baju yang dikenakannya pasti tipis transparant. Aku belum pernah melihat seorang wanita yang benar-benar dalam keadaan telanjang bulat, namun untuk beberapa alasan, saya memiliki keinginan kuat untuk melihat rambut kemaluan wanita lebih dari bagian tubuh mereka yang yang menyadari bahwa aku mungkin mengalami trauma akibat peristiwa bunuh diri ayahku, mencari cara untuk menghilangkan apa yang dia percaya sebagai kesedihan terpendam atas kematian ayah. Karena itu saat seorang pelanggan restorannya menyarankan agar aku dikirim untuk ikut kegiatan camping yang dikelola oleh sebuah gereja, maka ibu langsung setuju, dan mendaftarkan aku sebagai salah seorang pesertanya. Dia pikir ini akan mengalihkan pikiranku dari bunuh diri ayahku. Aku sendiri sebenarnya enggan untuk pergi, kalau boleh memilih maka aku lebih memilih untuk tinggal dirumah, tapi aku tidak memiliki alasan yang kuat untuk terpaksa aku ikut juga. Setelah tiga hari melakukan kegiatan camping, suatu sore aku melihat kesempatan untuk mengintip para gadis yang sedang mandi. Diluar kamar mandi perempuan, tepat dibawah jendela terdapat tangki air seribu liter, jika aku naik keatasnya maka aku akan bisa mengintip kedalam kamar mandi membuang waktu lagi, segera aku naik keatas tangki tersebut, terlihat didalamnya beberapa orang gadis, yang seorang kutaksir usianya sekitar 18 tahunan, yang lainnya adalah remaja putri dengan usia yang bervariasi sedang mandi dibawah shower. Hampir sepuluh menit mataku melotot melihat tubuh-tubuh telanjang tersebut, mataku sempat meneliti seluruh tubuh mereka, terutama pada bagian rambut kemaluannya. Sungguh suatu pengalaman yang rupanya ulahku itu ketahuan oleh seorang pendeta, yang segera menghubungi ibuku, “di dalam kegiatan gereja tidak ada tempat bagi seorang anak laki-laki seperti anak ibu” katanya kepada ibuku, karena itu ibu langsung menjemputku malam itu juga. Aku yang tidak menyangka bahwa ulahku diketahui seseorang, sangat terkejut saat ibu datang menjemput, dan saya sangat malu sampai aku tidak bisa berbicara sepanjang perjalanan pulang. Kedua saudari saya yang duduk di kursi belakang cekikikan. Untungnya, tidak ada satupun yang dikatakan oleh mereka yang bisa menyebabkan bertambah parahnya penderitaan yang berikutnya aku bangun pagi-pagi, karena merasa kebelet untuk kencing aku segera pergi kekamar mandi untuk buang air kecil, akupun segera kencing setelah menutup pintu, yang kulanjutkan dengan menggosok gigi. Baru saja pasta gigi kuborehkan diatas sikat gigi, pintu kamar mandi diketuk lalu terdengar suara Marta adikku “Bang, buka sebentar” katanya. Aku segera membuka pintu kamar mandi dan bertanya “ada apa?”, “Boleh aku sekalian ikut mandi?” tanyanya."Boleh saja, tapi aku juga tidak lama kok paling cuma butuh satu menit," kataku. “Ya sudah aku mandi sekarang, aku juga tidak keberatan kok abang menonton aku mandi” jawabnya sambil langsung membuka seluruh bajunya hingga kini dia berdiri telanjang bulat dihadapan saya."Tolong sabunnya" pintanya kemudian, wajahku terasa panas dan terlihat merah padam dari pantulan kaca cermin yang ada dikamar mandi, sementara itu batang penisku langsung tegang kaku menonjol dari balik celana piyama yang saya kenakan."Mmmm. saya lihat penis abang besar dan panjang, "katanya sambil melihat kearah selangkanganku. "Pernahkah abang bercinta dengan seorang gadis sebelumnya?" tanyanya lebih lanjut."Err, ti... tidak" kataku sedikit tergagap sementara mataku melotot melihat buah dadanya yang sudah tumbuh lebih besar dari ukuran anak seusianya, besar payudaranya tidak berbeda dengan besar payudara gadis yang kemarin aku intip, "kenapa bang? apa abang tertarik melihat payudaraku? abang ingin menyentuh payudaraku? saya tidak keberatan kok" kata Marta sedikit acuh tak menelan ludah dan berkata, "a...aku sangat ingin sekali" kataku dengan suara terputus dan parau, tanpa membuang waktu lagi aku menangkup kedua payudara dengan kedua tangan dan meremasinya. Terasa payudaranya yang tegak menantang tersebut sangat halus dan kenyal ditanganku, sedang kedua putingnya yang berwarna kemerahan sungguh menggiurkan bagaikan sepasang anggur dari surga."Ini...ini sungguh sangat indah dan mengundang.., bolehkah... bolehkah kuhisap?" kataku sambil mengelus sepasang puting tersebut. “Hisaplah kalau abang mau” jawabnya, tanpa banyak bicara lagi kuturunkan mukaku dan kuhisap puting payudaranya."Apakah ini yang abang ingin lihat ketika abang mengintip melalui jendela kamar mandi di kamp?" tanya Marta kepadaku saat aku mulai menurunkan mukaku, “akhh...” desahnya saat aku mulai menghisap puting tersebut, sementara badannya sedikit emutanku pada puting payudaranya, kurasakan badannya sedikit gemetaran saat aku mengemut putingnya, setelah beberapa lama baru aku menjawab "ya, tapi yang aku benar-benar sangat ingin melihat adalah rambut kemaluan perempuan, saya sangat suka melihat vagina yang tebal dan tembem seperti punya kamu Mar.. boleh aku menyentuhnya? tanyaku""Boleh, asal aku boleh menyentuh penis abang," jawabnya. Dengan tergopoh-gopoh saking gembiranya, aku segera memegang vaginanya, sejenak keremas mount pubicnya yang ditumbuhi rambut kemaluan yang halus dan masih jarang, jari-jariku perlahan menembus sela-sela rambut kemaluannya, dan kuelus belahan vaginanya yang terasa basah dan Marta kembali tergeliat, “akhh....” desahnya saat jariku mengelus belahan vaginanya, sementara itu air madi mulai mengalir dari lubang kencing saya, cairan pelicin yang berfungsi untuk memudahkan penis masuk kedalam lubang vagina. Jariku mulai mengulir-ulir tonjolan daging yang berada tepat pada bagian atas bibir vaginanya. Tubuh Marta kembali tergelia “Akhh...” desahnya serasa menggetarkan jariku mulai mengelus daerah sekitar lubang vaginannya, sejenak kutekan-tekan daerah disekitar itu, "apakah ada yang pernah memasukkan penisnya di sini?" tanyaku pada Marta, “pernah tapi hanya sekali, saat itu saya sedang berkencan dengan Toni, dia sangat ingin sekali memasukkan batang penisnya kesana, tapi setelah itu aku putus dengannya, sejak itu aku tidak pernah melakukannya lagi, tapi aku suka cara abang menyentuhku" jawabnya aku nyaris tidak percaya adikku yang baru berusia 13 tahun sudah bukan perawan lagi. “Banyak teman perempuan kamu yang telah melakukannya?” tanyaku lagi dengan suar semakin parau. “Tentu umumnya teman-teman perempuanku sudah pernah melakukannya meskipun hanya sekali seperti aku” jawab Marta. "Kau... kau menyukainya ketika Freddie menyetubuhimu?""Yang bisa saya ingat adalah, rasa sakit saat pertama penisnya masuk, sakit dan perih, tapi itu tidak berlangsung lama, Toni segera memuncratkan air maninya, membuat vaginaku basah kuyup oleh cairan kental. Tapi aku sedikit menyukainya, terutama saat batang penisnya menggesek lubang vaginaku. Apa abang juga ingin memasukkan penis abang ke sana? " jawab Marta dengan nada polos dan wajah tidak bersalah."Tentu...tentu saja, apakah ibu sudah pergi?" tanyaku tergagap. “Sudah... ibu sudah pergi kerestaurant, sedang kak Lena masih tidur, paling bangun juga nanti siang, abang lebih kenal kebiasaannya” jawab Marta padaku, lalu setelah terdiam sejenak dia melanjutkan “mengapa kita tidak pergi ke kamar abang?" bicara lagi segera kubopong tubuhnya, dan kubaringkan ditempat tidurku, lalu dibawah selimut kami mulai saling menjelajahi tubuh masing-masing, kuremas-remas buah dadanya dengan gemas, sementara mulut kami tidak berhenti saling berpagutan, sementara lidah kami saling belit dan saling menggelitik dengan kuturunkan ciumanku kearah lehernya, Marta segera tergeliat, saat bawah telinganya kuelus dengan ujung lidahku, “akhhh...” desahnya menikmati aksi yang kulakukan. Lalu ciumanku terarah semakin kebawah, menyelusuri bahu dan dadanya, sampai dipangkal payu daranya yang sebelah kanan, sejenak aku menatapnya, lalu tanpa buang waktu lagi segera kukulum puting susunya, sementara sebelah tanganku meremasi buah dadanya yang lain. “Akhhh... okhhh...” erang Marta tak henti-hentinya.“Sekarang... bang.. sekarang masukkan, aku sudah sangat ingin merasakan batang penis abang yang besar ini dalam vaginaku” katanya sambil mengelus dan sedikit meremas batang penisku. Badanku tergeliat ketika merasakan elusannya. Aku segera menelungkupi tubuhnya, kucoba mendorong batang penisku kedalam vaginanya.“Aww... “ pekik Marta tertahan, “bukan disana, rendahkan sedikit tubuh abang” katanya sambil memegang batang penisku dan menuntunnya kedalam lubang vaginanya. “Sekarang dorong bang” pintanya padaku, dengan sekuat tenaga aku mendorong batang penisku, bles... terasa batang penisku mulai masuk seiring dengan pekik tertahan Marta “Akhhh...”.Terasa dinding vaginanya dengan ketat menggesek batang penisku, sekali lagi kutekan pantatku kuat-kuat dan slebb... batang penisku masuk seluruhnya, kali ini Marta bukan hanya memiawik lirih “Akkhhh...” tapi badannya juga tergeliat kuat. Selanjutnya naluriku yang mulai bekerja, tanpa diperintah siapapun aku segera mengeluar-masukkan batang penisku dalam lubang itu tanganku juga tidak berhenti meremasi kedua buah dadanya, dan mulutku mengulum bibirnya dengan lidah yang saling membelit. Ketika aku mengalihkan kulumanku pada puting susunya, terdengar Marta berdesah “akhh... enak bang gesekkan penis abang dalam lubang vaginaku terasa jauh lebih enak dibandingkan dulu dengan Toni” semakin memacu pompaanku pada vaginanya, karena ini baru kali pertama aku menyetubuhi perempuan, aku tidak dap[at bertahan terlalu lama, segera kurasakan kegelian yang nikmat pada batang penisku. Seharusnya aku menahan diri, tapi aku justru semakin mempercepat pompaanku pada lama kemudian pompaanku semakin tidak terkendali. “Akhh... ak.. aku ...okh” ceracauku dan crutt ...crutt.. kurasakan air mani muncarat dari dalam batang penisku. Seiring dengan itu Marta justru memutar-mutar pantatnya dengan cepat, kepalanya tertengadah dengan bibir digigitnya keras-keras “Okhhh...” lalu denga diiringi keluhan panjang Marta memeluk tubuhku erat-erat. Kami mencapai puncak kenikmatan secara hampir kami terdiam kaku dalam posisi tersebut, lalu akhirnya aku menggulingkan tubuhku disisinya, setelah batang penisku yang mengerut lepas dari lubang vaginanya. “Waw.. nikmat sekali, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti itu, ini barangkali yang dinamakan orgasme yang bang?” bisik Marta ditelingaku. Aku hanya terdiam tanpa mampu menjawab. “Dengan Toni aku tidak merasakan seperti ini, ini bahkan lebih nikmat dibanding kalau aku masturbasi” celotehnya kepadaku.“Pantas banyak pria dan wanita yang menikah, rupanya bersetubuh merupakan hal yang ternikmat di dunia ini” lanjutnya sambil meremas-remas kembali batang penisku, “ini ternyata yang jadi penyebabnya” katanya lagi sambil tetap meremas-remas penisku. Tak lama kemudian penisku mulai tegak kembali dengan gagah beraninya.“Waw.. bang dia kembali berdiri” cetus Marta sambil cekikikan, aku tidak menjawab, tapi aku langsung menggumulinya kembali, sehingga cekikikan Marta berubah menjadi lenguhan nikmat “akhh... abang nakal mempermainkan klitorisku terus” desahnya dari lubang vaginanya kembali mengalirkan air nikmat yang membuatnya kembali basah, setelah aku mempermainkan kelentitnya beberapa kunaiki tubuhnya kembali, kali ini tanpa dituntun lagi aku langsung memasukkan batang penisku pada liang vaginanya, “awww...”pekiknya saat batang penisku masuk kembali kedalam vaginanya. “Perlahan sedikit bang jangan terburu nafsu” pintanya sambil menggigit telingaku pelan.“Hemmm...” hanya itu jawabku padanya, lalu tanpa banyak bicara lagi aku segera mengayunkan pantatku, memompa vaginanya. Kali ini aku bisa bertahan dalam waktu yang lama, mungkin karena sebelumnya aku sudah memuncratkan air maniku, maka aku tidak segera muncrat dan erang Marta berpadu dengan lenguhku, “akh... okh....bang...akh...”, “ehm..ugh..” aku semakin mempercepat pompaanku, kami tidak mempedulikan tubuh kami yang sudah bermandikan keringat, bahkan diwajah Marta kulihat keringat sebesar biji jagung mengembun di kening dan ujung hidungnya. Semakin cepat dan semakin cepat aku mendayung, semakin cepat juga kurasakan pantat Marta bergoyang mengimbangi desakanku, sampai akhirnya “bangggg...” serunya dan matanya terbalik keatas dengan kepala tertengadah, kurasakan tangannya mencengkram pantatku sampai kuku jarinya melukaiku”“Okhhh...”erang Marta dengan tubuh mengejang kaku. Aku yang tidak bisa bergerak karena himpitan tangannya yang merangkul erat pantatku, terpaksa harus berdiam diri, hanya mulutku yang mengulum puting susunya, kuemut, kuelus dengan ujung lidah diselingi dengan gigitan kurasakan tubuhnya melemas, dan dekapan tangannya di pantatku mengendor, aku segera memacu kembali pantatku untuk bergerak naik turun diatas tubuhnya. Marta untuk beberapa lama masih berdiam diri dengan lemasnya, tapi kemudian pantatnya mulai bergoyang kembali melayani terulang paduan rintih nikmat dan erang Marta dengan lenguhanku , “akh... okh....bang...akh...”, “ehm..ugh..”. Kupercepat dan semakin kupercepat pompaanku, keringat bercucuran dari tubuhku dan tubuh Marta, kami betul-betul mandi akhirnya, kembali kurasakan rasa geli yang nikmat menjalar di batang penisku.“Mar... aku... aku...”kata ku terputus-putus karena desakan nafsu, tapi meskipun aku tidak mengatakan dengan jelas apa yang kumaksud, tampaknya Marta bisa menangkap maksudku itu terlihat dari jawabannya “akhu... juga bang... mau...okh...” katanya sambil mengguncangkan pantatnya keras-keras. Tak lama kemudian aku tidak lagi mampu menahan desakan di batang kembali mendekap pantatku erat-erat, didorongnya pantatnya keatas sambil mengguncangkan pantatnya ke kiri dan kekanan dengan keras, “bangggg... akkkkkhhhhh...” erangnya seiring dengan itu aku merasakan pijatan yang ketat dan nikmat sekali di batang penisku. Diiringi lenguhku yang semakin keras “Ugh...ehmmm...” aku memuncratkan air maniku yang kedua berdiam beberapa lama kami akhirnya pulih kembali dan sepanjang pagi itu aku dan Marta bersetubuh berulang kali, sampai sprei yang menutupi tempat tidurku basah oleh paduan ceceran air nikmat kami serta keringat yang mengucur dari tubuh kami. Marta kemudian mengganti sprei ku dengan yang baru dan membawa yang lama ke mesin saat itu aku selalu bersetubuh dengan Marta setiap hari. Sedikitnya aku menyetubuhinya sekali di pagi hari, tapi seringnya aku menyetubuhinya beberapa kali dalam sehari, bahkan kadang malam hari pun kami bersetubuh juga jika keadaan yang melihat Marta sudah menjadi gadis remaja menjelang dewasa mengijinkan Marta memakai alat kontrasepsi, karena ibu tahu bahwa banyak remaja yang sudah melakukan hubungan seksual pada masa kini. Dengan demikian aku tidak pernah memakai kondom saat aku bersetubuh dengan tidak pernah tahu bahwa yang selama ini selalu menyetubuhi Marta bukanlah teman atau pun pacarnya, tapi aku kakak laki-lakinya. Sering sekali Marta mengatakan "Aku ingin berkuda tanpa pelana," katanya padaku sebagai isyarat bahwa dia minta disetubuhi."Kau terlalu banyak membaca novel seksual" kataku padanya suatu hari, karena Marta sering sekali meminta posisi yang aneh aneh saat bersetubuh. Tapi aku sungguh sangat mencintai Marta terutama keahliannya dalam melayaniku yang kami tinggali berada di tingkat dua sebuah gedung apartemen yang tingkat pertamanya digunakan untuk lahan bisnis. Tepat dibawah kami adalah toko yang menjual barang-barang dari kulit, seperti tas, jaket, sepatu dan barang-barang lainnya. Dimalam hari cahaya lampu jalan yang temaram sampai juga kedalam kamar-kamar kami. Pada saat-saat tertentu dimalam hari sering saya mencium bau kulit dari took dibawah dan saya cukup menyukai baunya, sedangkan suara kereta api juga terkadang terdengar sayup-sayup melintasi rel kereta yang berjarak kurang lebih 500 letak apartemen yang kami tinggali melebar, dengan kamarku dan kamar saudari perempuanku berada di sayap utara, bagian tengah terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, sedang sayap selatan terdiri dari kamar ibuku. Di kedua ujung sayap juga terdapat kamar pintu masuk kedalam apartemen juga ada dua, yaitu yang satu dari ruang lobby, ini merupakan pintu utama dan terhubung pada jalan raya di depan apartemen kami, disana terdapat lift dan tangga yang menghubungkan setiap tingkat dari gedung apartemen, menggunakan jalan ini kita akan sampai pada pintu ruang tamu apartemen kedua adalah menggunakan tangga darurat yang berada disamping apartemen kami serta terhubung pada gang disamping gedung apartemen. Jika kita menggunakan jalan ini kita akan sampai pada pintu darurat yang terletak didalam dapur. Dapur itu sendiri berada dekat dengan sayap selatan, sehingga begitu kita keluar dari dapur kita akan keluar pada lorong depan kamar ruang yang seperti ini juga memberi kebebasan pada ibuku saat dia berkencan dengan beberapa orang relasinya. Aku tahu persis bahwa ibuku terkadang memberi pelayanan seksual kepada relasi-relasinya tersebut, baik dengan tujuan memperlancar usahanya, maupun sekedar kencan biasa untuk kesenangannya. Pada umumnya relasi tersebut telah memiliki keluarga sendiri. Saya ingat salah seorang teman kencan ibu adalah seorang salesman mobil bekas dengan istri dan dua anak yang berusia remaja. Aku tidak tahu apa yang membuat ibu tertarik padanya, mengingat meskipun ibuku menikah diusia muda dan telah memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan ayahku, tapi ibuku adalah seorang wanita cantik yang awet muda, dengan bentuk tubuh yang masih tetap menggiurkan bagi laki-laki, bahkan aku yakin jika ibu mau ibu masih mungkin mendapatkan jodoh seorang perjaka. Itu terlihat jelas dari cara kaum lelaki memandangnya, apabila ibu keluar ingat saat pertama kali aku melihat ibuku telanjang, kejadian itu setelah kurang lebih satu bulan sejak aku dan Marta berhubungan seksual. Suatu hari seperti biasa aku kuliah dan pulang lebih awal dari biasanya, rupanya keluargaku termasuk ibuku menyangka bahwa aku yang biasanya sampai kerumah jam 10 malam, masih belum lagi akan pulang, karena hari baru menunjukkan pukul 7 malam. Hal itu terbukti kemudian dari tidak tertutupnya pintu kamar ibuku, meskipun aku heran kenapa ibu tidak memperhitungkan kedua saudariku. Saat itu karena malas memutar kedepan yang jaraknya lebih jauh aku masuk melalui pintu darurat yang biasanya merupakan tugasku untuk aku masuk dan keluar dari dapur, kulihat pintu kamar ibuku terbuka, dan terdengar bunyi yang tak asing lagi suara decit batang penis yang keluar masuk di lubang vagina serta suara kepala ranjang yang mengenai dinding berulang-ulang. Penasaran aku langsung mengintip kedalam, meskipun saat itu lampu di kamar dipadamkan, tapi cahaya lampu jalanan mampu menerangi kamar ibuku melalui jendela kamar, walaupun kulihat ibuku tengah bersenggama dengan si Salesman mobil bekas, saat itu mereka tengah pindah posisi dari posisi misionaris menjadi posisi doggy style. Dan aku baru tahu apa yang menarik dari diri si Salesman tadi, rupanya penisnya besar dan panjang melebihi ukuran normal. Aku melihat batang penisnya keluar masuk vagina ibuku dari arah belakang, mereka bersetubuh dengan serunya, sementara ibuku berulang-ulang merintih nikmat, berpadu dengan geraman si Salesman yang juga merasakan kenikmatan gesekan penisnya dengan dinding vagina ibuku.“Okhhh…hery… akhh…” rintih ibuku, sambil memanggil si Salesman, kulihat ibuku menggoyangkan pantatnya secara bervariasi, kadang didorong kebelakang menyongsong batang penis Hery yang tengah di dorong kedepan, kadang bergoyang kekiri dan ke kanan secara mendadak. Membuat Hery menggeram tak henti-hentinya “Hemmm….ughh…”.“Kocok lebih keras Her… akhhh…” pinta ibuku pada Hery, yang segera menjawabnya dengan memompa ibuku lebih cepat lagi, “Okhh… Lin…. Linda… lubang vaginamu sangat seret dan nikmaatt uugh…” ceracau Hery pada ibuku. Mereka tetap memacu birahi mereka tanpa mempedulikan keringat yang membanjiri tubuh Hery dan menetes pada pantat dengan sebuah geraman yang keras, “hemmm…ehm…..…” tiba-tiba tubuh Hery menggigil, ditancapkannya batang kemaluannya dalam-dalam di lubang vagina ibuku, tubuhnya sejenak mengejang, sedangkan ibuku kalang kabut menggoyang-goyangkan pantatnya dengan keras “Akhh… sialan kau Her… aku hampir sampai kau duluan keluar, uh… dulu kau mampu membuat aku orgasme dua kali, sekarang kau cuma mampu sekali” keluh ibuku setengah memiawik karena kecewa. Sementara batang kemaluan Hery mulai mengerut dengan cepat dan akhirnya keluar sendiri dari lubang vagina ibuku. Rupanya meskipun ibuku telah menggoyang pantatnya kalang kabut, tapi puncak kenikmatan bersetubuh yang kedua tidak dapat diraihnya. “Maafkan aku Lin… habis makin sini goyanganmu makin yahud saja aku benar-benar tidak tahan menerimanya” jawab Hery meminta maaf sambil merayu sadar ibuku pasti segera keluar dari kamar, maka aku segera menyelinap dibelakang pintu dapur yang sedikit terbuka bekas aku masuk tadi. Dari celah pintu yang terbuka segera kulihat ibuku keluar dari kamar dengan telanjang bulat, sementara wajahnya masih menunjukkan raut kecewa, sedang tangan kanannya ditangkupkan pada selangkangannya lewat celah pantatnya untuk mencegah air mani Hery berceceran payudara ibuku yang besar berayun dari kiri kekanan, sementara mount pubicnya tampak melentung kedepan, dengan rambut kemaluan yang lebat menutupinya, kupandangi tubuh mulus ibuku sambil menelan ludah, paha bulat panjang, pinggang yang ramping, pantat besar membulat, dan buah dada yang besar, ditambah dengan wajah yang cantik. Lelaki mana yang tidak akan tergiur untuk memilikinya. Saat itu juga aku sadar, bahwa aku sangat ingin menyetubuhinya, terbayang dalam benakku, kalau ibu bisa menyukai Hery si Salesman hanya karena batang penisnya yang lebih besar dan panjang dari ukuran normal laki-laki, maka ibuku pasti akan menyukai aku juga yang memiliki batang penis tidak kalah besar dan panjangnya dari rupanya langsung mandi, karena kudengar suara orang mandi dari balik pintu kamar mandi tersebut, sementara Hery yang telah mengenakan pakaiannya, kemudian keluar dari kamar ibuku. Diketuknya pintu kamar mandi, dan terdengar suaranya “Linda… aku pulang ya” katanya. “He eh…” jawab ibuku pendek, rupanya ibuku masih segera keluar dari apartemen kami lewat ruang tamu, aku sendir segera pergi keluar dengan menggunakan tangga darurat. Dibawah kulihat beberapa temanku yang tinggal di apartemen yang sama, bergerombol di halaman. Rupanya mereka merencanakan main bilyard. Aku ikut dengan mereka main bilyard, tapi hanya satu game setelah itu aku pulang ke apartemen ini aku pulang lewat jalan depan, sengaja kubuat beberapa suara yang cukup berisik, agar ibuku tahu aku telah pulang, sambil bernyanyi dengan suara sumbang aku mengunci pintu keluar dari ruang tamu. Lalu aku beranjak masuk ke ruang keluarga. Disana kulihat ibuku tengah duduk menonton TV disofa dengan mengenakan daster yang tipis transparent mempertontonkan keindahan tubuhnya."Malam Ma.., ada acara yang menarik untuk ditonton” tanyaku pada ibuku, “tidak ada acara yang benar-benar menarik untuk ditonton” jawabnya sambil meraih sebungkus rokok Dunhill Light. Diambilnya rokok sebatang dan dinyalakannya, sambil menghembuskan hisapannya yang pertama, ibuku menepuk-nepuk sofa disampingnya, menyuruhku duduk disana.“Rokok?” tawarnya padaku sambil menyodorkan bungkus rokok Dunhill Light nya, “tentu” jawabku sambil duduk disampingnya dan mengambil sebatang rokok. Saat menyulut rokok, diam-diam aku merasa aneh, karena aku ingat saat pertama aku dating kemari setelah ayahku bunuh diri, aku pernah ketahuan olehnya sedang merokok di tangga, dan ibuku saat itu memarahiku sambil berceramah tidak baik seorang pemuda merokok, meskipun dia sendiri perokok."Don, Mama sudah berpikir tentang kamu" katanya memulai percakapan, sambil matanya tetap terarah pada TV, meskipun aku tidak yakin dia bisa menikmati tontonannya. “Memangnya kenapa Mam?” tanyaku sambil melirik ibuku dan menghembuskan asap rokok."itu, tentang insiden di acara kamp gereja" katanya perlahan sambil berpaling padaku. “Mam, aku sangat menyesal atas kejadian itu, aku tahu aku telah membuat malu mama dan keluarga kita, aku tidak tahu harus berkata apa, yang jelas aku hanya ingin tahu bagaimana tubuh gadis-gadis jika tidak memakai baju, itu saja tidak ada maksud lain” jawabku mencoba menjelaskan posisiku.“Kau memang laki-laki normal, karena itu wajar jika kau punya rasa penasaran tentang bagaimana sich tubuh wanita jika tidak mengenakan baju, mama tidak terlalu menyalahkanmu…” mama terhenti sejenak lalu lanjutnya sambil memandang TV kembali.“Don… kau tahu bahwa dari dulu kamu adalah anak kesayangan mama, tapi karena sudah terlalu lama kamu tidak tinggal dengan mama, maka terkadang sekarang ini sulit bagi mama untuk menganggapmu sebagai anak mama, bukankah ini suatu hal yang logis?, bisakah kau memahami apa yang mama maksudkan?”"Sedikit kurasa" jawabku yang sebenarnya masih kebingungan. “Karena itu, mama sekarang akan bersikap berbeda kepadamu dari sikap mama yang sebelumnya, karena mama akan berbuat lebih jujur, sesuai dengan apa yang mama rasakan, bahwa kamu rasanya bukan anak mama, meskipun mama tetap sangat mencintaimu” kata mama kepadaku, “kau bisa menerima itu bukan?” lanjutnya lagi meskipun aku masih kebingungan aku menganggukkan mengulurkan tangannya untuk mematikan rokonya, lalu mama bergeser merapat padaku, sambil tangannya meraih tanganku serta meletakkannya dibuah dadanya. Buah dada mama jauh lebih besar dari buah dada Marta yang masih tumbuh, dan aku ingat aureoles nya juga lebih besar dan berwarna berdiri dan menarikku sampai aku berlutut didepannya, dibukanya baju daster tipis yang menerawang itu, sehingga dia berdiri telanjang di depan saya. Segera kenanganku kembali pada saat dia keluar dari kamarnya dengan tangan menangkup vaginanya lewat celah pantat, serta payudaranya yang bergoyang saat dia bergegas berjalan ke kamar mandi. Batang penisku segera mengacung tegak kaku seakan ingin menjebol celana yang tengah kupakai. “Peluk mama, nak!, raba, elus dan remas seluruh tubuh mama sesuka hatimu” pintanya padaku. Bibir dan tenggorokkan ku terasa kering, dengan menelan ludah aku menuruti memeluknya dengan erat, sementara tanganku mengelus pinggangnya yang ramping, pantat dan pinggulnya yang membulat, lalu perlahan kucium lehernya yang wangi, serta kujilati daun telinganya sampai dengan lubang telinganya. Ciuman dan jilatanku kembali beralih pada lehernya, “akhh...” desah ibuku muka kami merenggang, kami saling bertatapan sejenak, lalu entah siapa yang memulai, tapi bibir kami akhirnya saling melekat dalam suatu ciuman yang nikmat. Kukulum bibirnya dengan gemas, sementara tanganku meremas payu daranya yang besar, “okh... betapa kenyal dan halusnya payu dara ibuku” batinku."Oh, ya...begitu caranya, itu terasa begitu nikmat. Ehm marilah kita ke kamar mama Don!, dan buka seluruh pakaianmu" kata ibuku kepadaku setelah kuluman bibir kami terlepas. “Bagaimana dengan saudari-saudariku” tanyaku dengan suara gemetar karena dorongan nafsu.“Tenang, tadi siang mereka datang ke restaurant untuk pamit kepada mama, bahwa mereka malam ini akan menginap dirumah teman-temannya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk saling mengenal lebih intim, dengan cara yang berbeda dari biasanya” jawab ibuku. Baru kini aku mengerti, kenapa ibuku sedemikian lalainya tidak menutup pintu kamarnya saat tadi bersetubuh dengan Hery, rupanya ibuku sudah tahu saudari-saudariku tidak ada, dan aku pasti belum nyaris tidak percaya dengan apa yang kualami, aku ingat betapa aku sangat ingin menidurinya hanya dua jam lalu, saat aku memergokinya dia bersetubuh dengan Hery. Sekarang dia mengundangku ke kamarnya di mana dia baru saja menghibur orang lain, sepertinya semua keinganku yang tadi segera akan segera aku membopong tubuh ibuku yang telanjang bulat, sambil berjalan kekamarnya, mulutku kembali mengulum puting susunya yang telah menegak, seakan menantang untuk di kamarnya kulihat tempat tidur ibuku masih berantakan, meskipun ibuku telah merapikan seprainya, aroma persetubuhannya tadi masih tercium diudara, dan itu membuat gairahku bertambah dua kali lipat, dan batang penisku didalam celana berdenyut-denyut. Dalam hatiku aku bertanya-tanya, apakah ibuku menyadari hal ibuku, sampai dia terbaring diatas ranjang dalam keadaan telanjang bulat, seperti yang tengah menggodaku, kedua kakinya segera dikangkangkan memperlihatkan secara jelas vaginanya di bawah cahaya lampu kamar. Kulihat rambut kemaluan ibuku yang lebat, dan bibir vaginanya yang setengah terbuka, dan secuil daging tampak mengintip tepat pada bagian atas bibir vaginanya. Segera kulepaskan seluruh bajuku, dan aku segera berbaring disampingnya, “Wow... rupanya anak mama memiliki batang penis yang luar biasa, ughhh... begitu indah, sangat besar dan panjang, dengan otot yang kuat” pekik ibuku saat melihat batang penisku, sambil mengangkat sedikit kepalanya memandang segera memiringkan tubuhnya, dan dia mendekapku erat-erat dengan tubuh telanjangnya. Kain spreinya terasa masih basah dan lengket saat dia memelukku dengan itu semakin merangsang aku, karena mengingatkan akan batang penis Hery yang menerobos lubang vagina ibuku dari belakang, dan aku nyaris tidak sabar untuk memasukkan batang penisku ke lubang yang sama."Cium aku, Nak" pinta ibuku sambil perlahan mengelus batang penisku, sedikit tergelinjang karena elusannya, aku segera mencium bibirnya yang mungil, kukulum bibirnya dengan penuh nafsu, kurasakan lidah ibuku menujah gigiku dan perlahan mengelusnya dengan ujung Sex - Segera kukejutkan ibuku dengan lidahku yang kujulurkan langsung kedalam mulutnya, “mmmhhh...” lenguh ibuku, sambil membalas perbuatanku dengan menghisap lidahku, kami berciuman dengan penuh gairah, lidah kami saling elus dan saling belit membuat gairah kami melambung ke atas awan.“Hmmm..”, “memm...” dengusan kami saling bersahutan semetara nafas kami menjadi tersengal, bukan saja karena pernafasan kami sedikit terhalang oleh ciuman kami yang sangat lama, tapi juga karena nafsu yang semakin memuncak.“Kamu tampaknya sudah sangat berpengalaman, apakah kamu pernah meniduri perempuan sebelum ini?” tanya ibuku padaku setelah pagutan bibir kami terlepas. Aku sempat panik sejenak, aku khawatir mama mengetahui aktifitasku selama sebulan ini meniduri Marta adikku, tapi segera kuingat satu-satunya bukti adalah kain sprei ku yang selalu dicuci Marta setiap habis bersetubuh, karena mencucikan baju dan lainnya memang tugasnya. Jadi tidak mungkin dapat ditemukan bukti. Dan hal ini menenangkanku."Tidak, aku hanya pernah mencium beberapa orang gadis itu saja, selebihnya aku melihatnya di film porno yang kutonton beramai-ramai dengan temanku" jawabku berbohong. Ibuku menatapku dengan lekat, seakan ingin meneliti apa aku bohong atau tidak. Aku balas menatapnya sambil menenangkan diri."Jadi kamu masih perjaka?” tanya ibuku sambil tersenyum. “Kecuali mama menganggap melacap berarti kehilangan keperjakaan, maka aku memang masih perjaka “ kembali aku berbohong. “Doni... Doni... kamu memang anak baik, mama pikir kini saatnya kamu merasakan pengalaman pertamamu, kemari anakku sayang, biar mama tunjukkan sesuatu” lanjut mama sambil tersenyum tergelinjang kegelian, geli yang nikmat, saat ibuku menjilati telingaku “aghh...” erangku tak tertahankan. Lalu ibuku menciumi leherku dan menggigitnya dengan gigitan mesra, kembali aku tergelinjang, “nah kau dapat berbangga kepada kawan-kawanmu bahwa seorang perempuan telah memberimu gigitan cinta, tapi awas jangan mengatakan mama yang melakukannya” bisik ibuku ibuku menyusur kebawah, diciuminya dadaku sambil terus dijilatnya, saat sampai pada puting susuku tiba-tiba diemutnya, sambil ujung lidahnya menggelitik ujung puting susuku, “akhh.... ma...” tak tetahankan aku kembali mengerang kenikmatan. Ibuku beralih melakukan hal yang sama pada puting yang satunya lagi, kembali aku tergeliat sambil berdesah “akhh...”.Sementara ibuku melakukan aksinya, tanganku tidak tinggal diam, tapi meremas-remas kedua buah dadanya dengan nikmatnya, ketika jilatan ibuku sampai diperut, aku segera sadar, dia ingin membuatku mengalami orgasme dengan mulutnya, karena itu aku segera menahan kepalanya, sambil berkata “mam, posisi tubuh mamanya jangan begitu, aku pernah melihatnya di film, ini seharusnya ada dimulutku” kataku sambil mengusap selangkangannya.“Kau benar, itu posisi sixtynine” jawab ibuku, “tapi itu kita lakukan nanti, sekarang mama ingin membuatmu merasakan kepuasan terlebih dahulu” jawab mama sambil melanjutkan aksinya. Lidahnya kembali menjilati perut bawahku, sampai pangkal paha, lalu dia menjilati kantung pelirku, dan agak ngilu tapi nikmat saat ibuku mempermainkan buah pelirku, lalu lidahnya menjilat makin keatas, kini batang penisku yang dijilatnya, sampai aku mengeluarkan air madi yang cukup banyak, dan hup mulut ibuku, tiba-tiba mengulum kepala penisku, sambil menghisap air madi yang meleleh keluar, “akhhh...” kembali desahku tak dapak kutahan. • KU PERKOSA MAMA KU SEBAGAI HADIAH ULTAH KUKini mama selain menghisap batang penisku, lidahnya juga bermain-main dilubang kencingku, mataku terbeliak merasakan kenikmatan itu, “akhh... mama....okh.. nikmat seka...sekali...” ceracauku, sambil meremas-remas rambut ibuku. Ibuku mulai menaik turunkan mulutnya untuk mengocok batang penisku, saat mulutnya turun, selalu dibarengi dengan hisapannya pada batang kemaluanku, serta jilatan lidahnya pada kepala benar-benar tidak tahan lagi, hasrat yang telah muncul sejak aku melihat ibuku bersetubuh, dan telah kutahan sedemikian lama, membuatku dengan cepat merasakan rasa geli yang nikmat pada penisku, segera kujambak rambut dikepalanya dan kupegang kepalanya agar mengulum batang penisku lebih dalam, dan “Akhhh....okhhhh mam... akhuu...okhhh” dengan erangan yang keras aku memuncratkan air maniku didalam mulut tetap mengulum dbatang penisku, kini gerakannya searah, dari pangkal kekepala penis, sambil terus menghisap dan menelan seluruh air maniku, tanpa tersisa. Badanku kejang beberapa saat, lalu ketika semprotan air maniku berakhir, tak terasa tubuh melemas.“Gimana nikmat?” tanya ibuku sambil melap mulutnya dengan tisue, “wow... hebat sekali mam, jauh lebih nikmat dari pada melacap” jawabku kepada ibuku. “Nah ingat-ingatlah mulai kini mama melarang kamu melacap, kalau kamu ingin mama akan membantu memuaskan kamu Doni” lanjut ibuku sambil mencium bibirku.“Mam, bolehkah aku menciumi seluruh tubuhmu?” tanyaku setelah bibir kami terpisah. “Tentu... tentu... Doni boleh melakukannya, bahkan mama akan mengajari Doni bagaimana caranya memuaskan wanita” jawab ibuku sambil tersenyum, dan berbaring terlentang mulai dari menciumi dahinya, lalu menjalar mengarah kebawah, mata, hidung, pipi, dan akhirnya kukulum bibir ibuku, cukup lama aku mengulumnya sambil lidah kami saling hisap dan saling belit. Lalu kutiru gerakkannya dengan menjilati lubang telinganya, “aughh... kamu pintar sayang” desah ibuku sambil tergeliat kegelian saat lidahku menggelitik lubang pelan daun telinganya, lalu kujilati belakang telinganya, jilatanku kemudian menjalar pada leher dan kuduknya kubalas gigitan ibuku dengan memberinya cupangan yang besar dilehernya. “Ssst... jangan Don, nanti banyak yang akan memperhatikan mama” cegah ibuku sambil tubuhnya tergelinjang karena cupanganku. Tapi aku tidak mempedulikannya, aku terus mencupangnya sampai akhirnya ibuku menyerah dan membiarkan aku kemudian menjalar pada bahunya, lalu dengan suatu gerakan pasti kubuka ketiak ibuku, dan kujilati ketiaknya yang tidak berbulu karena rajin ke salon. “Ssttt... hess....” desis ibuku kegelian karena ulahku. Kini lidahku menjalar di dadanya, dengan sebuah tangan kuremas buah dada kirinya, sedangkan mulutku kini mengulum buah dadanya yang kanan, perlahan tapi pasti, akhirnya kuemut puting susunya yang telah tegak menantang. Aku mengemut sambil mengelus-elus kepala puting itu dengan ujung lidahku. Puas dengan yang kanan, emutanku berganti pada puting yang kiri, sementara tanganku meremas dan mempermainkan buah dadanya yang lidahku menjilati perutnya, semakin kebawah dan tampaklah sekarang vaginanya terpampang tepat didepan mataku, aku tertegun sejenak memandang vagina ibuku, vagina itu lebih besar dibanding punya Marta, dengan rambut kemaluan yang lebih lebat juga. Kugerakkan tanganku untuk membuat kaki ibuku lebih terkangkang. Terlihat klitorisnya juga lebih besar dan lebih menonjol dibandingkan Marta, sementara bibir vaginanya tampak sedikit menggelambir. Kusiakan bibir vaginanya dengan jariku sehingga bagian dalam vaginanya yang berwarna merah kecoklatan muncul, terlihat cairan pelicin mulai muncul dari lobang vaginanya.“Apa yang sedang kau lihat sayang, ini namanya klitoris dan merupakan pusat kenikmatan wanita, semua wanita akan segera mengalami orgasme, jika itu dimainkan dengan benar” kata ibuku sambil jari telunjuk kanannya menunjuk seupil daging yang berada tepat diatas bibir membuang waktu lagi kujulurkan lidahku dan kujilat sepanjang vaginanya. “akkhhhh.. okhhh...” erang ibuku kenikmatan, selama beberapa saat kulakukan hal itu lalu dengan tiba-tiba kukulum klitorisnya. Ibuku tergelinjang dengan hebat sambil mengerang lebih keras “aaakkkhhhh.... okhhhhh.... akkkkhhhh” erang nikmatnya terasa menggetarkan tangan ibuku meremas-remas kain sprei dengan kuatnya, sementara kakinya mulai menyepak-nyepak tempat tidur. Aksiku kini berubah kujilat sekali dari atas kebawah, lalu lidahku kujulurkan masuk dalam lobang vaginanya, terasa cairan pelin ibu sedikit asin kembali mengulum klitorisnya, sementara dua jariku kumasukkan kedalam lobang vaginanya, baru juga dua kali jari-jariku menggelitik bagian dalam vaginanya, pantat ibuku tiba-tiba terangkat keatas, sedangkan kedua tangannya menekan kepalaku ke arah selangkangannya, “aaakkkhhhh... okhhhh...” dengan erangan yang keras puncak kenikmatan seksual ibuku saat tubuhnya melemas, aku segera menelungkupinya, dan kumasukkan batang penisku kedalam lubang vaginanya, blesss penisku masuk yang langsung disambut dengan emutan dinding vaginanya. Dari posisi klitorisnya yang menonjol, aku tahu aku harus lebih banyak melakukan gesekkan, agar klitorisnya juga lebih banyak tergesek rambut kemaluanku. Dan aku melakukannya, tubuh ibuku yang mula-mula masih lemas dan membiarkan aku memompanya, perlahan berubah, kini dia memberi respon dengan menggoyangkan pantatnya kekiri kekanan mengimbangi desakanku. “akhhh....okhh... kau pintar sekali Don... okhhh” ceracau ibuku ketika dia mulai mengimbangi pompaanku. Aku sendiri hanya bisa mendengus-dengus karena nikmatnya, ternyata dinding vagina ibuku masih ketat meskipun dia sudah berusia 40 tahun.“aaakkkhhh... okkhhh...” desahan ibuku berpadu dengan lenguhanku, “ughhh... ukhhh..”. Kupercepat pompaanku, lalu kurasakan ibuku mulai memutar-mutar pantatnya, aku segera merubah cara memompaku dengan memompa sambil memutar-mutar pantat ku berlawanan arah dengan putarannya. “Akhhhh...okkhhhh...” desah kami semakin berapa lama kemudian, tiba-tiba tubuh ibuku mengejang, sambil menaikkan pantatnya tinggi-tinggi “Doniiiii....okhh...akh...mam..a akhh... kelu...a rghh...”ceracau mama sambil menekan pantatku dengan kedua tangannya. Kubiarkan ibuku menikmati orgasmenya, sampai akhirnya tubuhnya melemas sedangkan matanya bibirnya sekilas lalu aku segera memompanya lagi. Ibuku masih belum menunjukkan reaksi, tapi aku tetap memompanya perlahan untuk membangkitkan kembali gairahnya. Dan harapanku terlaksana beberapa menit kemudian, kurasakan ibuku mulai merespon pompaanku.“Linda sayang, aku ingin kamu menungging” bisikku ditelinganya, ibuku yang sejak tadi memejamkan matanya, tiba-tiba membuka matanya, “huss...Doni mulai kurang ajar ya sama mama?” katanya sambil mencubit pelan pinggangku. “Kenapa Lin... bukankah kau tidak bisa menganggap aku anakmu, maka akupun tidak bisa menganggapmu ibuku, bahkan kini aku sudah menyetubuhimu maka kamu sekarang sudah jadi istriku Linda sayang” jawabku.“Uh... kamu ada-ada saja, tapi... emmm Doni boleh memanggilku Linda saat kita bersetubuh, atau hanya ada kita berdua, tapi kalau ada orang lain Doni tetap harus memanggilku mama, mengerti?” katanya sambil tetap memutar-mutar pantatnya ketika dilihatnya aku mengangguk, ibuku tersenyum dan mencium bibirku, “ayolah kalau kamu ingin posisi doggystyle” menghentikan pompaanku lalu kami berganti posisi dan kembali kumasukkan batang kemaluanku kedalam lobang vagina ibuku, dalam posisi ini kemutan dinding vagina ibuku terasa lebih ketat, pantas Hery segera menyerah. Tapi tidak dengan aku, aku telah bertekad untuk memuaskan ibuku sampai dia bertekuk lutut pada diriku, karena aku berniat menghilangkan kebiasaannya bersetubuh dengan lelaki lain. Aku bertekad sejak sekarang hanya aku yang boleh segala cara untuk membuatnya cepat menggapai orgasmenya, sementara aku sendiri harus bertahan sekuat tenaga agar tidak muncrat lebih dahulu. Pengalamanku dengan Marta banyak membantuku, kuulurkan sebelah tanganku untuk meraih klitorisnya, dan mengulir-ulirnya. Ibuku hanya bertahan beberapa menit sampai akhirnya dia mencapai orgasmenya yang kedua.“Akhhh... okhhh...”erangnya dengan keras sebelum tubuhnya mengejang kaku, kembali kubiarkan ibuku sampai tubuhnya lemas kembali, lalu segera kuminta padanya agar berbaring terlentang kembali. “Okhhh kamu hebat sekali Don” katanya dengan suara lemah, sambil membaringkan tubuhnya yang masih banyak bicara lagi aku segera memompanya, lagi dan lagi sampai akhirnya akupu tidak dapat bertahan lebih lama, “ughhh Linda...akhuu tidak tahan lagi” kataku kepada ibuku, “tahan sebentar sayang aku juga mau sampai” jawabnya sambil mengguncang-guncangkan pantatnya dengan dahsyat. Aku kini berdiam diri, berusaha keras agar bisa merasakan orgasme secara ketika tangan ibuku kembali mencengkram pantat dengan kerasnya akupun memucratkan air maniku yang kedua kalinya malam itu, bersamaan dengan orgasme kelima ibuku karena ulahku. “Linn akhhh...”, “Doniiii.. okhhh...” erang kami bersamaan saat puncak kenikmatan persetubuhan kami raih secara kami mengejang dengan kuatnya, lalu perlahan melemas dan aku ambruk diatas tubuh ibuku. Sejenak kami terdiam merasakan sisa-sisa kenikmatan. Setelah beberapa saat baru aku mengangkat kepalaku menatap wajah cantik ibuku. Seulas senyum tampak dibibir ibuku ketika mata kami bertemu bibirnya lembut, lalu kupandangi kembali wajahnya yang cantik. “Mama tidak mengira kau begitu hebatnya, untuk membuat kamu mengeluarkan airmani kedua kalinya harus mama bayar dengan empat kali orgasme. Tahukah Doni hal seperti ini baru kali ini mama alami” katanya dengan suara lirih setengah mengambang.“Sebenarnya mama hampir tidak percaya kalau Doni masih perjaka, karena apa yang tadi Doni lakukan sulit dikerjakan oleh orang yang sangat berpengalaman sekalipun, tapi mama terpaksa percaya, karena hanya perjaka yang langsung bisa tegang lagi setelah memuncratkan air maninya” lanjutnya dengan suara tetap lirih, tapi kurasakan tangannya meraba batang kemaluanku yang memang menegang hanya tersenyum sambil kembali memasukkan batang penisku kedalam lubang vaginanya, “ughh... kau memang luar biasa Doni sayangku” kata ibuku saat batang penisku masuk kembali kedalam vaginanya. “Linda sayang, mulai kini Doni tidak mengijinkan kamu berhubungan seks dengan laki-laki lain, hanya aku yang boleh menyetubuhimu, Doni minta kamu tinggalkan kebiasaan membawa laki-laki kedalam kamar ini, baik dengan alasan bisnis maupun hanya sekedar memenuhi hasrat seksualmu, Doni akan setia memuaskanmu kapan pun juga, sehingga kamu tidak memerlukan siapapun lagi, berjanjilah padaku sekarang” kataku kepada ibuku.“Darimana kamu tahu aku suka membawa laki-laki kekamar ini?” tanya ibuku dengan kening berkerut. “Aku, Lena dan Marta tidak buta Lindaku sayang, karena itu kuminta kamu berjanji padaku untuk tidak bersetubuh dengan siapapun juga kecuali denganku” kataku sambil mulai memaju mundurkan pantatku, tapi mataku tetap memandang mata ibuku. Mata ibuku sedikit meredup saat dirasakannya gesekan batang penisku di lubang vaginanya, “aku berjanji sayang, asal Doni juga berjanji selalu siap menyetubuhiku” katanya sambil mulai menggoyangkan pantatnya itu aku menyetubuhinya sebanyak tiga kali, dan membuat ibuku mengalami orgasme tak kurang dari sebelas kali. Sejak saat itu Linda, ibuku tidak pernah lagi menerima tamu laki-laki, dan aku harus membagi waktuku untuk meyetubuhi dua orang perempuan sekaligus, Linda, Ibuku dan Marta, dan ibuku sering mandi bersama dan aku menyabuni sekujur tubuhnya, termasuk payudaranya yang besar dan rambut kemaluannya yang lebat dan hitam, serta vaginanya. Pada saat seperti itu selalu ibuku menghisap batang kemaluanku, tapi aku tidak pernah lagi mengijinkannya menghisap air maniku, tapi saat dia memberiku blowjob, setiap kali pula aku memasturbasinya, sampai dia orgasme. Dan setiap kali aku menuntaskan permainan dikamar mandi dengan persetubuhan yang mengasyikan. Berbagai mavcam gaya kami lakukan, mulai dari ibuku menyender dinding kamar mandi sambil mengangkat sebelah kakinya dan aku berdiri memompanya, atau dia berdiri sambil nungging sementara aku memompanya dari belakang, sampai dia duduk dipinggir bak mandi sementara aku memompanya dari saat-saat yang paling kusukai adalah ketika ibuku dengan telanjang bulat menyelinap ketempat tidurku. Kadang disiang hari jika kami ada yang terangsang, selalu saling menghubungi, lalu janjian bertemu disebuah motel dan kami bercinta habis-habisan di kamar kami melakukannya, sampai akhirnya Lena menyandang gelar sarjana dan menikah dengan teman kuliahnya, mereka pindah ke kota lain yang jauh karena suaminya bekerja disana. Sedang Marta adikku setamat SMA dia menikah karena hamil oleh ulahku, suaminya adalah laki-laki yang dijebaknya untuk menyetubuhinya, lalu dia harus bertanggung jawab untuk kehamilan yang disebabkan sendiri senang Marta cepat menikah, karena dengan demikian hanya tinggal kami berdua yang ada dirumah, apalagi Marta juga dibawa suaminya pindah ke kota yang cukup jauh, kami makin bebas bertindak seperti suami istri di apartemen kami, meskipun sebetulnya kami adalah ibu dan anak. Saat aku meraih gelar sarjanaku setahun setelah Marta menikah, aku tidak bekerja tapi mengurus restauran milik ibuku atau lulus jadi sarjana pada usia 23 tahun, sedangkan ibuku berusia 42 tahun, tapi sampai saat itu ibuku masih belum menopause, justru saat kami berpikir ibuku tidak mungkin punya anak lagi, ibuku hamil oleh ulahku tanpa bisa mencari kambing hitam, dan hanya berselisih satu minggu kemudian aku menerima berita Lena juga tengah hamil. • CERITA PENGEN NIKMAT SEX ISTRI PAMAN KUMeskipun aku mencegahnya, tapi pada bulan kedelapan kehamilannya Lena datang sendiri tanpa didampingi suaminya yang mendapat tugas keluar negeri selama enam bulan. Lena pulang dengan maksud untuk melahirkan dikota kami. Betapa terkejutnya Lena saat dia melihat ibuku juga sedang tahu ibuku, Lena sempat bertanya ibu hamil oleh siapa padaku, yang kujawab dengan mengangkat bahu. Lena tidak lagi bertanya, meskipun dari pembicaraan dia kemudian, aku tahu Lena sedang menduga-duga siapa diantara laki-laki yang dulu sering mengunjungi ibuku, yang membuatnya kandungan ibuku dengan usia kandungan Lena hanya berselisih dua minggu. Meskipun selama dia tinggal Lena tidak melihat laki-laki datang ke apartemen kami, tapi itu adalah suatu hal yang wajar karena hamil tuanya sebuah kecelakaan terjadi Lena jatuh ditangga darurat, yang menyebabkan dia dilarikan ke rumah sakit, dua minggu Lena dirawat, Lenanya memang selamat, tapi bayinya meninggal. Lena menangis meraung-raung karena kehilangan bayinya, sulit bagi dia mempertanggungjawabkan kehilangan tersebut kepada suaminya yang sangat mendambakan sangat khawatir diceraikan suaminya karena anaknya meninggal, karena itu dia sampai saat ini tidak memberi kabar apapun pada suaminya tentang meninggalnya anak yang di kandungnya. Lalu aku berunding dengan ibuku, akhirnya ibuku setuju untuk memberikan bayi yang dikandungnya kepada Lena. Aku bertugas untuk membuat kenal lahir anakku, yang kupalsukan atas nama Lena dan yang dilahirkan ibuku adalah bayi perempuan, aku beri dia nama Ninda, kependekkan dari namaku dan nama ibuku, meskipun yang kemudian memberi nama seolah-olah ibuku, tapi sebetulnya akulah yang memberi nama dan ibuku hanya menyetujuinya. Bayi itu langsung diurus Lena sejak dilahirkan, hampir sebulan setengah setelah melahirkan, aku dan ibuku mulai tidak tahan untuk berhubungan seks, apalagi kami sebelumnya terbiasa bebas dirumah, tapi kini terhalang oleh adanya Lena yang nyaris tidak pernah meninggalkan rumah. Bahkan malam hari pun aku dan ibuku sulit menyelinap justru karena Ninda sering menangis dimalam hari mencari air susu. Akhirnya kami menemukan akal, ibuku kembali mengurus restaurant nya, sedangkan aku tinggal dirumah. Jika aku pergi pamit pada Lena mau ngobjek, maka sebenarnya aku janjian dengan ibu untuk pergi ke hari setelah ibuku pergi kerestaurant, aku duduk disofa ruang tengah, lalu Lena sambil membawa Ninda datang padaku, dia hanya mengenakan daster tipis, yang kancing baju atasnya terbuka. Lena duduk disampingku sambil mengeluh, “uh.. kenapa air susuku tidak mau muncul juga, bagaimana kalau suamiku bertanya kenapa aku tidak menyusui sendiri bayi ini” katanya sambil mengeluarkan buah dadanya dan menyodorkan putingnya pada mulut memang mencoba mngemutnya tapi sebentar kemudian melepaskannya karena tidak ada air susu yang mengalir, “bagaimana ini?” keluh Lena kebingungan. Aku sendiri terpaku melotot menatap buah dada Lena yang montok, tidak kalah oleh ibuku besarnya, hanya aerolanya saja yang lebih kecil, dan putingnya lebih merah ketimbang punya ibuku..Lena yang sadar dengan ulahku, kemudian memasukkan buah dadanya, “Doniii... Doni belum sembuh juga penyakitmu mengintip” katanya, jelas Lena terkenag ulahku waktu di kamp gereja itu. “Don boleh aku tanya kenapa kau belum menikah juga?” tanyanya dengan suara lembut ketika melihat aku tersipu malu.“A.. aku tidak pernah punya keberanian untuk mendekati wanita” jawabku berbohong, sementara iblis telah memberikan rancangan bagiku untuk bisa meniduri Lena. “Kenapa bukankah kau laki-laki normal?” tanyanya lagi. Aku pura-pura menunduk sedih “entahlah Len, kalau aku melihat wanita sering nafsuku bangkit, tapi saat aku mendekatinya, aku tidak mampu” jawabku, dengan suara diparau-paraukan.“Kau pernah konsultasi pada dokter atau psyater?” tanyanya lagi, aku mengangguk “kata dokter aku normal-normal saja, sedangkan kata psyater ada sesuatu yang memblok alam bawah sadarku, sehingga aku tidak mampu, seharusnya aku berlatih berhubungan seks denganse orang wanita, tapi kemana aku harus mencari wanita seperti itu” cetusku pada terdiam beberapa lama, aku juga mendiamkannya sambil tetap mengekspresikan muka orang yang sedang putus asa. Setelah keheningan yang mencekam akhirnya Lena angkat bicara, “kau... kau .... mau berlatih denganku?” tanyanya dengan suara ragu. Kuangkat mukaku kupasang ekspresi tidak percaya dan harapan, “sun...sungguh kamu mau berlatih denganku?” wajah memerah Lena mengangguk, “kau telah membantuku membujuk ibu untuk memberikan anaknya padaku, kini giliranku membantu kamu” katanya dengan suara lirih. Meskipun hatiku terlonjak kegirangan, tapi aku hanya menatapnya dengan pandangan penuh harapan “tapi bagaimana caranya?” tanyaku sambil menatapnya. Lena tersenyum dengan muka merah sambil berkata “ikut aku kekamar” pintanya sambil melangkah dikamar, ditidurkannya Ninda diboks tempat tidur bayi, “buka seluruh bajumu” pintanya padaku sambil membuka bajunya, lalu branya hingga kini tubuhnya hanya tinggal dibalut celana dalam, buag dada Lena ternyata lebih besar dari punya Marta, meskipun lebih kecil dari Linda, ibuku. Hanya aerolanya saja yang sama besarnya dengan milik perbuatannya dengan melepas semua bajuku kecuali celana dalamku. “Buka semuanya” pintanya padaku, kali ini kulepas celana dalamku, sehingga batang penisku tegak mengacung dengan gagah beraninya. “Woow… Don batang penismu luar biasa besarnya… apa gak salah dengan omonganmu, kok aku lihat dia bisa berdiri dengan sempurna?” katanya sambil memperhatikan batang segera sadar dengan peran yang tengah kujalani, “iya dari dulu juga selalu tegak, tapi pas mau dimasukin layu lagi” kataku dengan nada sengaja kubuat antara kesal dan sedih. “Ehmm.. kini aku mengerti, mungkin ada yang salah dengan caramu, kemarilah berbaring disampingku” katanya sambil mendahului berbaring. “Kau curang menyuruh aku membuka semua, tapi kamu sendiri masih memakai celana dalam” kataku sambil berbaring disampingnya. Lena sejenak kulihat ragu, “baiklah aku akan melepas celana dalamku, tapi kau harus berjanji untuk tidak memasukkan batang besarmu kedalam vaginaku, kita hanya akan saling menggesekkannya saja”katanya kemudian sambil melepas celana dalamnya setelah melihat aku mengangguk.“Boleh aku melihatnya?” tanyaku sambil bangkit duduk, Lena kembali ragu tapi kemudian dia menganggukkan kepalanya, “Ok kau bisa melihatnya, dan kau memang harus mempelajarinya” katanya sambil duduk dengan kaki terkangkang. Lalu Lena mulai menyebutkan seluruh bagian dari vaginanya, sambil menunjuknya “dan ini lubang vagina tempat dimana batang penis masuk kalau dua orang sedang bersetubuh, tapi kita tidak akan melakukan itu, kita hanya akan mengesekkannya saja agar kau bisa berlatih” katanya mengakhiri ceramahnya sambil kembali membaringkan tubuhnya lagi.“Kini peluk dan cumbu aku” pintanya padaku, aku yang telah sangat terangsang karena melihat bagian dalam vaginanya yang memerah, segera menelungkupinya, kupeluk tubuhnya sementara. Bibirku langsung menyerbu bibirnya, kukulum sejenak lalu kujulurkan lidahku kedalam mulutnya, “uphh..” desahnya ketika menerima serbuanku.“kau rupanya sudah sangat berpengalaman dalam berciuman” katanya dengan napas sedikit terengah akibat serbuanku. “berciuman sich sudah kulakukan sejak kau belum menikah, sayang aku tidak bisa menuntaskannya” kataku sambil mencumbu leher dan telinganya. Lena tergeliat sambil berdesah “akhh…, perlahan sedikit” pintanya. Tapi aku yang sudah kadung bernafsu tidak menghiraukannya mulut dan lidahku berpindah pindah tempat operasi, mulai dari bibir, leher,buah dada, dan putingnya selalu menjadi incaranku, kukulum, kuemut dan kujilat secara berganti-ganti, sementara sebelah tanganku meremasi buah dadanya sedangkan batang penisku kugesek-gesekkan pada belahan mulai bergelinjangan tubuhnya, erang yang tadinya ditahan-tahan, kini terlepas tanpa bisa disembunyikan lagi “akhh….okhhh…” erangnya berulang-ulang. Sementara pantatnya mulai bergoyang-goyang mengimbangi desakan batang penisku. Sengaja kupergencar lagi seranganku, dengan tujuan saat aku memasukkan batang penisku dia tidak mampu menolaknya.“Aaakhh… aaakkkhhh..” erangnya saat kepala penisku menyundul-nyundul klitorisnya, sementara kakinya mulai menyepak-nyepak tempat tidur. Dari batang penisku kutahu vagina Lena sudah sangat basah. “Ber….berhenti Don…” katanya terpatah-patah dengan suara lemah disela desahnya, memintaku untuk menghentikan aksiku. Aku sadar itu adalah sisa kesadarannya akan tujuan kami melakukan ini, tapi ini justru merupakan aba-aba bagiku untuk segera memasukkan batang penisku kedalam lubang ancang-ancang penuh aku mengincar lubang vaginanya,”ughhh” lenguhku saat kepala batang penisku menembus lubang vaginanya, blesss batang penisku amblas sebatas kepalanya, “Doniii… jangannnn…” pekikdengan mata terbelak lebar, sementara pantatnya berguncang dengan hebatnya untuk mengeluarkan batang penisku, sedangkan tangannya mencoba menolakkan tubuhku, tapi tenaganya sangat yang sudah menduga hal itu segera mempererat pelukanku dan himpitan pantatku keselangkangannya, bahkan pada saat-saat demikian kucoba untuk memasukkan batang penisku lebih dalam, meskipun agak susah karena rontaannya, tapi akhirnya aku mendapat kesempatan untuk menghentakkan batang penisku sekuatnya kedalam lubang vaginanya.“Ughh…” lenguhku saat menusukkan batang penisku sekuatnya, kurasakan betapa ketatnya himpitan dinding lubang vaginanya, dan blesss seluruh batang penisku amblas “awww…” pekik Lena saat batang penisku amblas seluruhnya. Sejenak kami terdiam lalu pecahlah isak Lena “kau…kau …jahat Doni.. kau memasukkannya” katanya disela isaknya.“Maafkan aku Len, aku sungguh tidak bisa menahan keinginanku untuk merasakan bagaimana rasanya memasukkan penisku kedalam lubang vagina perempuan” kataku sambil membelai rambutnya. “Kini..kini kau sudah sembuh, cepat cabut penismu..” pinta Lena sambil memandangku. Aku menggelengkan kepala “tidak aku sudah kadung memasukkannya, aku kini ingin merasakan bagaimana rasanya bersetubuh” kataku sambil mulai memaju mundurkan pantatku. Kulihat Lena mencoba untuk memberontak, tapi rontaannya lemah dan tidak bertenaga. Setelah nyata tidak berhasil Lena mencoba melawanku dengan cara halus, tubuhnya kaku seperti batang pisang tidak merespon pompaanku, sementara bibirnya digigitnya dengan semakin tertantang untuk menaklukkan Lena, kukeluarkan semua kemampuan dan pengalamanku untuk membuatnya menyerah, akhirnya setelah lima menit berusaha, kulihat sebuah kepasrahan muncul dari sorot matanya, mata itu pelan menyayu dan akhirnya terpejam, sementara bibirnya terbuka mengeluarkan desah nikmat yang sejak tadi ditahannya “oooookkkkkhhhhh……”, lalu pantatnya mulai bergoyang melayani pompaanku, mulanya pelan tapi makin lama makin dari dua menit sejak dia merespon, tubuh Lena tiba-tiba mengejang”akhhh…. Donniiii….okhh….” erangnya sambil merangkul tubuhku erat-erat, aku tahu Lena sudah mencapai orgasme. Kubiarkan sejenak setelah terasa tubuhnya melemas, segera ku pompa lagi. Luar biasa kurang dari semenit kemudian pantatnya mulai bergoyang lagi, “sssstttt….sehhh..” desisnya bagai orang yang kepedasan.“Nikmat sayang?” kataku sambil mencium bibirnya sekilas, matanya yang sejak tadi terpejam kini terbuka, mata kami bertemu pandang dan perlahan matanya mengejap sekali sambil bibirnya menyunggingkan senyum, dan mata itu kembali tertutup dengan mukanya semakin memerah. Aku tahu Lena telah mengiyakan pertanyaanku. Dan aku melanjutkan pompaankuLena kembali mencapai orgasmenya tidak lama kemudian, kali ini dia menjerit kecil sambil menggigit bahuku saat tubuhnya mengejang. Aku yang ingin membuktikan penguasaanku terhadap Lena berbisik padanya setelah tubuhnya kembali melemas. “Kini kau yang diatas menunggangi aku ya?” kataku sambil membalikan tubuh kami. Sejenak kemaluan kami terpisah. Lena berpindah posisi dan mengangkangiku setelah sebelumnya dia meraih tissue dan membersihkan vaginanya yang lama kemudia Lena kini menunggangiku, dengan posisi ini Lenalah yang banyak bergerak dan memegang kendali persetubuhan. Hanya terkadang aku menaikkan pantatku menyongsong pantatnya yang turun sehingga batang kemaluanku amblas makin dalam dilubang vaginanya, sedangkan kedua tanganku aktif meremas-remas payu benar-benar bagaikan orang yang kesetanan memacu tubuhku, keringatnya menganak sungai dan menetes ditubuhku, kadang badannya ditengkurapkan menindih badanku, kadang dia duduk tegak. Dan yang paling menyenangkan adalah saat dia menurunkan pantat nya sambil melakukan gerakan memutar, serasa batang penisku dipilin-pilin oleh dinding lubang vaginanya, kurasakan rasa geli mulai timbul dibatang penisku, “Len aku sebentar lagi mau muncrat nich” kataku pada Lena, “akk…aku juga mau sebentar lagi, barengan aja” katanya disela dengus napasnya. Kucoba bertahan tapi saat Lena semaki tidak terkendali akhirnya aku muncrat juga “Ughhh… Lena…”kataku sambil menahan pantatnya agar rapat dengan, crett…crett… airmaniku saat yang bersamaan kulihat Lena menengadahkan wajahnya memandang langit-langit kamar, tubuhnya mengejang “ouhggg…. Akkhhh…” erangnya dengan keras. Rupanya kami mencapai puncak kenikmatan bersetubuh secara bersamaan. Sejenak kami terdiam dalam posisi itu lalu tubuh Lena yang melemas ambruk menimpa tubuhku, kupeluk tubuhnya erat-erat sambil meresapi sisa-sisa kenikmatan yang baru kami seperempat jam kami berdiam diri dengan posisi seperti itu, batang penisku yang sudah mengerut akhirnya lepas dari lubang vaginanya. “kau bohongkan dengan penyakitmu?” tuding Lena dengan suara lirih sambil masih tetap tidak menjawab, sementara Lena melanjutkan kata-katanya “tapi aku tidak marah kepadamu, kamu baru saja memberi pengalaman terindah dan ternikmat selama hidupku, abang yang menjadi suamiku belum pernah mampu melakukannya seperti ini, paling skornya hanya 1-1, bahkan kadang aku tidak mendapat orgasme saat besetubuh dengannya, tapi kini skornya 3-1, suatu hal yang tidak pernah kuimpikan tapi kini jadi kenyataan” katanya masih dengan suara lirih sambil menggulingkan badannya hingga kini kami berbaring berdampingan. Kubalikan badanku hingga kini aku menghadap padanya yang masih tetap berbaring, pelan kucium bibirnya, dan kami berpagutan erat. “Syukurlah kalau kau tidak marah, habis kau sich merangsangku, jadi saja aku melakukannya” kataku sambil mengelus-elus pinggangnya. “Len kamu masih mampu?” memandangku dengan pandangan bertanya, kupegang tangannya dan kubimbing ke penisku. “aww… kau sudah berdiri lagi?” tanyanya dengan takjub. “Se… sebentar beri aku waktu untuk memulihkan kondisi ku barang seperempat jam, lalu kita lakukan lagi” katanya dengan muka memerah, saat tanganku mulai mengelus-elus belahan kami kembali bersetubuh lagi, puncak demi puncak kenikmatan kupersembahkan pada Lena, hari itu aku tiga kali memuncratkan airmaniku, sementara Lena tidak kurang dari sembilan kali meraih saat itu sampai Lena kembali kepada suaminya, aku selalu melayani dua orang perempuan dalam sehari. Kenikmatan birahi yang kami reguk seakan akan tidak ada puasnya. Menjelang kepulangannya Lena sempat bertanya padaklu dengan pandangan menyelidik “Doni, sebenarnya Ninda anak mama dengan siapa?, aku telah lama memikirkannya, laki-laki seperti kamu berkumpul berdua dengan mama, rasanya tidak mungkin tidak terjadi sesuatu. Ninda bukankah itu kependekan namamu dan nama mama?, benar bukan Ninda adalah anak mama dari kamu?” tanyanya. Aku tidak menjawab pertanyaannya, aku hanya tersenyum sambil mencium sekilas aku hanya bisa nyengir saat pamit Lena merangkul aku dan ibuku, sehingga kami bertiga saling berangkulan erat, dan Linda berkata padaku dengan didengar ibuku, “jaga istrimu baik-baik yah… adikku yang nakal” katanya sambil mencium pipiku, lalu pada ibuku dia berkata “tolong jaga satu-satunya adik laki-lakiku ya iparku yang cantik” katanya sambil mencium pipi ibuku. • CERITA PENGEN SEX MENENANGKAN KAKAK SEPUPU YANG GALAU DAN MEMUASKAN TANTE YANG KESEPIANLalu sambil berbalik dia berkata “terima kasih kalian telah memberikan anak kalian padaku, sehingga suamiku menjadi sangat bahagia, aku janji akan merawatnya seperti aku merawat anak kandungku sendiri” katanya sambil mengedipkan sebelah matanya pada kami, aku dan ibuku. Dan tanpa member kesempatan lagi Lena segera melangkah keluar.“Da… dari… darimana Lena tahu hubungan kita?” Tanya ibuku dengan muka bingung meskipun matanya masih menatap pintu yang barusan digunakan Lena. “Sudah Lin, tak usah kita pikirkan, yang penting Lena tidak marah bahkan dari kata-katanya, tampaknya dia justru merestui hubungan kita, dan yang lebih penting lagi, kini kita tinggal berdua sehingga kita bebas seperti semula melakukan apa saja” kataku sambil membopong tubuh ibuku dan membawanya kekamar tidurnya yang sebenarnya merupakan kamar tidur kami.“ughh… dasr kamu yang tidak ada puasnya” kata ibuku sambil menggigit pelan telingaku, “cepat kau setubuhi aku dan puaskan aku berkali-kali, anak kurang ajar yang doyan menyetubuhi ibunya sendiri” bisiknya lagi berjalan dengan cepat, Sepuluh tahun sejak ibuku melahirkan anakku, kudengar Lena bercerai dengan suaminya, dan setahun kemudian dia menikah lagi dengan seorang pria yang sepuluh tahun lebih muda dari usianya. Aku sendiri tidak pernah menikah secara resmi, buat apa, tokh ada ibuku yang sekaligus juga menjadi empat tahun kemudian, atau lima belas tahun sejak melahirkan Ninda, ibuku meninggal dalam kecelakaan jalan raya, saat dia baru keluar dari sebuah mall. Sejak saat itu aku hidup sendiri dan itu tidak lama, lima bulan setelah ibuku meninggal, aku mendapat telephone dari Lena, dia bertanya maukah aku merawat Ninda, karena suaminya yang sekarang tampaknya menaksir Ninda, sementara sikap Ninda sendiri terlalu gampangan. Karenanya Lena khawatir kalau suaminya menjalin hubungan gelap dengan Ninda.“Dia membutuhkan figur yang kuat dan bisa mendidiknya, suatu hal yang tidak sanggup kuberikan” katanya padaku, aku segera menyetujuinya untuk menerima Ninda dirumahku, karena sebenarnyalah dia adalah putri ku satu-satunya. Tanpa sadar bahwa aku telah membuka babak baru dalam kehidupan incest seksualku.
CeritaSex Hubungan Sedarah Mama. Cerita Sex Hubungan Sedarah Mama - Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena urusan kantornya. Aku dirumah tinggal. Read More ». Cerita Dewasa. desah tante October 31, 2021. 0 3,343.

Kisah Hubungan Sedarah Yang Kualami Dengan Kakak Perempuanku Yang Tomboy ? NOVELBASAH ? Panggil saja aku “Vel” umurku sekarang 27 tahun, sekarang aku bekerja pada sebuah perusahaan di salah satu kota di negara bagian New Hampshire. Dan singkatnya aku tertarik untuk mencoba menceritakan apa yang aku alami dan kujalani sampai saat ini. Saat ini aku tinggal bersama kakak perempuanku, panggil saja “Kak Risa” Umurnya sekarang 31 tahun, 4 tahun lebih tua dariku. Kehidupan kami saat ini begitu tenang, tertutup namun bahagia. Aku akan memulai dari awal bagaimana semuanya terjadi, percaya atau tidak bahwa apa yang kualami ini tidak mengalami hambatan atau rintangan sama sekali, hal yang membuatku sendiri heran bila memikirkannya. Awalnya 15 tahun yang lalu saat aku masih berumur 12 tahun. Kami besar dari keluarga berada, keseluruhan saudaraku ada 5 orang. Nomor satu dan dua laki-laki sedangkan yang ketiga perempuan. Kak Risa nomor empat dan aku paling akhir. Sebenarnya aku lahir di Indonesia. Hanya memang Papaku adalah pria berkebangsaan Amerika. Sedangkan Mamaku asli orang Indonesia. Waktu aku berumur 12 tahun, kami masih tinggal di Indonesia. Tapi Papaku tidak disini karena ia memang tidak bekerja di Indonesia. Setahuku dulu Mamaku juga sibuk bekerja, ia tidak terlalu khawatir karena kedua kakakku yang lain sudah cukup dewasa dan dianggap bisa menjaga kami. Aku maklum karena kedua orang tuaku memang berencana mengurus kepindahan kami semua ke Amerika. Sebenarnya kami semua saling menyayangi satu sama lain. Jarang sekali kulihat ada pertengkaran di antara kakak-kakakku. Tapi sejak kecil aku memang sudah dekat sekali dengan Kak Risa. Memang dia yang selalu menemaniku saat aku bermain. Ya selain itu jarak umur antara aku dan kakakku yang nomor tiga sangat jauh sekitar 8 tahun. Kak Risa memang sangat sayang padaku, hampir tiap kali aku selalu dapat bermanja-manja dengannya. Ya, hal itulah yang membuatku sangat interest sekali dengan Kak Risa. Bahkan kuingat seumurku waktu itu aku sudah mulai ada ketertarikan dengan kakakku. Pada awalnya aku hanya berandai-andai saja. Sebab saat itu aku yakin sekali bahwa tidak mungkin aku menjalin hubungan yang “lebih” dengan kakakku. Paling Kak Risa cuma menganggap aku adiknya saja. Meskipun sebagai adik aku selalu mendapat perlakuan istimewa darinya. Dari kecil aku dan Kak Risa memang tidak pernah berpisah, kamar kamipun jadi satu. Sebenarnya saat aku berusia 9 tahun, aku sudah minta kamar sendiri, tapi Kak Risa tidak setuju, alasannya sederhana, ia tidak mau pisah kamar denganku, masa itu sebenarnya adalah masa di mana aku agak enggan berbagi, inginnya memodifikasi kamar sendiri tanpa ada yang mencampuri, tapi tidak jadi masalah, lagipula aku dulu penakut, dan aku sudah terbiasa tidur dalam pelukan kakakku. Mungkin waktu kecil dulu aku tergolong bandel. Kalau Mama lagi tidak ada, orang rumah pasti kubuat repot dengan ulahku. Kak Risa juga sering kujahili. Biasanya kalau tidur malam Kak Risa hanya menggunakan celana dalam aja. Aku tidak mengerti kenapa. Padahal kamar menggunakan AC. Seringnya aku iseng memainkan dan menghisap puting susunya. Kak Risa mengetahui hal itu tapi dia tidak pernah marah atau menegurku, paling cuma bilang, “Kalo mau kaya gini kenapa nggak minta sama Mama aja sih?”. Lucunya hal itu malah jadi kebiasaanku. Dan karena tidak ada yang tahu, kejadian seperti itu berlangsung terus sampai usiaku beranjak 12 tahun. Tapi makin besar aku mulai merasa tidak enak sendiri, meski kebiasaanku itu tidak jadi masalah buat Kak Risa. Kak Risa itu orangnya tomboy Sekali. Saat dia berumur 16 tahun dia ikut beberapa bela diri. Aku tadinya tidak tertarik, tapi Kak Risa juga minta aku ikut beladiri. Bisa dibayangkan seperti apa jadinya, gaya jalannya jadi aneh, tidak feminin. Kalau tidak tertutup dengan wajahnya yang cantik dan bodynya yang bagus, cowok pasti malas dekat dengan Kak Risa. Apalagi ditambah sifat Kak Risa yang tertutup, dan cenderung idealis. Selain itu kelihatannya Kak Risa juga tidak terlalu tertarik membina hubungan dengan lawan jenis. Terutama setelah ikut beladiri. Tapi biar begitu aku tahu kalau banyak cowok cakep yang suka sama dia. Dan Kak Risa hanya datar saja menanggapinya. Soalnya aku sering terima telepon untuk Kak Risa. Dan sering sekali dia tidak mau terima teleponnya. Bisa dibilang Kak Risa sangat “Untouchable”. Saat umurku hampir 13 tahun, awal mulai masuk SMP, aku suka dengan seorang gadis teman sekelasku. Aku sangat suka padanya, tapi tidak berhasil mendekatinya, intinya kalah bersaing. Saat itu perasaanku benar-benar tidak enak. Aku berusaha menghibur diri dengan sering pergi ke rumah sahabat-sahabatku. Di sanalah aku mulai mengenal buku-buku dan film khusus dewasa. Di usiaku yang sekecil itu aku sudah memiliki majalah luar negeri khusus dewasa, juga filmnya. Tidak sulit, karena nyaris seluruh sahabatku bukan orang Indonesia. Dan mereka sangat bebas mendapatkan barang seperti itu pada masa-masa tersebut. Kak Risa tahu bahwa aku memiliki barang-barang itu, memang itu susahnya kalau satu kamar, jujur saja Kak Risa tidak suka aku memilikinya hingga aku sempat dimarahi juga olehnya, dan ia memintaku untuk membuang barang-barang itu. Apa boleh buat, bagiku lebih baik benda-benda itu yang aku singkirkan daripada aku kehilangan kasih sayang Kak Risa. Meski Kak Risa sudah punya banyak kesibukan dengan studi dan kegiatan sekolahnya, perhatiannya padaku tidak berubah, malah cenderung semakin berlebihan, Kak Risa semakin sering memaksaku untuk menemaninya saat ia sedang melakukan kegiatannya atau pergi kemanapun. Ia juga makin sering mencium dan memelukku dengan mesra, bahkan di depan umum. Mulanya aku merasa tidak nyaman dengan perlakuannya itu, tapi lama kelamaan aku merasa nyaman juga. Perasaanku pada Kak Risa muncul kembali. Kalau dulu ciumannya kutanggapi biasa saja, sekarang aku lebih senang membalasnya dengan mesra. Aku pun mulai suka memberikan perhatian lebih pada kakakku itu, mungkin karena merasa perhatiannya mendapat respon lebih dariku. Kak Risa jadi makin sayang padaku. Setengahnya kami jadi mirip orang yang sedang berpacaran, meskipun secara fisik tetap kelihatan kalau aku adiknya. Aku ingat malam itu saat aku pertama kali melakukannya dengan kakakku, seperti biasa aku bercanda dengan Kak Risa di dalam kamar, saat itu semua orang rumah sudah tidur, kesempatan itu biasanya sering kugunakan untuk mencurahkan isi hati pada kakakku, semua permasalahan yang kudapat hari itu selalu kutumpahkan padanya, dan Kak Risa selalu merespon itu semua dengan sabar dan penuh pengertian, dan memang kuakui beberapa waktu terakhir Kak Risa cenderung over. Kata-kata dan sikapnya sangat mesra padaku apalagi kalau kami hanya berdua saja seperti itu, perlakuannya itu sering membuat jantungku berdebar, aku sadar sepenuhnya bahwa dia itu kakakku, tapi aku tidak mengerti kenapa hatiku bisa bergejolak tidak karuan. Kalau tidak salah waktu itu Kak Risa mengenakan kaos dan celana dalam warna putih, rambutnya dibiarkan terurai. Beda dengan kesehariannya, kakakku saat itu terlihat sangat feminin dan cantik sekali. Aku ingat sesekali Kak Risa meraih kepalaku dan menciumiku. Aku tidak berpikir macam-macam, hanya memang aku sangat menikmati perlakuan Kak Risa padaku. Sampai suatu kali Kak Risa mencium bibirku, kubalas dengan ciuman mesra. Yang sebenarnya serabutan. Aku mencoba berlama-lama meski tidak yakin berhasil, tapi karena aku menikmatinya, berhasil juga. Kulumat bibir kakakku itu dengan lembut. Kak Risa kelihatannya juga suka dengan ciumanku. Sebab dia sama sekali tidak berusaha menyudahi ciuman itu, bahkan kedua tangannya semakin memelukku erat, aku bisa merasakan belaiannya di kepalaku. Tapi sayangnya ciuman itu terhenti. Kak Risa menghela nafas sambil memandangku aneh. “Kakak kucium lagi ya”, mendengar itu Kak Risa masih diam. Mungkin dia masih heran dengan kelakuanku, memang tidak biasanya aku membalas ciumannya sampai selama itu. Tapi tatapannya kemudian berubah mesra lalu dia tersenyum dan justru ganti menciumku lagi. Kali ini ciumanku mulai agresif. Bibir kami seolah tidak berhenti untuk saling melumat, diiringi desahan-desahan erotis dari Kak Risa, detak jantungku menjadi semakin cepat. kucoba mendorong Kak Risa agar merapat ke dinding. Kemudian kuciumi jenjang leher kakakku. Tanganku yang dari tadi pasif sekarang mulai mencoba melakukan eksplorasi kesana kemari. Sementara bibirku masih berkonsentrasi pada leher Kak Risa, tanganku telah menyusup ke dalam kaos putihnya, dan tanpa kesulitan aku langsung dapat menemukan buah dada Kak Risa yang tidak tertutup oleh bra sama sekali, menurutku untuk ukuran gadis yang hampir 17 tahun, buah dada Kak Risa tergolong cukup besar, tentu saja aku sudah sering melihatnya, karena sampai saat itu kami masih sering mandi bersama. Aku mencoba meremasnya dengan lembut. Kak Risa tampak menggeliat dan sesekali mendesah. Perlahan kunaikan kaos itu supaya tidak menghalangi buah dada Kak Risa. Dan begitu buah dadanya terlihat, tanpa basa-basi langsung kuhisap putingnya yang berwarna merah muda itu dan kuremas dengan bibirku. Aku benar-benar menikmatinya seperti bayi yang sedang menyusu. Sesaat kutanggalkan kaosku, juga celana pendekku. Kemudian kupeluk tubuh Kak Risa dan makin kuat kuhisap puting susunya, sesekali kumainkan putingnya dengan lidahku, kemudian kuhisap lagi. Karena terlalu enjoy, aku tidak tahu bahwa ternyata Kak Risa telah menanggalkan kaos putihnya. Sehingga saat dia memelukku erat, tubuhku benar-benar bersentuhan dengan tubuh kakakku, dan bisa kurasakan tubuh kakakku yang harum dan sangat halus itu. Lama sekali aku menikmati buah dada kakakku itu secara bergantian, Kak Risa pun seolah tidak mau melepaskanku ia justru menekan kepalaku kuat-kuat pada buah dadanya. Tubuh kami sudah basah semua oleh keringat. Sampai detik itu aku masih ragu untuk melakukan seks dengan kakakku. Memang awalnya semua ini kupelajari dari semua majalah dan film yang kulihat, tapi lama kelamaan naluriku mulai berinisiatif. Karena masih ragu aku coba untuk menciumi bibir kakakku lagi. Sama seperti sebelumnya, Kak Risa membalas ciuman itu dengan sangat mesra. Dengan memberanikan diri aku membisikan sesuatu ke telinga Kak Risa. “Kak, boleh aku lepas celana dalammu?”. Kak Risa agak terkejut. “Kamu mau apa dek..?”. Aduh aku jawab gimana ya. “Aku mau jilatin vagina kakak”. Karena ragu kata-kata itu keluar dengan asal dan pelan sekali. Aku takut. Kupikir pasti kakak akan marah dan ia tidak bakalan mau. “Ih, nakal”. Jawab Kak Risa spontan, Kak Risa kemudian memandangiku sambil tersenyum, wajahnya agak memerah. Masih dengan posisi bersandar Kak Risa melepas celana dalamnya perlahan-lahan. Slow motion itu membuat jantungku semakin berdetak tidak menentu. Sebenarnya aku setengah heran kenapa Kak Risa sama sekali tidak marah ketika aku memintanya melakukan hal itu, tapi sudahlah. Kemudian Kak Risa melebarkan pahanya. Awalnya aku malu untuk melihat. Untuk menutupi hal itu, kuciumi lagi bibir Kak Risa. Kemudian perlahan-lahan kuturunkan kepalaku sampai tepat di depan vagina Kak Risa. Vagina Kak Risa nyaris tidak ditumbuhi rambut. Jadi aku mampu memandang dengan leluasa gundukan vagina Kak Risa, sebenarnya pemandangan ini juga tidak asing lagi bagiku, tapi sedekat ini baru pertama kalinya. Kulihat ada cairan yang mengalir keluar dari bagian bawah vagina kakakku disertai bau yang aneh. Perlahan kubuka belahan daging yang menutupi lubang vagina Kak Risa. Dan langsung kusapu dengan lidahku dari bawah ke atas berkali-kali. Saat itu tubuh Kak Risa langsung mengejang. Dengan bibir dan lidahku kupermainkan klitorisnya. Secara spontanitas kedua tangannya memegangi kepalaku. Aku semakin asyik menjilati vagina kakakku itu, bahkan sesekali kuhisap bagian bawahnya. Kudengar Kak Risa berulang-ulang mendesah sambil menyebut namaku. Permainan itu luar biasa sekali, meski cairan yang keluar rasanya tidak karuan, tapi aku benar-benar menikmatinya. Saat lidahku menyusup ke dalam lubang vagina Kak Risa, sebisanya kujilati bagian dalam lubang itu. Kak Risa makin terengah-engah. Nafasnya memburu tidak karuan. Lidahku juga makin liar mengobrak-abrik bagian sensitif kakakku itu, sehingga semua tempat di dalamnya tersapu oleh lidahku. Setelah beberapa menit Kak Risa agak mengejangkan tubuhnya. Aku merasakan lidahku dialiri sesuatu yang hangat. Bersamaan dengan erangan keras dari Kak Risa serta pahanya yang menjepit kepalaku dengan sangat kuat. Kujilati cairan itu sampai bersih, meskipun rasanya masih sama. Kemudian aku naik ke atas dan kuciumi lagi Kak Risa. “Adek, kamu nakal banget sih?”, ekspresi wajah Kak Risa sangat berbeda. “Kak, aku sayang sama kakak”, Kak Risa memandangiku dengan sayu, tangannya mengusap pipiku. “Kakak juga sayang kamu”. Dengan berani aku mencoba mengajak Kak Risa untuk melakukan hubungan seks denganku. “Kak, boleh aku melakukannya sama Kakak”. Kak Risa terdiam mematung, kepalanya tertunduk untuk beberapa saat. Suasana benar-benar hening, sampai nafas kamipun terdengar sangat jelas. Setelah itu dia kembali memandangku sambil bertanya, “Kamu yakin mau melakukannya Dek?”. Suara Kak Risa sangat pelan sekali. Aku tak menjawab, aku hanya melihat tatapan mata Kak Risa yang sangat berbeda, aku tak bisa menggambarkannya, tapi aku tahu Kak Risa rela melakukannya denganku. Langsung kulepas celana dalamku. Kemudian aku agak bergeser ke bawah, kulebarkan kedua kakinya. Senjataku tampak tegak berdiri, tapi tidak sebesar orang dewasa, masih ukuran standart anak 12 tahun. Kak Risa terus menatap wajahku saat aku mengarahkan senjataku tepat di depan vaginanya. “Kak..?”, sekali lagi kuminta persetujuannya. Ia mengangguk pelan. Perlahan kudorong masuk senjataku. Tapi tidak berhasil, dasar masih amatir hijau. Sampai yang ketiga kalinya. Kak Risa kemudian meraih dan menahan pinggangku sambil mengarahkan vaginanya tepat di ujung senjataku, kemudian kucoba mendorong lagi, meski sulit dan agak sakit tapi berhasil juga kumasukkan seluruh senjataku ke dalam vagina Kak Risa, perlahan kugerakkan pinggangku. Kedua tangan Kak Risa tampak meremasi selimut tidur kami. Desahannya mulai terdengar lagi, kuperhatikan Kak Risa tampak sulit menyesuaikan diri. Pelan tapi pasti, kupercepat tempo gerakanku. Sebenarnya saat itu senjataku terasa perih sekali. Aku merasa nggak enak banget. Tapi erangan Kak Risa yang semakin menjadi membuatku tidak berpikir lagi. Makin kuhentakan pinggangku, dengan gerakan yang teratur, Kak Risa terus menerus menghentakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, sesekali ia meregang sambil mengerang keras. Aku sempat takut juga kalau sampai ada orang rumah yang terbangun, tapi untungnya kamar kami di atas dan paling ujung, agak jauh dari kamar Mama dan kakak-kakakku yang lain. Tiba-tiba kurasakan pinggang Kak Risa juga ikut bergerak, seperti memutar, sesekali Kak Risa ikut menghentakkan pinggangnya. Aku baru benar-benar merasakan enaknya melakukan hal itu. Dengan iseng kuremas juga buah dada Kak Risa, dan Kak Risa merespon dengan menggenggam tanganku kuat. Gerakan pinggang Kak Risa makin cepat. Kak Risa seperti sudah biasa melakukan hal ini. Dengan pemikiran itu maka semakin agresif aku menghentakkan pinggangku. Tentu saja hal ini membuat Kak Risa mengerang semakin keras. Dari tubuhku dan Kak Risa keringat semakin mengucur deras, padahal AC di ruangan cukup dingin. Beberapa menit kemudian pergerakanku mulai melambat, aku seperti agak pusing, aku hanya mampu menghentakkan pinggangku sesekali, kadang aku hanya diam menikmati remasan dinding-dinding vagina Kak Risa. Kurasa badanku mulai lelah. Tiba-tiba Kak Risa meraih tubuhku dan mendekapku erat sekali, pinggangnya menghentak beberapa kali, rasanya luar biasa. Senjataku seperti ditarik makin masuk ke dalam, dan dilumuri cairan yang hangat, diiringi erangan cukup keras dari Kak Risa. Saat Kak Risa melepas dekapannya, aku merasa tubuhku amat lelah sekali, karena tidak kuat aku berguling di sisi Kak Risa. Pada saat itu aku juga merasa dari senjataku ada yang mau keluar. Rasanya enak sekali, baru kali itu aku merasakan yang seperti ini hingga akhirnya cairan itu keluar membasahi tempat tidur. Entah aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu. Paginya ketika aku sadar, Kak Risa sudah memeluk sambil menciumiku. Kami masih dalam keadaan tanpa pakaian sehelaipun. “Kakak nggak ngira kalau Adek yang dulu sering kakak gendong bisa berbuat ini sama kakak”, bisik Kak Risa di telingaku. Aku sendiri setengah tidak percaya sudah melakukannya dengan kakakku “Kak.., aku sayang banget sama Kakak, aku cinta sama Kakak”. Kupeluk Kak Risa dengan kuat. Kak Risa tersenyum dan menciumku lagi. “Kakak ngerti kok Dek.., kakak juga sayang dan cinta banget sama kamu, kakak hanya tidak menyangka kamu dewasa secepat ini. Dan jujur aja kakak seneng banget bisa melakukan ini sama kamu, Adekku sayang”. “Tapi ayo cepet bangun, sprei ini harus segera dicuci”, lanjut Kak Risa lagi. “Lho, memangnya kenapa?”, tanyaku singkat. “Kakak nggak mau kalau bekas darah di sprei itu sampai ketahuan Mama”, jawab Kak Risa. Aku setengah terkejut, “Darah?, darah apa Kak?”, tanyaku. Kak Risa tidak menjawab, ia langsung memintaku berdiri dan cepat-cepat melepaskan seprei tempat tidur kami. Awalnya aku memang tidak tahu, tapi belakangan aku baru mengerti, bahwa ternyata malam itu aku telah mengambil keperawanan kakakku sendiri, di usiaku yang belum lagi genap 13 tahun. Bodohnya aku, seharusnya aku sudah tahu mengenai hal itu. Aku jadi merasa bersalah, berulang kali aku minta maaf padanya, meskipun Kak Risa mengakui bahwa ia sangat rela melepas keperawanannya padaku. Hanya ia tidak mengira aku akan mengambilnya sepagi ini. Aku jadi makin sayang padanya. Sejak kejadian itu aku nggak pernah mencoba untuk mencari pacar. Karena Kak Risa sudah menjadi segalanya bagiku. Setelah kejadian itu pula Kak Risa juga menutup diri pada pergaulannya. Secara otomatis bagi Kak Risa statusku adalah adik sekaligus kekasihnya, kehidupan kami jadi semakin tertutup. Entah sejak saat itu sudah berapa kali kami melakukannya, dan keluarga kami benar-benar tidak tahu akan hal itu. Lepas SMU, aku sudah tidak di Indonesia. Aku melanjutkan studi ke Amerika. Tapi tetap aku tak bisa berpisah dengan Kak Risa. Aku meminta Kak Risa ikut denganku, walau sebenarnya Papa dan Mama tidak setuju. Tapi mereka tak bisa apa-apa karena Kak Risa juga memaksa untuk menemaniku. Sampai saat seluruh keluargaku pindah ke Amerika pun, mereka tidak pernah tahu bahwa kami telah menjalani kehidupan yang exklusif seperti suami istri. Sekarang Kak Risa sudah bekerja pada sebuah bank di kota yang sama denganku. Kami tinggal di rumah yang jauh dari keramaian, dan kami sudah sepakat untuk menjalani kehidupan yang “tertutup” ini. Lagipula sampai saat ini keluarga kami tidak menaruh curiga sama sekali, mungkin pola pikir mereka sudah sama seperti orang setempat, tidak mau ikut campur urusan pribadi orang lain. Baca Antara Aku, Istriku dan Kakak Iparku

Ceritasex sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat gw kelas 1 smu di waktu gw masih tingal di sukabumi dan cerita dewasa ini masih terus berlanjut sampai detik ini!gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri. Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Cerita Bokep Indonesia – Kisah Hot Sedarah Mulusnya Ibuku Dan Nikmatnya Kakakku Cerita ini adalah cerita yang benar-benar terjadi. Tapi nama-nama dalam cerita ini terpaksa kusamarkan untuk kepentingan privasiku. Sebelumnya akan saya ceritakan sedikit tentang latar belakang keluargaku. Aku Anto, usiaku kini 23 tahun anak bungsu dari dua bersaudara. Kakakku Atik lima tahun lebih tua dari aku. Aku berasal dari keluarga sederhana ayahku sebagai mantri dan ibuku sebagai bidan di puskesmas yang sama. Kami tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Cerita ini bermula sekitar sepuluh tahun yang lalu dan berlangsung terus sampai saat ini. Malam itu karena hawa panas sekali aku tiba tiba terbangun aku lihat jam dinding di kamarku waktu menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Aku tidur sekamar dengan kakakku satu kamar dua ranjang. Kamarku berada tepat disamping kamar ayahku, di dinding antara kamarku dan kamar ayahku ada sebuah jendela yang tak pernah dibuka lagi, kebetulan ranjang yang aku tempati ada di bawah jendela kayu tersebut. Entah kenapa pada saat itu aku iseng mengintip ke kamar Ayah. Ternyata malam itu Ayah dan ibuku sedang melakukan hubungan seks aku tahu itu karena walaupun usiaku masih 13 tahun aku waktu itu sudah sering nonton BF bareng teman-teman dan sering pula onani. Untung lampu kamar Ibu tidak pernah dimatikan, jadi aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh ibuku dengan jelas. Aku sangat terangsang melihat tubuh ibuku yang sedang telanjang, padahal sebelumnya aku tidak pernah terpikir untuk melihat lekuk tubuh ibuku walaupun sering ibuku berganti baju tanpa menutup pintu. Atau beraktifitas di dapur dengan rok yang minim, keluar dari kamar mandi hanya berlilit handuk. Entah setan apa yang ada dipikiranku malam itu sehingga aku sangat terangsang sekali menyaksikan Ayah dan ibuku sedang telanjang. Kisah Hot Sedarah Kulihat Ibu sedang menggenggam kontol ayahku dan jari-jari ayahku sedang masuk ke dalam vagina ibuku. Ibuku terlihat seksi di usianya yang ke 42 tahun kulit Ibu tampak mulus sekali walaupun agak sedikit gemuk, vaginanya tembem sekali susunya agak sedikit turun dengan pahanya yang gempal dan lipatan lemak di perut Ibu. Tak lama kemudian aku lihat Ayah berusaha memasukkan kontolnya ke vagina Ibu aku maklum Ayah orang yang kolot jadi tak ada acara oral seks setiap kali melakukan hubungan seks. Ibuku menggoyang pantatnya seiring dengan ayahku menaik turunkan pantatnya. “Bu, enak sekali Bu ah.. ah..” kata ayahku sambil nafasnya ngos-ngosan. “Iya Pak sampai mentok rasanya..” jawab ibuku gaya yang dipakai Ayah Ibu-ku cuma gaya konvensional, tak lama berselang pantat ayahku terlihat berkejat kejat tanda orgasme. Lalu Ayah turun dari tubuh ibuku dan pergi kekamar mandi sekarang tinggallah tubuh ibuku yang telentang melepas lelah dan tampak pejuh ayahku keluar lagi dari vagina Ibuku. Aku makin tak tahan maka aku mulai mengeluarkan kontolku yang sudah siap dikocok. Sedang asyik mengocok tiba tiba aku dikagetkan kakakku yang menggeliat berubah posisi tidurnya. Otak isengku kembali muncul karena melihat selimut dan daster kakakku tersingkap. Aku segera berdiri dan pelan-pelan naik keranjang Atik. Aku mengambil posisi dibelakangnya, lalu aku singkap celana pendekku kukeluarkan kontolku lalu pelan pelan aku tempelkan ke pantatnya dan aku sodok sodokkan ke pantatnya yang masih tertutup celan dalamnya. Tanganku aku taruh ke susunya, ternyata ia tidak pakai BH lalu kuremas pelan pelan. Tiba tiba ia terbangun aku segera diam dan pura-pura masih tidur. Perasaanku waktu itu sangat kacau antara takut dan terangsang campur jadi satu. Setelah ia menoleh ke arah ku dan menepis tanganku ia kembali tidur lagi. Aku berpikir keras apakah ia tahu apa yang sedang aku lakukan sebab aku tidak sempat menutup celanaku. Pelan pelan kembali aku mencoba goyang-goyangkan pantatku lagi dan Atik tak bereaksi aku rasa ia pura pura tidur, tangankupun kembali aktif membelai belai susunya. Kisah Hot Sedarah Susu kakakku agak kecil dibanding susu ibuku tapi punya kakakku lebih keras dan putingnya sangat kecil. Aku makin yakin ia pura-pura tidur karena nafasnya makin memburu. Tidak puas hanya bermain susu maka tanganku berusaha masuk celana dalamnya tanganku bergerak gerak diluarnya, terasa agak lembab dan licin rupanya ia terangsang juga. Saat aku berusaha memasukkan jariku ke dalam lubang dimemeknya tiba tiba ia berbisik. “Jangan Tok..” Aku kaget setengah mampus.. “Aku masih perawan Tok..” katanya lagi. “Aku kepingin sekali Mbak” kuberanikan diri untuk menjawabnya. “Sebenarnya aku juga pingin, tapi jangan dimasukin nanti aku tidak perawan lagi” “Terus gimana dong?” kataku. “Pakai ini..” katanya sambil menunjuk bibirnya lalu ia segera memegang kontolku dan segera memasukkan kontolku dalam mulut nya. Dari gerakannya sepertinya ia ahli dalam melakukan ini mungkin sudah terbiasa sama pacarnya. Aku tak mau kalah aku meraih selangkangannya dan menciumi memeknya. Tak lama kemudian tiba tiba laharku seakan mau meledak dan aku tumpahkan semuanya dalam mulut kakakku. Tak lama setelah itu di susul dengan erangan halus kakakku tanda ia orgasme juga. Kisah Hot Sedarah “Kamu nakal..” kata kakakku setelah memuntahkan seluruh pejuhku ke selembar tissu. “Mbak cantik sih..” kataku merayu. “Sudah tidur sana.” “Lain kali lagi ya” kataku lagi. “Idih maunya?” jawabnya. Aku segera tertidur dengan senyum kepuasan. Keesokan harinya kulihat kakakku bersikap biasa seperti tak pernah terjadi apa apa. Tapi yang berubah justru aku, aku kini jadi semakin binal sebab aku jadi suka sekali memperhatikan lekuk tubuh ibuku dan kakakku. Hampir setiap malam aku mengintip kegiatan Ayah dan Ibu. Rupanya mereka doyan juga hampir tiap malam aku saksikan mereka melakukan itu. Pantas tiap hari ibuku pasti mandi basah. Sedangkan aku sendiri makin sering curi-curi kesempatan untuk melihat keseksian tubuh ibuku dari dekat. Kisah Hot Sedarah Pernah suatu saat aku memperhatikan ibuku yang sedang ganti pakaian. Dan pada saat itu aku menyadari kenapa aku sangat tergila gila pada tubuh ibuku. Tubuh ibuku sangat ideal walaupun sedikit gemuk. Ia sangat rajin merawat tubuh, ia sering luluran sehingga kulitnya putih bersih. Yang aku suka dari tubuh ibuku adalah kulitnya yang putih dan pahanya yang gempal. Ibuku memang suka teledor dan sembarangan sehingga hari-hariku selalu aku manfaatkan untuk memperhatikan kemulusan tubuh ibuku. Kalau malam aku selalu melampiaskannya pada kakakku hampir tiap malam aku melakukan dengan kakakku, walaupun kami melakukannya sampai bugil kami saling menjaga agar tidak sampai memasukkannya ke dalam memeknya. Pernah suatu saat kami mencoba memasukkan ke lubang pantatnya tapi tidak jadi karena sangat sakit katanya sehingga aku tidak tega meneruskan. Kakakku sangat cantik dan mulus sekali sehingga ketika melihat ia telanjang saja aku sudah sangat terangsang. Jadi hampir setiap malam aku dipuaskan oleh kakakku dengan cara oral. Sampai pada tahun lalu saat persiapan pernikahan kakakku. Kakakku meminta pengertian dari aku untuk segera menghentikan hubungan terlarang ini, aku setuju saja. Tapi ini cuma bertahan dua bulan. Waktu itu suami Kakak saya ke luar kota untuk suatu urusan kakakku menginap dirumah kami. Saat itu sebenarnya aku cukup kikuk dalam bersikap dengan kakakku mengingat kami sudah berjanji. Lalu pada malam itu kami kembali tidur dalam sekamar. Kami sama-sama kikuk. Aku sangat gelisah dan tidak bisa tidur, aku perhatikan begitu juga kakakku. Kisah Hot Sedarah “Belum tidur Tok..??” kata kakakku. “Iya nih susah banget tidurnya..” jawabku. Lalu tiba tiba kakakku pindah keranjangku sambil berbisik. “Pingin.. Ya..” “Tapi kan sudah janji..” “Nggak apa deh Mbak juga lagi pingin nih” katanya sambil meraih kontolku. Akupun tak ingin kalah segera kulucuti bajunya segera pula kuraih susunya dan aku jilati putingnya. Kini ia merosot sampai bawah perutku dan segera memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Segera aku menggenjotnya lalu ia menahan pinggulku sehingga menghentikan genjotanku. Lalu ia berkata, “Masukin sini aja tok..” katanya sambil menunjuk memeknya. Wah asyik nih.. Ini yang aku tunggu tunggu pikirku. Maka segera saja aku mengambil posisi siap tembak. Lalu pelan-pelan Mbak Atik mengarahkan kontolku ke memeknya. Aku dapat merasakan betapa sempit dan hangatnya vagina kakakku ini. Kisah Hot Sedarah “Pelan pelan Tok.. Agak sakit..” “Soalnya punya kamu lebih gede dari punya Mas Ari..” Memang sih aku dapat merasakan sempit sekali dan masih berasa seperti kretek.. kretek.. Lama-lama aku goyang terus dan aku kembali bertanya.. “Enak nggak Mbak?” Lalu ia menjawab, “Iya Tok sudah mulai enak lebih terasa dari punya Mas Ari..” Aku genjot terus sampai kira kira lima belas menit saat mau keluar tiba tiba ia berbisik. “Jangan di keluarin di dalem tok nanti aku hamil anakmu..” Maka ketika aku ingin orgasme cepat-cepat aku cabut dan aku kocok di atas perutnya sehingga pejuhku menyembur ke perut dan susunya. Hari itu kakakku menginap di rumahku selama seminggu jadi setiap malam aku puaskan birahiku bersama kakakku sampai pagi. Akhirnya aku bisa benar benar menikmati vagina kakakku tanpa takut perawannya rusak. Untuk menjaga supaya tidak hamil aku selalu tumpahkan pejuhku di luar dan kadang kadang dimulutnya. Berbagai macam gaya dan variasi aku praktekkan bersama kakakku tapi dengan pelan pelan taku didengar Ayah Ibu. Kakakku ini nafsunya sangat besar seperti ibuku ia maunya tiap malam pasti mengajakku untuk mengulanginya lagi. Kisah Hot Sedarah Sekembalinya kakakku ke rumahnya aku kembali kesepian. Sekarang hari hariku kuisi dengan mengintip ibuku yang masih tampak seksi di usianya yang kepala lima sambil onani, tapi kegiatan ini kuanggap mengasyikkan juga aku makin betah tinggal di rumah, kadang kalau siang aku melihat Ibu tidur siang dengan rok yang menyingkap ingin sekali aku meraba pahanya yang mulus tapi aku tidak berani melakukan itu. Sesudah itu aku melakukan onani di kamarku sepuas puasnya. Pernah suatu saat aku kepergok ibuku saat onani dan aku lupa mengunci pintu kamarku. Ibu nyelonong masuk aku cepat-cepat menutupi kontolku dengan bantal. Ibu pura pura tidak tahu dan berkata, “Ibu kira kamu keluar.. Tok” Sejak saat itu aku selalu mengunci kamarku bila ingin onani. Kini aku selalu menunggu saat saat kakakku bisa menginap di rumah kami biasanya satu bulan sekali. TAMAT About Author Cerita Bokep Indonesia Koleksi Cerita Bokep Indonesia pilihan terbaik berupa cerita dewasa, cerita pornografi , cerita sex panas, cerita sedarah, cerita panas, cerita seks abg, cerita sex terikini, cerita selingkuh.
CERITASEX SEDARAH - Aku berprofesi hanya seorang ibu rumah tangga umurku yang 35 tahun ini untuk menyibukkan diri aku selalu berkegiatan di luar rumah Baca Lengkapnya Punya Mertua yang Doyan Ngentot dan Ganas 22 June 2020 By admin CERITA SEX TANTE - Aku berusia 30 tahun, sebut saja namaku Jargit, Yovibella istriku Berusia 29 Tahun.
Cerita Dewasa Indonesia – Cerita 17 Tahun Sedarah Gara-Gara Diintip Anakku Tidak ada yang bisa memaafkan dengan apa yang pernah saya lakukan. Yang pernah kami lakukan, lebih tepatnya. Suatu perbuatan yang tidak terpuji, maksud saya adalah pembenaran dari suatu hal yang buruk atau mungkin hal yang menjauh dari kesucian, dari tindakan buruk yang pernah kami lakukan. Tapi pasti ada alasan, pasti ada, pasti selalu ada konsekuensi dari suatu kelakuan yang buruk. Saya tidak meminta simpati dari para pembaca, tapi jika anda mempunyai empati dari cerita yang saya buat, saya harap cerita ini bisa membuat anda mengerti. Memang, alasan saya menulis cerita ini untuk mengklarifikasi dan sebagai motivasi dan kelemahan dan juga suatu kebutuhan yang didasari suatu kebodohan dan juga mungkin kesenangan dari sebuah hubungan sedarah kami, sewaktu saya menyetubuhi anak laki – laki saya. Jika cerita ini memang terdengar klise atau sudah pernah di tulis, itu hanya disebabkan oleh kesamaan suatu keadaan perilaku Manusia. Namun cerita ini berdasarkan dari kisah saya. Robbie pacarnya memanggilnya Robert, teman2 nya memanggilnya Rob, tapi aku tetap memanggilnya Robbie, anak laki2 ku yang sangat ku sayang sekali lagi dia mengganggu privasi aku, sewaktu aku mandi. Yang ke-3 kalinya di dalam bulan ini. Dengan alasan sebelumnya bahwa adik perempuannya memakai kamar mandi kami yang lain, dan Robbie menjadi sangat benar2 cerdik dalam kenakalannya. suatu alasan yang memang tidak bisa aku sanggah Saat pertama dia hanya buang air kecil, tapi dia lakukan dengan waktu yang lama, menggoyangkan penisnya, memasukan ke celananya dan menutup retsleting celananya sebelum dia berlalu. Memang seperti itu prosedurnya kecuali memang karena harus melakukan sesuatu yang membutuhkan waktu yang panjang. Dia pernah menanyakan kepadaku tentang sesuatu tapi aku lupa tentang apa dan pertanyaan itu membuat dia semakin lama untuk keluar dari kamar mandi, aku jadi curiga dia berusaha untuk melihat sekilas tubuh telanjangku dari balik kaca plastic yang buram, tetapi tetap bisa memperlihatkan lekuk tubuhku yang langsing diusiaku yang ke- 38 ini. Cerita 17 Tahun Sedarah Gara-Gara Diintip Anakku Aku harus mengakui dimana aku tidak bisa menyembunyikan diriku lebih jauh, dari anak laki – laki yang berumur 16 tahun dan sebagai remaja masa kini, pasti sudah melihat banyak sekali tubuh wanita yang sedang telanjang. Sudah pasti saat dia sedang kencan dan jika beruntung dia akan mendapatkan semua kejujuran dan kebohongan apa yang disimpan wanita, tentang suatu rahasia yang berada diantara kaki wanita, secara pribadi. Sebenarnya aku tidak berpikir lebih tentang niatnya untuk mengintip ku sampai nanti, setelah beberapa saat Robbie muncul waktu aku sedang menyabuni tubuhku. Saat itu juga aku langsung membilas tubuhku dari sabun, dan seketika itu juga aku tersadar dengan isyarat bahwa aku tidak sendirian dirumah. Suamiku sudah pergi ke kantor pagi2 sekali, lalu dimana Sally ? Aku berkata di dalam hati. “ Maaf, Mam”, terdengar suara dari anak lakiku yang mempunyai tubuh lumayan atletis itu. “ Sally memakai kamar mandi yang lain dan aku sudah putus asa tidak tahan ingin buang air kecil, jadi aku masuk ke kamar mandi Mama”. Kata Robbie kepadaku, sambil membalikan badan ke kloset, dan duduk di kloset, setelah itu saya melihat bayangannya dari balik kaca penghalang plastic dia menurunkan celana boxernya dengan sekali gerakan “ Dia bilang mau buang air kecil, tapi kenapa dia duduk di kloset dan melepas semua celananya”, aku bergumam di dalam hati. Setelah aku perhatikan, suatu perhatianku kepadanya yang tidak terlalu khusus,”Mmm..”, aku bergumam yang gumaman ku mungkin agak keras dan bisa terdengar diantara derasnya suara air pancuran, dan aku tetap melanjutkan membilas badanku. Dan diluar ruangan shower, aku melihat dengan sudut mataku ada semacam rupa gerakan yang berirama, dan sudah bisa dipastikan itu adalah gerakan yang sangat familiar.” Sepertinya dia sedang menarik Penisnya, benar gak ya..Hmmm”, aku jadi sedikit penasaran. Aku tidak bisa menahan senyum kecilku, ternyata aku melihat anak lakiku secara diam-diam melakukan onani di hadapan Mamanya yang sedang telanjang. Aku merasa seperti tergganggu tetapi juga merasa senang dalam waktu yang bersamaan, bingung sekali rasanya. Yang membuat ku senang bukanlah sesuatu yang sedang dia lakukan. Tetapi Tubuh ku ini, setelah aku lihat2, aku bangga mempunyai tubuh yang bisa menjadi inspirasi bagi dia, itu yang membuatku jadi agak tersenyum nakal. Yang membuat ku merara terganggu dan risih adalah karena tidak ada tanggapan yang sesuai dari ku sebagai seorang Ibu, aku merasa bersalah karena aku tidak marah kepadanya. Tapi faktanya, malah membuatku seperti agak sedikit horny dan merasa berada di dalam keanehan yang eksotik, aku malah merasa sebagai penari striptis yang sedang tampil di dalam sebuah pelindung kaca. Cerita 17 Tahun Sedarah Aku geser badanku dengan sedikit goyangan yang sexy, yang memperlihatkan lekuk tubuhku, dan aku mendengar meningkatnya tempo pergerakan genggaaman tangannya di penisnya. Di dalam sebuah gerakan tubuhku yang total tanpa aku merasa ragu untuk memperlihatkan bayangan lekuk tubuhku dari balik penghalang kaca platic yang buram itu, dan aku tidak tahu dari mana ide ini datang seperti spontan saja mengikuti naluri, aku majukan perutku ke menghadap plastic pelindung yang tembus cahaya itu tepat disebelanya adalah muka Robbie yang sedang mengintipku secara langsung. Dengan aku memajukan perutku agak menempel ke kaca tersebut, otomatis dia melihat bagian gelap di bawah perut Mamanya yang memperlihatkan seperti semak tipis yang gelap yang sedang disirami oleh siraman air dari shower, dengan gerakan tubuh ku yang naik dan turun perlahan secara berulang – ulang, dengan sangat benar-benar memprovokasinya. Menurutku gerakan itu cukup memberikan dia serangan mendadak ke psikisnya dan membuat dirinya berpikir untuk mengambil tisu sebanyak-banyaknya untuk menahan semprotan derasnya aliran sperma yang mengalir deras dari penisnya, agar tidak bercucuran di lantai. Pikiran nakal yang ada di otakku adalah, menginginkan dengan sangat untuk menghisap bagian vital dari anak lakiku itu yang sedang dimainkan olehnya dan melakukan hisapan ketika spermanya keluar bagaikan air mancur. “ Tapi dia adalah anak laki mu”, protes hati nurani ku, sambil aku membalikan badanku menjauh dari wujud bayanganya yang sedang memuntahkan sperma, tapi jariku sendiri malah menyentuh Vaginaku secara spontan. Menurutku, mungkin saat itu kami mempunyai pikiran yang sama, tentang ketidak senonohan/lancang mengenai diri kami masing2, berpikir dengan memutar imajinasi kami tentang keuntungan atau keburukan yang akan kita dapatkan. “Ibu dan anak sama2 mempunyai nafsu sexual yang tinggi”, pikirku. Aku menunggunya sampai dia keluar dari kamar mandiku, dia terliahat seperti terburu-buru saat keluar dari pintu kamar mandi. Aku tidak tahu, apakah dia sebenarnya tahu apa yang sedang terjadi, sehingga dia keluar cukup tergesa-gesa, atau dia takut diketahui oleh diriku, jika memang aku tidak tahu, tapi mengapa tadi aku tempelkan tubuhku,agar dia bisa melihatku di kaca plastik ini? Tapi sayangnya akibat ketergesa-gesaannya dia telah melewatkan pertunjukan besar dari ibunya, yang ternyata diriku juga merasakan orgasme, tidak lama kira2 tidak sampai 30 detik setelah dia keluar dari kamar mandi. Dan menurutku itu sangat memalukan!! Dan aku mengakuinya kepada diriku sendiri sesaat setelah aku pulih dari nikmatnya orgasme kecilku. Jika dia bukan anak ku, mungkin aku sudah tergoda. Aku mengingat kembali tetang aksi masturbasi kita antara aku dan Robbie yang saling berbalasan tapi secara sembunyi dan aku mengingatnya satu persatu, aku membayangkan jika aku jadi Robbie atau pada diriku sendiri, seperti kejadian yang terjadi begitu saja dan memang tidak terencana tapi memang sungguh nyata, meskipun diantara kita sekarang sudah tidak di ruangan yang sama. Sampai pada suatu kesempatan, Sally anak perempuanku pergi keluar rumah pagi2 sekali. Dimana menurut Robbie, Sally pergi untuk melakukan suatu kegiatan di luar rumah. Jadi kesempatan kali ini, bisa digunakan Robbie untuk mengintip lagi Ibu-nya yang sedang telanjang. Apakah aksi Robbie sebelumnya, merupakan suatu kelicikan? Akankah dia melakukannya lagi, dan apakah tanggapanku yang harus aku buat kali ini? “Ah, tidak, Jangan” tapi pikiran nakalku berbisik,” Ayolah, sayang, biarkan inspirasi erotis itu datang dan ada diantara kalian berdua”,hal ini bisa membuatku nakal lebih jauh, dan libidoku yang tinggi ini ingin merasakan sisi gelap dari sebuah gairah yang terlarang. Bagaikan seorang permaisuri di dalam novel-novel romantis yang tertarik kepada Pemuda2 nakal, dan membayangakan pemuda tersebut sebagai sumber obsesinya, dan gairah kupun kembali menyala. Aku mencoba untuk menempatkan diri dan berpikir, jika aku berada pada situasi itu, aku masih belum bisa menemukan jalan keluar mengenai masalah ini sampai dengan 8 hari kemudian, sekali lagi privasi ku diserang. Tapi kali ini, sesaat setelah aku selasai mandi dan bersiap untuk keluar dari kamar mandi, sebelum Robbie menyelesaikan aksinya. “ Upsss…!!”, kataku. Robbie, berdiri diatara aku dan handuk besarku yang masih tergantung di gantungan pintu kamar mandi, dan aku kembali masuk kedalam ruangan shower , lalu aku berkata “ Hey, sayang..tolong berikan handuk Mama, yang warna merah jambu, lempar saja handuk itu dari atas!! “ Cerita 17 Tahun Sedarah Saya melihat gerakan bayangan penisnya dari bayangan kaca plastik pelindung, sewaktu dia melemparkan handuk kepadaku. Aku segera memakai handuk dengan melilitkan kebadanku, dan aku segera keluar dari ruangan shower. Sewaktu aku keluar, perasaan ku seperti meleleh. Aku melihat Robbie dengan celana pendeknya, yang sudah siap dengan ujung penis yang sudah terlihat keluar dari celananya. Handuk kecil yang ada ditangannya tidak terlalu lebar untuk menutupi penisnya, dari situ aku mulai mengerti. Anak laki – laki ku menatap dengan berani kearah tubuh ibunya. Dia menjulurkan tangannya ke penis untuk membetulkan posisi penisnya agar lebih nyaman. Dan dia mulai mengocok Penisnya di depan diriku, namun itu hanya asumsi ku saja mungkin apa yang ku lihat adalah salah, dan aku akan mencoba memikirkannya nanti. Saat pertama kali kami menggunakan kamar mandi bersama, mungkin dia terlihat seperti kejadian yang tidak disengaja, tapi lama kelamaan dan kali ini, dia lebih berani dan mempunyai maksud tersembunyi, dan sekarang, dia melakukannya secara nyata di depanku.”Sudah keterlaluan, menurutku” dan spontan aku langsung menampar mukanya dengan keras. Akibat tamparanku, Robbie sangat kaget, dan akupun juga kaget, mengapa aku menampar Dia, aku agak sedikit merasa bersalah. Terlihat dari muka Robbie yang sangat kebingungan dan sangat sedih. Aku tahu bahwa mungkin aku telah salah bertindak, dengan tidak melihat situasi dan kondisi. Melihat kebingungan dan ketakutannya, sikap keibuanku pun mulai keluar, dan aku jadi tidak memperhatikan mengenai keadaanku sekarang yang sudah mendekati telanjang, hanya berbalut handuk merah jambu, tapi aku tetap acuh dan melupakan keadaan ku sekarang yang hanya berbalutkan handuk, aku langsung memeluknya dengan pelukan erat seorang ibu yang sangat sayang kepada anak laki-laki nya. Penisnya yang tadi berdiri tegak dan keras, menjadi agak lembek beberapa saat, tapi mukanya secara tidak langsung menempel pada payudaraku, karena dekapan pelukanku yang erat kepada dirinya. Cerita 17 Tahun Sedarah Aku merasa menjadi sangat buruk di mata Robbie, dan aku ingin memberikanya suatu ganti rugi untuknya. “Oohh Robbie anaku sayang, maafkanlah Mama sayang, Mama tidak bermaksud untuk menyakitimu, soalnya Mama sangat kaget ketika membuka pintu shower, kamu sedang onani dengan mengintip Mama, dengan melihat tubuh Mama yang sudah tua ini”. Robbie hanya terdiam, dengan mengeluarkan sedikit air mata, dengan tetap meneruskan pelukannya pada tubuhku dan terus menyandarkan kepalanya di Dadaku. Aku coba mengatakan kepadanya, agar kejadian ini tidak dianggap sebagai hal yang serius, dengan mengatakan,” Adakah yang Mama bisa lakukan untuk mu, agar kamu bisa melupakan kejadian ini, sayang?” , “ Apa yang bisa mama dapakan untuk bayi Mama ini, apakah kamu mau yang special dari Mama? Ayo, bilang ke Mama, Sayang!!!” Sewaktu aku sedang membujuknya, aku merasakan Puting susuku yang sebelah kiri seperti dihisap. Ternyata setelah aku melihat kearah Payudaraku, Robbie telah berkata dengan tersirat melalui aksi mulutnya, apa yang dia inginkan dariku. Apa yang bisa dilakukan lebih, dari seorang ibu kepada anaknya kecuali menyusuinya, meskipun anaknya sudah berumur 16 Tahun. Hati dan perasaan ku seperti menabur rasa kemurnian kasih sayang dari seorang ibu untuk anaknya melalui bagian tubuh yang sangat intim, yaitu putting susu ku ke Bibir Robbie. Rasanya aku ingin memelihara kedekatan fisik, tubuh kami antara aku dan anak ku, sebagai moment yang manis. Sama seperti saat Robbie masih bayi. Tapi dengan bertumbuhnya kedewasaan diantara kami, pasti akan menimbulkan image yang buruk. Cerita 17 Tahun Sedarah RELATED POSTS Cerita Sedarah Panas Cewek di Sekolah Apr 11, 2021 Cersex Anak Kost Abg Belia Novel Cinta Romantis Dan Hot Apr 11, 2021 Cersex Terbaru Sedarah Seks Terlarang Mar 22, 2021 Aku merasakan Penisnya mulai mengeras dan berdiri tegak kembali, dan artinya hisapan di Puting susuku terasa bukan hisapan yang kekanak kanakan, tetapi dengan mengerasnya Batang penis Robbie, memperlihatkan bahwa dia sedang berada di dalam samudra gairah yang tak tertahankan!! Gelombang gairah itu pun akhirnya juga menerpa dan mulai merasuki ku, dan aku mulai terangsang sangat hebat, sikapku pada saat itu mulai berubah dari seorang wanita yang sangat keibuan menjadi seorang Ibu yang sangat menginginkan bercinta dengan seorang pemuda yang umurnya terpaut jauh lebih muda dariku MILF. Saya mulai merasakan telapak tangan Robbie, meluncur turun kebawah perutku dan jari2nya menuju kearah lipatan vertikal ku yang ditumbuhi bulu halus, yang memang sangat aku rawat, dan sekarang vagina ku sudah mulai basah oleh cairan kewanitaanku, karena rangsangan yang hebat yang aku rasakan dari rabaan jari – jari Robbie. Dia pasti tahu dengan apa yang dia lakukan kepadaku dan akan membuatku menggeliat, dimana tangan kanannya meyeruak masuk kedalam Vaginaku dan jarinya memainkan bagian yang paling tervital di tubuhku, jarinya mulai memelintir dengan halus klitorisku, dan aku merasakan aliran darahku yang deras berdesir ke seluruh tubuhku, suatu kenikmatan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, aku merasa seperti melayang jauh tinggi ke awan. Yang kurasakan ini mungkin karena, Anaku sendiri yang membuatku jadi begini, memang rasanya terasa sangat jauh berbeda , saat aku melakukan ini dengan suamiku. Tanpa sadar aku terus memajukan pinggulku untuk penetrasi ke dalam sentuhannya jari2nya, kami lakukan ini dengan sangat perlahan, dan aku sangat menikmatinya. Robbie memindahkan mulutnya untuk menghisap puting ku yang satu lagi, dan jari dari tangan kirinya tetep menusuk kedalam liang vaginaku, sambil kadang memencet klitorisku dengan lembut, dan aku rasakan sisa jarinya yang masih diluar liang vaginaku meraba bibir anusku dengan nakal, kadang dimasukan atau menggesek gesek bibir anusku. Cerita 17 Tahun Sedarah Aku mulai merasa kehilangan kontrol terhadap situasi yang terjadi saat itu, aku sangat yakin bahwa aku tidak mempunyai kehendak untuk menghentikan cekramaan dari rangsangan gairah nafsu yang sedang membakar kami berdua. Yang terjadi malah aku mencengkram Bantang penis anaku yang mengacung tinggi dan keras, yang selama ini anakku pamerkan kepadaku tapi aku acuh tak acuh, dan aku merasakan kekuatan dari seorang lelaki yang mempunyai nafsu seperti binatang. Semakin aku berpikir liar, dan aku semakin terangsang sangat hebat. Sentakan dari desiran darah di dalam adrenalinku merasuki sistem pertahanan tubuhku, dan aku dibuat sangat lemah karenanya, aku sudah melupakan kejadian saat aku menamparnya tadi. Dan aku merasakan lututku mulai melemah. Robbie mengetahui bahwa memang pertahananku sudah runtuh, dan dia juga tahu bahwa ibunya sudah pasrah dengan rangsangan dari kenikmatan siksaan yang dia berikan dan dengan mudah dia membaringkan tubuhku ke lantai. Karpet berwarna merah muda pekat, dengan bahan kain sedikit berbulu, melapisi lantai kamar mandi utama kami, dan menjadi bantalan yang empuk dah halus yang memang tepat sekali untuk alas bercinta yang sangat indah, aku merasa badanku seperti perlahan melayang jatuh saat tubuh telanjangku terbaring, lebih tepatnya dibaringkan diatas bulu2 halus di karpet itu dengan dibantu oleh Anak lakiku tercinta yang kuat dan sangat tampan. Setelah tubuhku terbaring di lantai, Robbie langsung memeluku, aku berada di bawahnya yang juga menyambut pelukan itu dengan langsung mencium bibirnya dengan penuh gairah yang tertahan untuk diledakan, aku merasakan mulut Robbie dan merasa anaku ini juga ingin di explor olehku,lidahnya menelusuri tiap inci dalam mulutku, baru kali ini aku merasakan tentang Robbie anak laki2 ku yang ternyata sangat hebat dalam bercinta. Cerita 17 Tahun Sedarah Aku sempat terpikir, dengan apa yang sedang terjadi sekarang, dan dampak apa yang terjadi setelah kejadian ini, dan lama kelamaan bersama dengan desiran angin asmara diantara aku dan Anakku, pikiran itu hilang terbawa gelombang kenikmatan surga yang datang menerpa diriku dan aku merasa seperti tubuhku sedang melayang terbang jauh menuju sebuah Bintang yang memberikan harapan tentang kenikmatan suatu keintiman Seks yang indah yang mungkin akan aku rasakan dan diberikan oleh anaku sendiri. Diriku semakin haus akan kepuasan, bukan saja haus melainkan aku sudah sangat merasakan lapar akan kenikmatan Bercinta, aku sudah sangat basah, aku sempat berpikir biarlah aku Hamil dari anaku sediri, semua sudah kepalang basah, yang penting aku hanya mau kenikmatan itu, aku arahkan agar Robbie untuk segera memasukan batang Penisnya yang lumayan besar itu untuk segera menerobos masuk ke dalam Vagina ibunya yang merah merona dan merekah yang sudah sangat banjir akan cairan2 kewanitaan. Aku mulai menggenggam lengan atas Robbie, dan merasakan otot bisep dan trisepnya yang semakin membuatku bergelora, dengan ketelanjangan kami berdua, aku merasakan bersatunya tubuh dan badan kami antara ibu dan anak, dengan sensasi yang benar-benar luar biasa, merasakan kulit ku bersentuhan langsung secara penuh dengan kulitnya tanpa adanya batasan dan halangan dan kami lakukan dengan tanpa ada rasa tabu diantara kami. Tubuhku sudah mendekap erat tubuhnya dan memperlihatkan suatu buaian – buaian kasih sayang dengan penuh nafsu dan rongrongan birahi. Aku menjadi birahi kepada anak lakiku, sangat dan teramat sangat, sehinggap Robbie dapat dengan mudah membuat serapat mungkin tubuhnya kepadaku agar dia dapat lebih leluasa untuk menentukan posisi yang nyaman untuk menyetubuhi ibu kandungnya sendiri, yang mungkin terkesan kuno tapi klasik dengan cara bercinta lelaki diatas perempuan. Cerita 17 Tahun Sedarah Dalam situasi berciuman kami yang penuh dengan hasrat dan birahi, aku bisa merasakan Penisnya mulai menyodok dan mulai mendorong mencari lubang Vagina ibunya sendiri yang memang sudah basah, banjir oleh cairan yang licin dan lengket yang sudah siap untuk diterobos masuk, pintu kenikmatan surgaku seperti diketuk sudah siap kubuka, kenikmatan surga duniawi yang penuh dengan dosa, tapi sangat indah dan luar biasa, Surga duniawi sudah menunggu kami, dan kami berdua siap melayang terbang kesana menggapai kenikmatan yang terbalut dengan indahnya dosa. Birahi kami sudah sangat tidak bisa kami tolerir. Tiba-tiba aku merasakan suatu sensasi yang sangat sulit untuk diungkapan, tanpa tuntunan tangan ku ternyata penisnya telah menyeruak menerobos masuk dengan hentakan nafsu binatang seorang anak Laki2 dan terus mendesak terpompa semakin dalam dan semakin dalam ke liang Vagina ku, dengan ukuran besar dan panjangnya penis anaku aku sedikit merasakan agak ngilu pada bibir Vagina ku, tapi rasa sakit dan ngilu itu terhapuskan oleh buaian gelombang nafsu birahiku yang sedang berkobar, dan aku merasakan suatu sensasi nikmatya dari suatu hujaman yang bisa menggapai rahimku, dimana kesucianku sebagai seorang ibu telah terengut dan dirampas oleh anak kandungku,yang selama ini hanya aku khususkan untuk suami ku tersayang, dengan jujur aku katakan aku menikmati terenggutnya dan terampasnya kesucian ini, kesucian dari sebuah Vagina, sebuah rahim seorang ibu yang bisa menghasilkan sumber kehidupan dan benih dari suatu kehidupan baru. Penetrasi demi penetrasi kami lakukan bersama, suatu dorongan, desakan dan hujaman demi hujaman Penis anak ku kedalam Rahim tempat dimana dulu dia dikandung. Penetrasi itu menimbulkan setruman setruman, yang secara intensif dari setiap gerakan didalam persetubuhan fisik kami dalam suatu hubungan sedarah/inces, yang termotivasi lebih dari suatu pengorbanan ungakapan cinta dari sepasang manusia. Hujaman Penisnya keluar dan masuk seperti itu berturut turut kedalam Vaginaku, dan aku dengan sangat senang menerima hujaman tersebut ke dalam vaginaku, pasti kami merasakan rasa persetubuhan yang sama indahnya, suatu sensasi kepuasan yang belum tentu bisa di gapai oleh orang lain. Cerita 17 Tahun Sedarah Kenikmatan dari persetubuhan yang nista ini bagaikan binatang yang tidak mengenal ayah ibu atau anak, yang terpenting adalah kepuasan, aku merasa menjadi seorang yang primitive seperti tidak ada laki2 lain di dunia ini yang bisa memberikan aku kepuasan tanpa batas, erangan demi erangan kami lakukan, desahan demi desahan, dan jeritan jerita kecil yang ku ungkapan ke telinga Robbie membuatnya semakin Liar menghujamkan penis besar dan panjangnya itu sedalam dalamnya kedalam liang Vaginaku sehingga aku merasakan sodokan pada rahimku. Basahan dari keringat kami berdua yang membasahi sekujur tubuh kami, menimbulkan suara tepukan yang terdengar sangat dramatis, setiap tepukan dari bagian tubuh kami dari kulit yang basah oleh keringat, pertemuan antara selangkangan ku dengan selakangan Robbie yang menimbulkan suara tepukan dipadukan dengan nikmatnya Sodokan, dan jeritan, sangat sulit diungkapkan. Yang pasti sangat nikmat. Tubuh kami terkunci dalam suatu dekapan erat yang tak terlepaskan, dadanya mendekap dadaku sehingga payudaraku tergencet dan tertumpah menyembul ke samping diantara badanku dan dia, pinggul dan pahanya menghantam pinggul dan pahaku naik turun dengan sangat perlahan tapi pasti dengan nafsu birahinya kepadaku, dengan erat aku cengkram kedua pantat sexy anak ku, membantu mendorong membuat hujaman2 keras dan sedikit kasar untuk Vaginaku, gerakan yang sangat bermanfaat dan membuat kami seperti terbang bersama sesaat, merasakan hujaman demi hujaman yang dia lakukan terhadapku. Aku mulai menantikan dengan waswas dan hati berdebar tapi sangat menginginkannya juga, aku sangat menyukai disaat saat seperti ini dimana aku rasakan sebuah penis yang besar keras dan panjang akan menyemprotkan sperma di dalam Vaginaku, penisnya sudah mulai berdenyut dengan hebat,dengan denyutan penisnya itu pun aku juga mulai merasakan hal yang tak akan pernah kurasakan di di dalam hidupku, bahwa nafsu birahiku terpuaskan oleh anak kandung ku sendiri, Suatu sensasi yang memang sangat luar biasa, sepertinya aku juga akan mengalami oragasme. Cerita 17 Tahun Sedarah Sengaja aku tahan oragasme ku agar Aku dan Robbie dapat bersama menikmati Nikmatnya Suatu dosa hubungan sedarah antara ibu kandung dengan anak kandungnya. Robbie memiliki Penis dengan batang dan kepala yang cukup besar, saat dia melakukan hujaman yang kali ini cukup terasa keras bagiku, tiba-tiba Robbie diam mematung seperti membeku, badannya bergetar menahan suatu kenikmatan yang selama ini dia impi-impikan. Aku rasakan Penisnya seperti terkunci tertelan sangat dalam di vaginaku dengan kepala Penis berada jauh di dalam rahimku, aku melihat wajahnya yang tampan dan kedewasaan mulai tergambar dari raut wajahnya yang mungkin nanti menjadi Ayah dari anak yang akan ku kandung ini. Akhirnya hal yang kutakutkan terjadi aku terlambat mencabut batang penisnya dari dalam vaginaku, tapi disatu sisi aku merasakan sensasi nakal yang menjalar di tubuhku yang ingin merasakan rasanya jika dibuahi oleh anak kandung ku sendiri. Cerita 17 Tahun Sedarah Robbie melenguh dan mendesah hebat Penisnya menyemburkan sperma di Rahimku tempat dimana aku mengandungnya, semburannya berkali kali sangat kencang terasa, dan saat itu pula aku merasakan Vaginaku juga berdenyut keras dan aku menjerit histeris karena merasakan Orgasme yang selama ini belum pernah aku rasakan, karena sensasi persetubuhan sedarah ini, aku merasa seperti terbebas terbang, aku orgasme sangat panjang dan lama seiring dengan keluarnya sperma Robbie yang menyembur di dalam Vaginaku. Terasa hangat basah, gemericik, sedikit lengket pada selangkangan kami yang menempel terkunci satu sama lain, dengan aku menyilangkan kakiku pada pinggang Robbie. “ Mam, aku mengeluarkannya di dalam…maaf”, ucapnya dengan nada datar, takut aku hamil, tapi dia puas tanpa ada penyesalan. “Ya Tuhan, Robbie… Kamu ini benar-benar nakal. Tapi mau gimana lagi, kan sudah keluar?”, itu yang aku katakan kepadanya. Kami mengalami klimax persetubuhan sedarah yang sangat indah, terdengar tabu tapi faktanya indah dan luar biasa. Spermanya perlahan lahan mengalir keluar dari dalam Vagina ku, bercampur dengan cairan kewanitaan ku, spermanya sangat banyak, dan aku yakin dia sehat dan pasti spermanya juga sehat. Hamilkah diriku? Apa yang terjadi, menjadikan kami ketagihan akan hubungan rahasia yang sangat penuh dengan dosa, aku akan menjalani hubungan ini dengan caraku, dan aku tidak akan pernah menyerah. Memang seperti yang aku katakan di awal cerita ini, perbuatan ini pasti tidak bisa di maafkan, apa yang kami lakukan pasti akan ada kosekwensinya, aku tahu itu dan aku mengerti. Tapi disaat Robbie ada disebelahku, dan waktu kami melakukan Dooggie style, atau jika aku berada diatasnya layaknya wanita penunggang kuda, atau di manapun kami menumpahkan cairan kenikmatan itu, semuanya mengandung resiko yang sangat tinggi, ketahuan oleh suami atau orang lain tentang hubungan sedarah kami, atau aku hamil. Tapi aku, kami berusaha secantik mungkin agar semua itu tertutup dengan rapih, dan sepintar mungkin agar aku tidak mengandung benih dari anak ku sendiri. Tapi sayangnya tetap saja aku berhasil jebol juga. Aku benar-benar menjadi hamil dari benih anakku sendiri Cerita 17 Tahun Sedarah Singkat kata,” Waktu aku tahu Anak lakiku masuk kedalam kamar mandi, untuk mengintip Mamanya yang sedang Mandi, dan menawarkan suatu permainan yang beresiko tinggi, AKU TIDAK BISA MENOLAKNYA”!!! cerita dewasacerita panascerita pornograficerita sedarahcerita seks abgcerita seks perawancerita seks tantecerita seks threesome  Share FacebookTwitterGoogle+ReddItPinterest
Sedarahdaging cerita dewasa 17.27 | kisah menarik antara abang dan adik kandung yang saling mencintai. Si abang bernama Daud 16 tahun dan adiknya bernama Siti, 14 tahun. Setelah kelaihran Siti, ibunya harus menjalani oerasi, karean terdapat kelainan kandungan. Hingga ibunya tak bisa melahirkan lagi, dan ayah mereka "terpaksa" menikah lagi.
- Banyak yang menganggap pernikahan sedarah atau incest merupakan hubungan terlarang. Selain melanggar norma dan aturan di hampir semua tempat, pernikahan sedarah juga memiliki risiko kelainan genetik yang bisa mengancam keturunan. Namun fakta-fakta di atas rupanya tak membuat 5 pasangan di bawah ini takut untuk tetap menjalankan pernikahan terlarang mereka. Pasangan-pasangan ini seolah-olah ingin membuktikan jika cinta tak mengenal usia, kondisi, bahkan status keluarga. Dan berikut 5 kisah mereka sebagaimana himpun dari berbagai sumber, Kamis 26/1. 1. Ayah dan anak memiliki dua orang anak. Seorang ayah yang berasal dari Selandia Baru nekat berhubungan intim dengan putrinya sendiri sejak berusia 16 tahun. Hasil hubungan terlarang mereka lantas menghasilkan dua orang anak. Hubungan mereka dimulai pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2012, pengadilan negeri Distrik Dunedin menghukum keduanya setelah kelahiran bayi pertama mereka. Tak jera, sang putri malah melahirkan anak kedua pada tahun 2013, namun bayi mereka meninggal setelah terkena sindrom kematian bayi mendadak. Pengadilan memutuskan menghukum sang ayah enam bulan penjara. Sementara sang putri mendapat pengawasan intensif selama dua tahun penuh. 2. Menikahi cucu sendiri. Pearl Carter 72 menikah dengan cucunya sendiri Phill Bailey 26. Awal hubungan terlarang mereka bermula saat Pearl bertemu untuk pertama kalinya dengan cucunya Phil pada pemakaman ibu Phil yang meninggal karena kanker. Namun anehnya meski keduanya bertemu dalam suasana berkabung, Pearl dan Phill justru merasakan ada ketertarikan secara seksual di antara mereka. Setelah itu mereka terus saling bertemu sampai akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius. Hubungan terlarang keduanya ini tentu menimbulkan kontroversi di lingkungan sekitarnya hingga membawa keduanya ke meja hijau karena dianggap melanggar hukum setempat. Tapi bukanya menyadari kesalahan mereka, pasangan ini justru lebih memilih untuk membayar denda sebesar 20 ribu pounds, daripada membatalkan pernikahan mereka. 3. Pernikahan sedarah lesbian. Tak cuma aneh, pernikahan sedarah yang satu ini juga membingungkan. Bagaimana tidak, seorang ibu bernama Patricia Spann 43 nekat menikahi putrinya sendiri, Misty Spann 25. Tindakan tak wajar Patricia itu mengakibatkan ia ditangkap oleh pihak kepolisian Oklahoma, Amerika Serikat atas tuduhan pernikahan sedarah yang memang dilarang di wilayah tersebut. Gilanya lagi, pihak kepolisian mendapatkan fakta bahwa pada tahun 2010, Patricia juga sempat hampir menikahi putranya, Jody Calvin Spann. Patricia berdalih, ia sudah kehilangan hak asuh anaknya sejak muda. Dia baru bertemu lagi dengan putrinya tersebut tahun 2014 yang lalu. Dan secara hukum dia juga bukan Ibu dari anak-anak tersebut karena namanya tak ada dalam akta kelahiran mereka. Jadi menurutnya pernikahan yang ia lakukan dengan anak-anaknya bukanlah sesuatu yang salah dan melanggar hukum. 4. Pernikahan sedarah yang berakhir dengan tragedi. Sebuah hubungan sedarah juga pernah terjadi antara Tracy Shannon Nessl 44 dan Timothy McNamara 66 yang merupakan pamannya sendiri pada tahun 2012. Tak berselang lama pasangan ini kemudian memutuskan untuk tinggal bersama dan pindah untuk menghindari kritik dari saudara maupun teman-teman mereka. Pihak keluarga berulang kali mengingatkan jika perasaan yang dialami oleh paman dan keponakannya tersebut bukanlah cinta, melainkan perasaan yang ada karena ikatan darah yang mereka punya. Namun Tracy bersikeras jika apa yang mereka rasakan merupakan cinta dan mereka ditakdirkan menjadi pasangan kekasih. Kisah cinta terlarang ini lantas berubah menjadi sebuah tragedi 2 tahun kemudian. Ketika itu Timothy ditemukan sudah tak bernyawa di rumah mereka yang terletak di Belize, Amerika Tengah dengan luka tembak di kepala bagian belakang. Tak berselang lama Tracy kemudian di tahan atas tuduhan pembunuhan tersebut, karena dialah satu-satunya yang ada di rumah tersebut saat kejadian. 5. Menikahi anak sendiri demi ilmu sihir. Seorang dukun asal Zimbabwe bernama Killon Moyo terpaksa berurusan dengan hukum setelah kedapatan memaksa anaknya sendiri untuk menikah hingga memiliki dua anak. Pria yang berprofesi sebagai ahli pengobatan tradisional ini berdalih tindakannya tersebut adalah untuk memenuhi wasiat sang istri sebelum meninggal. Menurut Moyo, sebelum meninggal istrinya berpesan untuk hanya menikah dengan wanita di keluarganya saja agar menjaga ilmu pengobatan keluarga tersebut. Karena itulah Killon berdalih untuk menikahi putrinya sendiri yang kala itu masih berusia 14 tahun hingga anaknya tersebut melahirkan sebanyak 2 kali. Tindakan biadab Killon ini baru terungkap setelah putrinya berhasil kabur dan melapor kepada pihak berwajib. Gadis muda tersebut kabur karena selalu berada dalam tekanan dan paksaan dari Moyo untuk berhubungan badan. brl/gib Recommended By Editor Cewek kembar paling identik ini menikah dengan pria sama, kok akur ya? Tak suka manusia, wanita ini lebih pilih nikahi robot Jadi pengantin baru, 5 permasalahan ini kudu kamu antisipasi Pengakuan pria & 3 istrinya yang akur dalam satu rumah ini bikin kaget 10 Pasangan ini bukti teman semasa kecil bisa jadi jodohmu nanti
Kisahsedarah. Namaku Sardi, tinggal di kota bekasi ayah dari 3 orang anak, anaku yang sulung saat ini telah berusia 9 tahun dan yang bungsu 7 thn mereka hanya terpaut usia masing-masing satu tahun, usiaku 35 tahun aku dua bersaudara dengan adiku yang bernama Ratih yang saat ini telah berusia 28 tahun, kami di lahirkan dari keluarga yang Cerita Bokep Indonesia – Cerita Bokeb Sedarah Dihamili Anak Kandungku Namaku tini, usia 49 tahun, saat ini aku tinggal di kota cirebon. Tetangga kiri kananku mengenalku dengan sebutan bu haji. Ya, di blok komplek rumahku ini, hanya aku dan suami yang sudah naik haji. Suamiku sudah pensiun dari departemen luar negeri. Kini ia aktif berkegiatan di masjid al baroq dekat rumah. Aku pun aktif sebagai ketua pengajian di komplek rumahku ini. Tetangga kami melihat keluargaku adalah keluarga harmonis. Namun mereka bertanya-tanya, mengapa anakku masih kecil, masih berusia satu tahun, padahal aku sudah berusia hampir 50 tahun. Aku bilang saja, yah, maklum, rejeki datang lagi pas usia saya senja begini, mau diapakan lagi, tidak boleh kita tolak, harus kita syukuri. Sebenarnya aku punya anak lagi, anakku yang sulung, laki-laki, dan saat ini mungkin ia sudah berusia 26 tahun. Namanya roni. Sebelum kelahiran anakku yang masih bayi ini, roni adalah anak tunggal. Sampai akhirnya aku usir dia dari rumah ini dua tahun yang lalu. Dan sampai detik ini, suamiku, beny, atau orang akrab memanggil dia pak haji beny atau pak ustad, ia belum tahu alasan mengapa roni meninggalkan rumah sejak dua tahun yang lalu itu, jika suamiku bertanya padaku, aku terpaksa berbohong, bilang tidak tahu dan pura-pura kebingungan. Walaupun aku tahu, karena akulah yang mengusir roni dari rumah tanpa sepengetahuan suamiku. Cerita Bokeb Sedarah Cerita sedih ini berawal ketika roni yang selama 15 tahun kami tinggalkan hidup dengan neneknya di cirebon, akhirnya kumpul bersama dengan kami layaknya keluarga. Bisa aku tinggalkan selama 15 tahun karena aku dan suami harus tinggal di belanda. Saat aku dan suami ke belanda, roni baru berusia delepan tahun, ibuku nenek roni tidak ingin jauh dari roni, beliau mungkin takut roni akan terbawa arus kehidupan eropa dan lupa adat indonesia. Jadilah roni tinggal di cirebon bersama ibuku, lalu aku dan suami tinggal di eropa. Lima belas tahun kemudian, aku dan suami pulang ke tanah air, sebelum pulang aku dan suami menyempatkan diri untuk naik haji. Setelah pulang menunaikan haji, aku dan suami pulang ke tanah air dan pergi ke cirebon. Tak kusangka anakku sudah besar, ya roni telah berusia 23 tahun. Kami lihat ia tumbuh menjadi anak yang sangat soleh, santun dan lemah lembut. Aku sangat berterima kasih dengan ibu waktu itu, telah membuat roni tetap menjadi anak yang baik dan rajin beribadah. Beberapa bulan setelah kami berkumpul bersama, ibuku nenek roni meninggal. Kami sedih sekali waktu itu kami hidup sekeluarga bertiga. Kehidupan keluarga kami sangat sakinah mawadah dan rohmah. Aku bangga sekali punya anak roni. Ia rajin ke mesjid dan mengaji. Hal itu membuat aku dan suami selalu merasa bahagia. Seakan-akan kami awet muda rasanya. Kebahagiaan ini juga mempengaruhi kemesraan aku dan suami sebagai suami istri. Walaupun kami sudah tua, tapi kami masih rutin melakukan hubungan pasutri meski hanya satu minggu sekali. Sampai suatu hari, suamiku mendapat tugas dari untuk dinas selama tiga bulan di qatar. Suamiku mengajak kami berdua aku dan roni anakku namun roni yang sudah kerasan tinggal di cirebon menolak ikut, akupun karena tidak mau lagi jauh dengan anakku menolak ikut. Akhirnya hanya suamiku sendiri saja yang pergi. Hari-hari tanpa suamiku, hanya aku dan anakku tinggal di rumah kami. Aku sibuk sebagai ketua pengajian ibu-ibu dan memberikan ceramah kecil-kecilan setiap ada arisan di komplek rumahku ini. Roni aktif sebagai remaja masjid di masji baroq dekat rumah. Terkadang karena aku sudah berusia hampir 50, aku mudah merasa capek setelah berkegiatan. Suatu siang aku merasa sangat capek, sehabis pulang memberikan ceramah ibu-ibu di masjid. Aku pun langsung tertidur. Saat aku tengah-tengah enaknya merasa nyaman dengan kasurku, aku seperti merasa ada sesuatu yang membuat paha, pinggang dan daerah dadaku geli dan gatal. Setengah sadar dan tidak sadar, aku lihat roni sedang berada di dekatku. Sambil setengah ngantuk aku berkata, “kenapa ron? Mama capek nih…” “Ga, ma, roni tahu, makanya roni pijetin, udah mama tidur aja”, balas roni. Aku senang mendengarnya, senang pula punya anak yang tumbuh dewasa dan baik seperti roni. Oh terima kasih tuhan. Lama kelamaan, aku mengalami hari yang sangat aneh, terutama setiap malam saat aku tidur. Aku merasa, ada sesuatu yang menggelitik daerah sensitifku, terutama daerah selangkanganku. Enak sekali rasanya, oh apakah ini setengah mimpi yang timbul akibat hasratku sebagai seorang istri yang butuh kehangatan suami. Ya, aku yakin karena aku ditinggal suami saat aku lagi merasa kembali muda dan penuh gairah, makanya aku sering sekali mimpi basah setiap malam. Mimpi yang rasanya sadar tidak sadar, kenikmatannya seperti nyata. Ya, aku menjadi senang tidur malam, karena ingin cepat-cepat mimpi basah lagi. Aku menduga ini adalah rejeki dari tuhan, agar gairahku sebagai istri tetap terjaga, dan kebutuhan biologisku tetap tersalurkan walaupun hanya diberi mimpi basah sama tuhan. Oh… nikmat sekali. Aku membayangkan suamiku, beny, yang berhubungan denganku, oh nikmat sekali. Dan karena seringnya dikasih mimpi basah oleh tuhan, setiap pagi aku bangun aku merasa kemaluanku selalu basah kuyup sampai celana dalamku basah total. Yah, jadinya aku punya kebiasaan baru selalu mandi wajib setiap pagi. Yang aku takuntukan hanya satu, takut saat aku mimpi basah, aku mengigau dan takut suara mendesahku terdengar anakku roni. Tapi saat aku liat dari gelagatnya sehari-hari, nampaknya ia tidak tahu. Sampai tiga bulan lamanya, hampir tiap malam aku selalu mimpi basah, aku jadi heran. Apa penyebabnya dari nutrisi yang kumakan atau kuminum sehari-hari ya? Hmm, mungkin saja. Soalnya aku punya kebiasaan minum teh hijau sebelum tidu. Kata dokterku itu baik untuk orang setua aku, apalagi biar selalu sehat menjelang usia setengah abad. Akhirnya aku coba meminum teh hijau, saat pagi hari, malamnya kucoba tidak minum. Malam harinya, saat aku tidur, ditengah asyiknya tidurku, dan gelapnya lampu kamarku. Aku merasa perasaan mimpi basah mulai datang kembali, yah, mmh, rasanya ada yang menggelitik kemaluanku, sesuatu yang lembut, oh, bergerak-gerak. Selangkanganku pun ikut tergelitik hingga aku merasa ada sesuatu yang membuat basah kemaluan dan selangkanganku. Lalu berbarengan dengan rasa sensasi pada daerah kemaluanku, sesuatu yang lebut bergerak-gerak menyentuh buah dadaku, bergantian, pertama yang kiri lalu yang kanan, kemudian.. Aw!.. Ada rasa hisapan yang lembut hangat namun kuat pada puting buah dadaku yang sebelah kanan. Oh enak sekali, terima kasih tuhan, jantungku mulai berdegup kencang, ini rasanya seperi nyata, yah! Tiba-tiba aku merasa tertindih oleh seuatu, hisapan kenikmatan juga tidak berhenti. Lalu ada sesuatu yang menusuk masuk ke liang kemaluanku saat itu aku setengah sadar terbangun, dan aneh, rasa ini masih kurasakan, setengah sadar aku jelas sekali ternyata memang ada sesuatu yang menindihku, sekilas aku masih membayangkan ini suamiku, berikut terdengar dari sesuatu itu suara perlahan yang serak, “ooohgh… oogghh…” Siapa ini?! Astaghfirullah!! Saat aku tersadar penuh dan mataku terbelalak. Dalam keremangan gelapnya kamar aku sadar bahwa seseorang telah menindihku dan menyetubuhiku!! Lebih kaget lagi saat aku mendengar suara seseorang yang menindihku itu berkata, “maaah… ayo ma… oughhgh… uhhh… mamahhh…” Langsung kudorong dia kuat-kuat! Cerita Bokeb Sedarah “Roni!! Kurang ajar!!! Astaghfirullaah!!” Roni langsung berlari keluar kamar, aku pun langsung mengejar sambil menangis penuh amarah. “Roni!!”, Bentakku. “Maafin roni ma! Roni ga tahan!”, Roni pun menangis takut. Aku tak kuasa bingung menghadapi perasaan ini, antara kalut, marah, benci, jijik, sedih dan takut. Hingga terucap kata-kata yang langsung keluar dari muluntuku, “keluar dari rumah ini!!! Kamu bukan anak mama!!! Setan kamu! Binatang kamu ya!” Roni keluar rumah berlari. Aku duduk lemas menangis. Jadi, selama tiga bulan ini, baru aku sadari, mimpi basah itu bukan hanya sekedar mimpi. Semua mimpi itu nyata. Anakku!? Anakku sendiri yang melakukan ini padaku?!! Selama dua, tiga minggu aku tidak keluar rumah, bahkan semenjak kejadian itu aku jatuh sakit. Sampai saat itu aku masih tidak habis pikir dan belum lupa kejadian itu, dalam benakku terbesit, ya tuhan, selama ini anakku telah menodai aku, aku ibunya, selama ini anakku yang selalu rajin beribadah ternyata adalah setan yang mengumbar nafsunya pada tubuhku yang mulai renta ini… dosa apa hamba, ya tuhan!? Saat aku menerima sepucuk surat yang dikirim oleh roni, tanpa alamat jelas, ia berkata meminta maaf pada ku, ia mengakui bahwa ia sudah mulai tertarik secara seksual denganku sejak aku bertemu lagi dengannya, ia bilang aku cantik dan menarik, ia mengaku telah memberi obat tidur pada teh hijau yang selalu aku minum tiap malam agar aku teler dan tidak sadar saat ia memperkosaku… pantas saja! Pantas ia selalu bermuka manis menyiapkan teh hijau tanpa kuminta terlebih dahulu. Ternyata selama ini anakku adalah iblis laknat yang merusak semuanya. Roni pun berkata pada akhir suratnya, bahwa ia tidak lagi akan pulang ke rumah, ia malu dan merasa bersalah. Cerita Bokeb Sedarah Membaca surat itu, aku merasa benci sekali! Ya, “kamu bukan anakku!”, Kurobek dan kubakar surat itu. Sebulan kemudian, tepat saat dua minggu sebelum suamiku pulang, aku merasa pusing dan mual. Ya tuhan, masa sih aku hamil!? Tidak! Ini tidak mungkin!! Aku pun memastikan dengan membeli dan menggunakan tes kehamilan, berdebar-debar aku melihat hasilnya. Astaghfirullah! Aku positif hamil! Tidak! Aku menggandung anak dari anakku sendiri! Aku pun lemas dan sempat sedikit pingsan. Aku menangis tiada henti-hentinya. Apa yang harus kukatakan pada suamiku nanti? Apa yang akan tetangga bilang jika tahu aku ini seorang bu haji yang hamil hasil hubunganku dengan anak kandungku sendiri? Apa yang akan terjadi! Apa lebih baik aku mati saja!! Tidak aku tidak mau mati! Itu dosa! Lalu, saat suamiku pulang, aku tutupi semuanya yang telah terjadi selama tiga bulan ini. Aku pura-pura menangis karena roni belum pulang-pulang sudah dua minggu. Lalu aku dan suami sempat lapor ke polisi. Di tengah-tengah itu, aku juga pura-pura merasa kangen dengan kedatangan suamiku dan mengajaknya melakukan hubungan suami istri sesering dari biasanya. Suamiku heran, namun ia maklum, ya yang pikirnya, biasanya aku dan dia berhubungan seminggu sekali, ini tidak melakukannya dalam tiga bulan lamanya. Sudah pasti wajar jika aku selalu minta berhubungan terus. Cerita Bokeb Sedarah Dua minggu setelahnya, aku mengaku hamil. Suamiku kaget, loh, khan menggunakan kondom? Kok bisa. Aku bilang saja, mungkin saja jebol. Khan wajar karena kondom tidak akurat 100%. Suamiku pun mengangguk setuju. Cuma ia hanya khawatir apakah aku tidak apa-apa umur segini hamil lagi. Akupun meyakinkan dia tidak apa-apa, walaupun hatiku meringis dan menangis karena mengingat bayi ini hasil hubunganku dengan anakku. Tidak! Anakku yang memperkosa aku!!! “Ma”, sapaan suamiku menyadarkan aku dari lamunanku tentang masa lalu. Aku lihat suamiku sudah siap berangkat ke masjid. “Ma, aku pergi ke masjid dulu ya, mama biar jaga si kecil yah”, pamitnya. “Iya pa”, jawabku. Cerita Bokeb Sedarah Ya, si kecil ini telah lahir ke dunia. Saat ini ia berada di pangkuanku. Kuperhatikan wajahnya. Mirip sekali dengan roni, anakku… oh bukan… ayah dari anakku. End

Search Cerita Seks Budak Seks Eksibisionis. menceritakan bagaimana bos aku perangkap aku dan ugut isteri aku menjadi budak seks dia,PS:kalau basah jangan complaint dan jangan report Bagian II: Menjadikan Audrey Pelacur Waktu berjalan dengan cepat Cerita Eksibisionis Bu Ambar : Ibu Budak Nafsu 18 ##### Cerita Seks Dewasa Praktek Sex Dengan Mamahku - Bacaan Sex sebelumnya ialah Cerita Seks

Namaku Sardi, tinggal di kota bekasi ayah dari 3 orang anak, anaku yang sulung saat ini telah berusia 9 tahun dan yang bungsu 7 thn mereka hanya terpaut usia masing-masing satu tahun, usiaku 35 tahun aku dua bersaudara dengan adiku yang bernama Ratih yang saat ini telah berusia 28 tahun, kami di lahirkan dari keluarga yang sederhana, kedua orang tuaku telah meninggal dunia saat aku masih duduk di bangku SMA, sejak saat itu adiku tinggal bersamaku, aku mempunya seorang istri yang lumayan cantik sebut saja Susan yang saat ini berusia 31 ingin berbagi kisahku, kejaidanya sekitar 5 tahun yang lalu, kehidupan rumah tanggaku merupakan keluarga yang harmonis, hubungan sex kami tergolong sangat sangat intens, karena masing-masing dari kami memang hyper dalam sex, minimal kami akukan sehari sekali sudah seperti menu wajib sebelum atau sesudah tidur kecuali ada sesuatu hal yang kami tidak dapat suatu waktu aku di fonis lumpuh pada kaki oleh dokter setelah aku mengalami tabrak lari, hari2ku kulalui diatas kursi roda, aku di berhentikan oleh perusahaan tempatku bekerja dengan alasan efisiensi karna aku dinilai sudah tidak bisa optimal lagi dlm menjalankan pekerjaan, 3 bulan istriku merawatku, sering aku di mandikan oleh istriku, tapi meski aku lumpuh hasrat sex ku masih sangat tinggi, hanya saja aku mengalami ejakulasi kondisi yang lumpuh biasanya aku bersetubuh dengan istriku dalam posisi terlentang, istriku mengambil posisi di atas kadang tengkurap atau duduk di atasku, aku hanya diam dengan senjata yang tegang istriku yang beraksi memaju mundurkanya, aku bisa bertahan hanya kurang dari 30 detik, istriku sering bilang kalau dia belum orgasme dan dia sangat mendambakan itu seprti dulu lagi, makin lama intensitas sex kami smakin berkurang karena ketidak puasan istriku, akupun mencoba bulan ke 4 tabunganku menipis, sudah banyak yang ku keluarkan untuk biaya berobat, istriku mulai mencari pekerjaan dan di terima di perusahaan swasta, sedangkan adiku putus kuliah karena tidak ada lagi yang membiayai, adiku pun berusaha mencari pekerjaan tapi belum juga mendapatkan, untuk sementara adiku mengambil alih tugas istriku mengurus aku dan 3 keponakanya, sejak saat itu smua kebutuhan keluarga mutlak di penuhi oleh hari istriku smakin sibuk dengan pekerjaanya tak jarang dia pulang larut malam, pertengkaran- pertengkaran pun mulai mewarnai kehidupan rumah tangga kami, meski hasrat sexku masih tinggi aku sudah tidak melakukanya lagi, aku berusaha meredam hasrat itu meski kadang aku tak bisa tidur sampai suatu ketika saat aku di mandikan oleh adiku aku sedang berhasrat hingga celana pendeku menggelembung karena senjataku yg tegang tapi adiku entah pura2 atau memang tidak menyadari hingga tidak memperdulikan kondisi celanaku, aku memang selalu memakai celana pendek tanpa cd kalau sedang di mandikan, apalagi aku meliht pemandangan di depanku saat itu adiku mengenakan kaos putih hingga saat terkena percikan air menjadi makin transparan hingga terlihat jelas bentuk payudaranya meski masih terbugkus bra, yang makin membuatku bergairah pada saat dia menyabuni kakiku aku melihat jelas di depan mataku dua buah gunung dengan bra warna hitam dari sela kerah kausnya, sesekali adiku tak sengaja menyentuh senjataku hingga membut detak jantungku makin cepat, tapi mengingat dia adik kandungku aku menahan hasrat itu, adiku pernah bilang kalau dia sagat menyayangi aku, apapun akan dia lakukan untuk membahagiakan aku selama dia mampu, dalam hatiku bertanya bagaimana dengan sex..?Suatu hari adiku bercerita kalau dia melihat istriku di sebuah mall dengan seorang laki-laki, sejak saat itu timbul kecurigaanku dan akupun memerintahkan adiku untuk menyelidikinya, ternyata menurut penyelidikan yang adiku lakukan istriku selingkuh dengan rekan kerjanya, aku sangat marah rasanya sakit sekali hati ini, aku merasa harga diriku di injak2, kemudian terjadilah pertengkaran besar antara aku dan istriku pada suatu malam ketika istriku baru pulang, untunglah semua anak2ku sudahh tertidur, adiku yang melihat pertengkaran itu hanya bisa mulai enggan untuk tidur sekamar dengan istriku, terkadang aku tidur di sofa, atau di kamar anak-anak, meski hubungan antara kami sudah kacau tidak pernah sekalipun istriku meminta cerai, dengan kondisi keluarga yg spt itu aku tak berdaya, ingin sekali rasanya untuk menceraikanya tapi dengan kondisiku yg spt ini apa mungkin aku bisa melanjutkan hidupku sedangakan semua kebutuhan keluarga istrikulah yg menanggungnya, aku merasa sangat terpuruk sekali, merasa hidupku sudah tidak berarti lagi, meski dia tau adiku yang menceritakan hubungan gelapnya dia tidak marah dengan adiku, sikapnya tidak berubah tetap seperti tidak terjadi pagi saat aku bangun tidur dengan burungku yg berdiri, aku bingung harus kemana melampiaskan hasratku dengan istriku tidak mungkin mengingat kondisi hubungan kami lagipula dia sudah berangkat bekerja, lalu aku teringat adiku dalam hatiku berkata mungkinkah dia mau melakukanya? akhirnya akupun nekat menyusun rencana, aku menghampiri adiku yang sedang memakaikan baju si bungsu, Ratih..Baik mas, sebentar lagi si dede sudah mau aku tidak selalu di mandikan hanya terkadang saja kalau aku sedang malas, adiku benar2 sangat menyayangiku, setelah selesai merapikan handuk bekas si bungsu adiku langsung menghampiriku dan mendorong kursi rodaku sampa di kamar mandi, biasanya kalau aku sedang di mandikan kamar mandi tidak pernah di tutup karena aku memang tidak bugil hanya mengenakan celana pendek tanpa cd, tapi pada saat itu aku telah merencanakan tolong pintunya di tutup!Baik masTanpa bertanya apa2 Ratih menuruti perintahku, sebelum dia selesai menutup pintu aku kembali di kunci Rat!Ratihpun dia sedang menyabuniku aku memberanikan diri untuk kamu pernah bilang kalau kamu sayang mas, dan kamu mau melakukan apa saja demi membahagiakan masIya mas.. selama Ratih mampu, ratih mau melakukan apa saja asal mas bahagia, Ratih Cuma punya mas di dunia ini, dan selama orang tua kita meninggal dunia maslah yang mngurus aku dan membiayaiku sekolah, makanya Ratih sayang sekali sama mas, Ratih ga mau kehilangan keluarga satu-satunyatapi kan kamu saat ini sudah putus kuliahRatih sangat mngerti keadaan mas, Ratih ga mau jadi beban saat mas susah dan saat keluarga ini sedang di ambang kehancuranAku berpikir sejenak, kamu tau kan selama beberapa bulan ini mas sudah tidak sekamar lagi dengan susanya mas ratih tauBerarti ratih tau kan kalau kebutuhan biologis mas tidak terpenuhi?tau masTolong ratih bukakan celana mas!Ratih memandangku sebentar, dan langsung membukakan duduk di kursi baso yang sengaja di siapkan utk aku mandi, sehingga adiku agak kesulitan membukakanya, setelah terbuka terlihat burungku yang dari tadi sudah berdiri, adiku tidak berani memandang burungku, dia hanya tolong sabuni ituSambil aq menunjuk ke arah burungku, dan ratih pun menyabuni tanpa melihat kea rah burungku, sentuhan tanganya membuatku semakin bergairah seperti ada aliran listrik yang yang mengaliri seluruh kocok dong ratih, mas sudah lama ga merasakaniya masRatih pun mengocok burungku hingga setengah menit kemudian cairanku keluar membasahi muka adiku, sangat banyak sekali mungkin karena aku sudah lama tidak ml, aku merasakan sensasi yang luar biasa mas Ratihiya mas ga apa-apa Ratih rela, asal mas senangPada sore harinya aku kembali meminta adiku untuk memandikanku, dan seperti yang tadi pagi aku memerintahkan Ratih untuk mngunci kamar mandi dan membukakan kamu mau mengulum punya mas?mau masDan ratihpun memegang burungku dan memasukanya kedalam mulutnya, mau tidak mau ratih melihat burungku, dengan lembut ratih memainkan burungku dengan lidahnya, tanpa ku duga perlahan ratih terlihat bernapsu, dan akupun makin aja kaos kamu RatihRatih membuka kaosnya dan tanpa kuduga dia pun membuka branya, aku sangat terkejut sekali melihat dua buah dada yang indah milik adiku, akupun langsung menarik tanganya dan melumat kedua buah dada adiku, setelah aku selesai bermain dengan buah dada Ratih melanjutkan mengulum burungku dengan penuh gairah, satu menit kemudian keluarlah spermaku di dalam mulut adiku, aku melihat adiku tidak telan sperma mas ya?iya masmemang tidak jijik?ngga mas, kata orang sperma itu sehatKembali aku merasakan sensasinya spermaku di telan oleh adik kandungku, sangat luar hari permainan terlarangku dengan adik kandungku semakin meningkat, tanpa ada seorangpun yang tau skandal itu, adiku mulai berani bugil tanpa busana kalau sedang memandikan aku, dan akupun tidak menyia2kanya dengan melumat miss v punya adiku, terlihat sekali begitu bergairahnya adiku melakukanya, dan terlihat sangat menikmatinya, biasanya dia duduk di atas bak mandi dan aku duduk di kursi yang posiisinya lebih rendah dari kamar mandi hingga memudahkan aku untuk mempermainkan miss v milik adiku, akupun tidak mau melewatkan sensasi menelan cairan adiku, sekali lagi sangat luar biasa istriku pulang malam masih berlanjut, hingga pada suatu malam aku tidak bisa tidur dan merasa bergairah sekali, anak anak sudah terlelap tidur, aku lihat ratih sedang menonton tivi, akupun berjalan dengan kursi rodaku menghampirinya, ratih menoleh ke arahku dan mas, ko belum tidur?badanku pegel-pegel ratih, kamu mau memijit mas?Ratih pun menghampiriku dan memijit pundakuKita ke kamar kamu saja, mas mau sambil tiduranRatihpun mendorong kursi rodaku, menuju kamarnya, setelah aku di baringkan ratih mulai memijitku tanpa sungkan-sungkan ratih memijit seluruh badanku, aku dalam posisi telanjang badan, hanya memakai celana pendek tanpa cd seperti bukai celana mas dong!Sepertinya ratih mengerti arah mas, Ratih mau mengunci pintu kembali dari mengunci pintu diapun langsung membuka celanaku dan langsung mempermainkan barangku yang sudah tegang, dengan lembut dia mengulum burungku, tidak lama kemudaian ratih membuka baju, bra, dan celananya, terlihatlah tubuh indah adiku tanpa busana, kami berciuman mesra bagaikan sepasang suami istri posisiku di bawah dan ratih menindihku, setelah itu aku melumat buah dada adiku, desahan demi desahan terlontar dari mulut adiku yang semakin membuatku bergairah, kemudian kami merubah posisi menjadi 69, miss v adiku aku perlakukan dengan lembut menggunakan lidahku sampai saat ku hisap klitorisnya adiku menggelinjang menikamati permainanku, permainan adiku pun tidak kalah hebatnya di kulumnya dalam2 batang kemaluanku hingga mulutnya penuh, tak lama kemudian spermaku keluar dan kembali di telan adiku, sesat kami saling terdiam, tak lama kemudian adiku kembali mengocok kemaluanku meski saat itu masih belum tegang, dengan perlahan adiku berusaha membangunkan kemaluanku, hingga akhirnya kemaluanku berhasil tegang lagi, kami pun memulai permainan ronde kedua, saat kami sedang posisi 69 tiba-tiba adiku bangkit dan duduk di atas kemaluanku dia gesek2an miss v nya dengan mr p ku, rupanya dia sangat bergairah hingga dia berusaha memasukan batang kemaluanku kearah vaginanya, aku terkejut tapi merasakan sensasi yg luar biasa saat ujung kemaluanku baru masuk sedikit ke dalam lubang vaginanya, dia mendesah dan sedikit teriak, mungkin dia merasakan sakit hingga membatalkan untuk memasukanya lebih dalam, aku yang sudah di puncak birahi langsung menarik kembali pinggang adiku menekanya kebawah secara berulang-ulang hingga perlahan lahan masuklah seluruh batang kemaluanku menembus vaginanya, terasa sangat sempit sekali, dengan perlahan adiku menaik turunkan pinggangnya, dalam hatiku berkataah.. kenikmatan yang luar biasa kembali aku dapatkan dari adiku tercintaAdiku terus menggoyangkan bokongnya, terdengar rintihan2 keci keluar dari mulutnya, aku hanya bisa menikmatinya tanpa bisa mengimbangi permainan adiku yang sangat erotis, setelah 2 menit aku merasakan kemaluanku ingin meledak, dan keluarlah spermaku di dalam liang vagina adiku, tapi adiku trus menggoyangkan bokongnya, aku meraskan ngilu pada kemaluanku, rupanya dia belum orgasme dan ketika burungku sudah menciut baru dia mencabutnya, kembali aku merasa bersalah terhadap masmu RatihGa papa mas Ratih senang ko melakuknya, Ratih senang melihat mas bahagia, tapi masTapi kenapa Ratih?Tapi.. Ratih belum keluarOo. kalu begitu sini mas jilat ajaRatihpun menyodorkan vaginanya ke mulutku, aku terkejut melihat ada noda darah di kamu masih perawan?iya masratih belum pernah ml sama pacar ratih?Belum, lagian ratih sekarang sedang tidak punya pacar, dulu waktu punya pacar ratih jaga betul2 keprawanan Ratih, Ratih cuma mau menyerahkan keprawanan ratih sama orang yang seprti mas, ratih sangat mengidolakan laki2 seperti mas, tapi sejauh ini Ratih belum menemukanyaAkupun melanjutkan melumat vagina adiku meski ada sedikit noda darah aku tidak memperdulikanya, selang beberapa menit kemudan adiku mengejang, dan kurasakan vagina adiku banjir aku segera membersihkanya dengan lidahku, dan menelanya lemas terdiam, adiku masih bugil dan berbaring di sampingku sambil memelukumas sejak mas lumpuh Ratih sangat sedih sekali, apalagi melihat dari hari kehari mas tidak ada perubahan, sebenarnya ratih dari dulu mau ngomong cumin takut mas tersinggungMau ngomong apa Ratih?Menurutku mas terlalu malas untuk berlatih berjalan, dan melakukan sesuatu yang bisa melatih kaki mas supaya bisa normal kembaliEntahlah Ratih mas sudah merasa putus asa sekali kalu tidak mengingat kamu dan keponakan2muBangkitlah mas, ma situ masih muda masih bisa melanjutkan hidup normal, Ratih siap membantu untuk melatih mas berjalan atau melakuakan sesuatu yang bisa membuat mas normalBaiklah Ratih mulai besok mas akan berlatih, tapi kamu bantu mas ya!Nah gitu dong mas, Ratih siap membantu mas melatih semuanya sampai melatih itunya supaya ga cepet keluarRatih menunjuk batang kemalunku yang sedang tertidur, akupun tersenyum sambl mencubit hidungnya, dan Ratih memakaikan bajuku kembali setelah dia juga selesai memakai bajunya, Ratihpun mengantarku ke kamar anak2, sebelum meninggalkanku dia mengecup berlalu dengan telatenya Ratih melatihku berjalan, banyak motifasi2 yang dia lontarkan terhadapku berusaha membangkitkan gairah hidupku, aku merasakan nyaman sekali bila ada di sisi adiku, dia begitu dewasa sangat jauh dari dugaanku yang selalu mengnggap dia adalah si kecil yang lucu dan manja, hubungan ranjangpun terus berlanjut, Ratih memutuskan untuk suntik KB supaya tidak hamil, dia sudah bagaikan istriku, saat anak2 libur sekolah dia mengajaku jalan ke Mall bersama anak2ku, istriku tidak mencurigainya dia beranggapan itu hanyalah hubungan biasa antara kakak dan tahun ke 3 kondisiku mula pulih aku sudah bisa berjalan dengan tongkat, permainan sexku pun perlahan pulih hampir bisa seperti semula, sementara komunikasiku dengan istriku hanya lewat adiku, istriku kalau mau menyampaikan sesuatu lewat adiku. lalu aku memutuskan untuk buka usaha dengan membuka toko kecil di depan rumahku dengan bantuan adiku, semua modal dari istriku adikulah yang menyampaikan rencana kami untuk membuka toko, istrikupun usaha kami berjalan satu setengahtahun toko kami mengalami kemajuan hingga toko kami di perbesar, dan akupun sudah bisa berjalan normal meski terkadang masih terasa ada yang sakit di kakiku, adiku bercerita kalu dia sudah punya pacar dan akan segera menikah, pacarnya adalah teman masa sma dulu yang memang sudah lama naksir adiku, tapi adiku selalu menolaknya karena pemuda ituterlihat cupu, tapi setelah sekian lama tidak bertemu ternyata pemuda itu telah berubah menjadi lebih macho dan sudah menjadi sarjana, dia telah bekerja di sebuah perusahaan oil&gas swasta dengan posisi yang lumayan, aku bahagia akhirnya adiku telah menemukan jodohnya, dua bulan kemudian adiku menikah, akulah yang menjadi walinya, dan dia tinggal dengan suaminya masih di kota ini juga, sempat adiku mengatakan kalau aku tidak usah khawatir tentang hubungan ranjang kami karena suaminya sering bertugas keluar kota, adiku masih mau melayaniku kalau ada kesempatan, hubunganku dengan istriku berangsur membaik hanya sebatas berbicara mengingat banyaknya kesibukan menjelang pernikahan adiku mau tidak mau aku berkomunikasi dengan istriku, tapi kami tetap pisah bulan yang lalu istriku di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja, alasanya dia tidak mau menceritakanya, hingga datang sahabatnya yang bernama Erni menemuiku aku sudah mengenalnya sejak kami pacaran, dia menceritakan kalau istriku di pecat karena terkena HIV, dia tertular dari pelangganya, sebenarnya selama ini dia bekerja cuma sebagai pegawai rendahan mengingat istriku memang cuma lulusan SMA, karna gajinya tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga maka dia merangkap profesi sebagai wanita panggilan, Erni mengatakan kalau istriku sangat menyayangi keluargaku termasuk menyayangiku, tapi apa mau di kata mengingat aku tidak bisa melakukan apa-apa dia tidak tega untuk memaksaku mencari nafkah, istriku rela mengorbankan dirinya menjadi pelacur untk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak2, mengapa istriku tidak pernah memintaku mencerainya, karena dia mau selamanya keluarga ini utuh tanpa kekurangan seorangpun, dia tidak mau anak2nya mempunyai ayah tiri atau ibu tiri, dia ingin keluarga ini tetap bersatu, meski awalnya mengalami kekacauan di keluarga ini tapi dia berharap suatu saat bila semua uang sudah terkumpul dia akan berhenti menjadi wanita panggilan dan kembali kepadaku dengan harapan aku mau memaafkanya, mengenai laki2 yang di pergoki adiku dia adalah rekan kerja yang sekaligus sebagai perantara untuk mencari pelanggan2 untuk istrku, sama sekali istriku tidak mencintainya, sebenarnya Erni sudah mengetahui semuanya sejak istriku menjalani profesinya, istriku sering curhat kepada Erni sambil menangis, setelah istriku di vonis HIV dan di pecat dari perusahaanya, barulah istriku meminta tolong Erni untuk menceritakanya, karena dia tidak berani untuk bicarakan masalah ini kepadaku secara langsung, aku sangat terkejut dan shock mendengar semua yang sudah di ceritakan Erni sekarang Mas terserah mau berbuat apa, Susan sudah pasrah dia mau menerima konsekuensi apapun atasperbuatan dan kondisinya yang sekarangDan tak lama kemudian istriku muncul, dia hanya berdiri dengan mata berkaca2, aku terdiam memandangnya, dia menghampiriku dan memeluku sambil menangis sejadi2nya dan memohon maaf, aku tetap berdiri terdiam, aku bingung apa yang harus aku lakukan, haruskah aku memaafkanya, sedangkan mengingat dia pernah menjalani profesi pelacur saja aku jijik mendengarnya, tapi dia melakukan itu demi keluarga ini, demi aku, ah aku sangat bingung, ahirnya aku pun memeluknya dengan dingin, dengan masih perasaan bercampur aku mah.. aku memaafkanmuItulah kisahku sampai saat ini aku masih bingung apa yg harus aku lakukan, meski kelurga kami sudah kembali normal tapi dalam urusan sex aku masih menghindari bersetubuh dengan istriku meski tersedia kondompun aku tetap tidak mau melakukanya di samping rasanya yang kurang enak juga aku masih terbayang sudah berapa laki2 yang telah menyetubuhinya rasanya jijik sekali, kadang kalau menjelang tidur istriku sering menangis sendiri mungkin dia sedang menyesali perbuatanya, aku sering termenung haruskah aku membiarkan istriku saat sedang membutuhkan kehangatan, sedangkan adiku yang seharusnya aku lindungi malah aku setubuhi sampai sekarang.
\n \n\ncerita dewasa hubungan sedarah
Category Cerita Dewasa Sedarah. Hubungan Terlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan. Mar 15, 2022 Admin. Hubungan Terlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan.Ketegangan meliputi seluruh keluarga besar Papa saat ia memutuskan untuk menikah lagi. Mama dan ketiga orang kakakku menentang keputusan Papa.

Namaku Dessy, 23 tahun. Aku sekarang tinggal di Jakarta. Banyak orang mengatakan bahwa aku sangat cantik, walau aku tak merasa demikian. Aku dilahirkan di satu keluarga yang biasa saja. Ayah dan ibuku bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Aku mempunyai 2 orang kakak laki-laki. Yoga, 29 tahun, dan Okky, 25 tahun. Keduanya belum menikah. Yoga bekerja sebagai montir mobil, Okky bekerja serabutan. Dan aku sendiri sampai saat ini belum bekerja setelah tamat kuliah D3. Aku selalu di rumah membantu ibu dalam urusan rumah tangga. Aku jarang keluar. Sampai saat ini aku belum mempunyai kekasih karena ada suatu hal yang akan aku ceritakan sekarang ini. Keluargaku tidak ada masalah dalam hal ekonomi. Ekonomi kami cukup walau tidak bisa lebih. Hanya saja ada satu hal yang sangat membebani perasaanku saat ini. Kurang lebih 5 bulan yang lalu awal dari beban perasaanku ini dimulai.. Waktu itu, 5 April 2004 pagi hari, ayah dan ibu serta Yoga sudah pergi kerja. Hanya Okky dan aku yang ada di rumah. Okky masih tiduran di kamarnya walau sudah bangun. Aku sendiri sedang menyapu di tengah rumah. Kulihat Okky bangkit dari ranjangnya dan segera keluar dari kamar. “Masih ada makanan, tidak?” tanya sambil lewat. Tak kusangka tangan Okky tiba-tiba meremas pantatku dari samping sambil lewat. “Ihh.. Kamu ngapain sih!” aku membentak. Okky hanya tersenyum dan segera ke kamar mandi. Aku pikir Okky hanya iseng menggoda aku. Tapi ketika Okky sudah selesai dari kamar mandi, tanpa sepengetahuanku tiba-tiba Okky memelukku dari belakang. “Hei! Lepaskan aku!” aku berteriak sambil meronta. Tapi Okky malah sengaja meremas buah dadaku dan menciumi leher dan tengkuk aku. Aku terus meronta, tapi pelukan Okky makin kuat. “Diamlah, Des.. Sebentar saja,” bisik Okky di telingaku sambil tangannya tetap meremas buah dadaku. Entah kenapa aku jadi lemah meronta. Malah aku rasakan ada perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Antara mau dan tidak, aku biarkan tangan Okky meremas buah dadaku. Bahkan ketika Okky menyingkap dasterku dan tangannya masuk ke celana dalamku, aku biarkan tangannya meraba dan menelusuri belahan memekku. “Mmhh…” aku mendesah dengan mata terpejam. “Ke kamar, yuk?” bisik Okky tak lama kemudian. Aku hanya bisa mengangguk. Okky lalu menarik tanganku ke kamarnya. Di dalam kamar, Okky dengan terburu-buru melepas semua pakaian yang melekat di tubuhku. Nafasnya terdengar cepat. Aku diam saja diperlakukan demikian oleh kakakku. Entah kenapa gairahku bangkit diperlakukan demikian.. Nafsuku makin terangsang lagi ketika kulihat Okky melepas semua pakaiannya dan terlihat kontolnya yang cukup besar dipenuhi bulu lebat berdiri dengan tegak. Okky menghampiri, lalu mengecup bibirku. Aku langsung membalas ciumannya dengan hangat. Tangan Okky kembali bermain dan meremas buah dadaku. Kontolnya sesekali menyentuh memekku sehingga membuat darahku selalu berdesir. “Ohh.. Ohh…” desahku ketika jari tangan Okky menyentuh memek dan menggosok-gosok belahan memekku. Aku sendiri langsung menggenggam kontol Okky dan meremasnya pelan. “Mmhh…” desah Okky sambil menggerakkan pinggulnya. “Isepin kontol aku, Des…” pinta Okky berbisik. “Tidak mau ah, jijik…” kataku sambil terus mengocok kontol Okky. “Ya sudah, masukkin langsung saja,” kata Okky sambil menarik tubuhku ke atas ranjang. Tak lama tubuh Okky langsung menindih tubuhku. Diarahkan kontolnya ke memekku lalu didesakannya pelan-pelan. “Aww! Pelan dong, Ky…” jeritku pelan. “Susah masuk nih…” kata Okky sambil terus berusaha memasukkan kontolnya ke memekku. “Aku masih perawan, Ky…” bisikku. Okky tak menjawab. Dia terus berusaha menyetubuhiku. “Bantuin dong…” bisik Okky. Akupun segera menggenggam kontol Okky. Aku arahkan kepala kontolnya ke lubang memekku. “Tekan pelan-pelan, Ky…” bisikku. Okky mulai mendesakkan kontolnya pelan. “Aww.. Terus tekan pelan-pelan.. Aww…” kataku sambil agak meringis menahan perih ketika kontol Okky mulai masuk ke memekku. “Pelan, Ky.. Pelan.. Aww.. Aww.. Mmhh.. Ohh.. Terus, Ky…” bisikku lirih ketika kontol Okyy sudah mulai keluar masuk memekku. Okky terus memompa kontolnya mulai cepat. “Ohh…” desah Okky disela-sela gerakannya menyetubuhi aku. “Kenapa kamu melakukan hal ini?” tanyaku sambil memeluk Okky. “Karena aku sayang kamu, suka kamu…” jawab Okky sambil menatap mataku. Aku diam. Tak terasa air mataku mengalir ke pipi.. “Kenapa kamu menangis?” tanya Okky sambil menghentikan gerakannya. Aku diam sesaat. Mataku terpejam. “Karena.. Sudahlah…” kataku sambil tersenyum. Ada rasa tak menentu saat itu. Antara rasa sedih karena diperawani kakak kandung sendiri, dan juga gairah seks-ku yang sangat tinggi untuk disalurkan, dan entah perasaan apalagi saat itu yang ada di hatiku. Aku lumat bibir Okky sambil menggerakkan pinggulku. Okkypun segera membalas ciumanku sambil melanjutkan menggerakan kontolnya keluar masuk memekku. Lama kelamaan perasaan tak menentu yang sempat hinggap di hatiku mulai menghilang, terganti oleh rasa sayang terhadap kakakku dan rasa nikmat yang sangat tak terhingga. Tak lama aku rasakan Okky mulai menyetubuhiku makin cepat. Dengan mata terpejam didesakkannya kontolnya dalam-dalam ke memekku. “Ohh.. Aku mau keluar, Des…” kata Okky. “Jangan keluarkan di dalam, Ky…” pintaku sambil menggerakan pinggulku makin cepat mengimbangi gerakan Okky. Tak lama Okky segera mencabut kontolnya dari memekku cepat-cepat. Lalu, crott! Crott! Crott! Air mani Okky menyembur banyak di atas perutku. Okky lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang. Diusap dan diremasnya buah dadaku. Akupun segera memegang dan menggenggam kontol Okky yang sudah mulai lemas. “Aku sayang kamu…” kata Okky sambil mencium kening dan mengecup bibirku. Aku tersenyum.. Begitulah, sejak saat itu kami selalu bersetubuh setiap ada kesempatan. Aku sangat menikmati persetubuhan kami. Kedekatan dan keromantisan hubungan kami semakin hari semakin kuat. Seringkali kami saling raba, saling remas bila sedang nonton televisi walau saat itu semua keluarga sedang kumpul. Aku nikmati itu setiap malam. Antara was-was kalau ketahuan dan rasa romantis serta nikmat, semua aku lakukan dengan suka hati. Rasa sayang yang sangat besar bisa aku rasakan dari Okky. Apapun yang aku mau, atau apapun masalah yang aku hadapi, akan selalu dipecahkan dan dilalui bersama Okky. Kenikmatan dalam persetubuhan dengan Okky telah membawa aku ke suasana yang serba indah. Dengan Okky pula aku bisa merasakan bagaimana nikmatnya melakukan oral seks. Bagaimana rasanya di jilat memek sampai orgasme, bagaimana rasanya menjilat dan menghisap kontol sampai air mani Okky tumpah di dalam mulutku dan menelannya. Untuk beberapa bulan kami nikmati “kegilaan” dalam hubungan asmara saudara sekandung. Entah sudah berapa banyak tempat yang kapai pakai untuk melampiaskan rasa sayang dan gairah dalam bentuk persetubuhan. Sudah banyak penginapan dan hotel yang kami singgahi untuk bisa memacu desah dan birahi untuk meraih kenikmatan. Entah sudah berapa puluh kali aku menghisap kontol dan menelan air mani Okky di dalam bioskop. Aku lakukan semua itu dengan perasaan bebas tanpa beban. Aku nikmati semua permainan yang kami lakukan. Tapi ada satu hal yang mulai membebani hatiku saat ini. Aku mulai merasa berdosa atas hubunganku dengan kakak kandungku. Pernah aku bilang kepada Okky untuk menghentikan hubungan ini, dan mengatakan bahwa aku ingin membina hubungan dengan orang lain. Okky marah besar karenanya. Dia mengatakan bahwa dia sangat sayang aku, dan tidak ada satu orang lelakipun yang boleh menyentuh aku. Bahkan pernah ada beberapa lelaki yang main ke rumah untuk menemui aku, tidak pernah lagi datang berkunjung karena Okky selalu ikut nimbrung ketika aku menemui mereka. Okky selalu dengan ketus menimpali setiap ucapan mereka dengan ucapan yang menyindir dan menghina. Hal lain adalah, aku tidak bisa menolak keinginan Okky untuk menyetubuhiku. Dan jujur saja kalau aku juga sangat menikmati cumbuan dia karena bisa memenuhi kebutuhanku untuk menyalurkan libido aku. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Aku ingin hidup normal dalam membina hubungan asmara dan ingin normal dalam menyalurkan kebutuhan seks aku, tapi tidak mau menyakiti hati kakakku karena aku sangat sayang dia. Aku ingin hidup normal. Tolonglah.. Filed under Sedarah Leave a comment »

.
  • 45errl1pu2.pages.dev/53
  • 45errl1pu2.pages.dev/170
  • 45errl1pu2.pages.dev/310
  • 45errl1pu2.pages.dev/381
  • 45errl1pu2.pages.dev/649
  • 45errl1pu2.pages.dev/588
  • 45errl1pu2.pages.dev/956
  • 45errl1pu2.pages.dev/728
  • 45errl1pu2.pages.dev/23
  • 45errl1pu2.pages.dev/578
  • 45errl1pu2.pages.dev/645
  • 45errl1pu2.pages.dev/266
  • 45errl1pu2.pages.dev/784
  • 45errl1pu2.pages.dev/732
  • 45errl1pu2.pages.dev/86
  • cerita dewasa hubungan sedarah